Sebagai klub sepeda yang besar dan aktif, Tendbir Semarang tidak hanya hura-hura dengan gowes. Tapi, mereka memiliki misi mulia yaitu mempromosikan kota Semarang. Mereka mengemasnya secara kreatif. Menggabungkan acara besar gowes tahunan Tendbir yang bertajuk “North Coast” dengan program “Ayo Wisata ke Semarang” milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Semarang.

Persiapan matang dilakukan oleh tim Tendbir selama dua bulan. Even yang berlangsung tiga hari, Jumat, 30 Agustus hingga Minggu, 1 September ini tidak menggunakan jasa event organiser. “Semua kami kerjakan sendiri untuk meningkatkan kekompakan dan kebersamaan anggota Tendbir,” bilang Danur Rispriyanto, pembina Tendbir.

Panitia North Coast 2019 ini dipimpin oleh Tony MSK, ketua Tendbir dan dibantu oleh Zaky Ahmad sebagai Bendahara dan Public Relation serta Guritno Wibisono yang mengurus perijinan. “Aryanto Nugroho bertugas sebagai road captain dan Kusdi Ibow sebagai penyedia sarana prasarana,” imbuh Tony.

Acara North Coast kedelapan ini diikuti oleh 70 cyclist yang mayoritas adalah anggota Tendbir. Juga tercatat ada 10 cyclist asal klub NOS Kalsel, beberapa cyclist asal Batang, Kudus, Madiun, Jakarta, Surabaya, dan Gresik. “Diberi nama North Coast karena memang rute gowes ini melewati jalur pantai utara. Tahun lalu kita gowes dari Semarang menuju Malang lewat Tuban dan Surabaya,” tutur Zaky.

Kali ini, rute dibikin berbeda. Menyeberang ke selatan Pulau Jawa yakni Pantai Pangandaran, Jawa Barat dengan jarak 350 km. Start hari Jumat, 30 Agustus dari Balai Kota Semarang dilepas oleh Wali Kota Hendrar Prihadi tepat jam 6 pagi.

Rutenya tetap melewati pantai utara (north coast). Rute hari pertama adalah Semarang, Kendal, Weleri, Batang, Pekalongan, Pemalang, Randudongkal, Belik, Purbalingga, dan istirahat di Purwokerto.

“Rute hari pertama ini bisa dikatakan “kejam” karena ada tanjakan berat di Randongkal ke Belik yang harus dilalui siang hari saat panas-panasnya. Tanjakan ini sejauh 13 km dengan gradien rata-rata 6 persen. Beberapa titik ada tanjakan yang mencapai 17 persen,” bilang Aryanto Nugroho, salah satu anggota Tendbir. 

Lantas dilanjutkan hari kedua dari Purwokerto via Jeruk Legi Cilacap, menuju Pantai Pangandaran dan finis di Sun In Hotel. Malam harinya, digelar gala dinner dan pembagian hadiah doorprize serta medali finisher. Hari Minggu pagi acara bebas. Sebelum pulang, beberapa cyclist gowes di Pangandaran, sebagian lagi berwisata ke pantai.

“Di setiap kota atau kabupaten yang dilewati, seluruh peserta akan membagikan leaflet berupa ajakan ‘Ayo Wisata ke Semarang’ kepada masyarakat sekitar,” jelas Zaky. Indriyasari, S.E, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Semarang berharap masyarakat Jateng dan Jabar bisa datang ke kota loenpia untuk berwisata setelah menerima leaflet itu.

“Inilah bentuk pengabdian kami sebagai klub sepeda Semarang pada kota tercinta kami. Agar semakin banyak orang datang ke Semarang dan bisa membuat ekonomi kota kami makin maju. Misi ini terlaksana tanpa kehilangan ruh klub kami yaitu gowes!” tutup Tony yang berterima kasih pada sponsor dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Semarang, DPRD Semarang, PT. KAI, toko sepeda Bike A Holic, Eleven Karaoke, dan RM Sendok Bebek Semarang. (mainsepeda)

 

Populer

Pesona Selo “Ring of The Fire”, Sensasi Menanjak Membelah Merapi dan Merbabu
Bananabotcage , Bawa Pisang Semudah Bidon  
WX-R Vorteq Tokyo Edition: Pinarello Jadi Terkesan Murah
Sebentar Lagi, Era Ban Airless dan Anti Bocor?
Bosan Gowes di Jalan? Ke Laut Aja…
FSA dan Ritchie Sembunyikan Kabel di Semua Sepeda
Sentuhan Baru Cannondale di EF Education First Pro Cycling
Meriah Menanjak dengan 15 Warna Jersey
De Rosa SK Pininfarina: Logo Baru, Frame Aero Baru
BMC Rilis Sepeda Gravel URS, Andalkan Micro Travel Technology