Dunia olahraga sepeda tanah air berduka. Menyusul tragedi kecelakaan yang merenggut nyawa Muhammad Taufiq, pembalap tim Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC). Bapak dua anak itu menghembuskan napas terakhir pada Kamis, 5 September jam 01.30 dini hari di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Pembalap yang telah mengantongi banyak prestasi itu mengalami cedera tulang punggung cukup parah. Akibat insiden kecelakaan ditabrak dari belakang oleh sebuah mobil pick-up dekat rumahnya, di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, saat latihan gowes pada 30 Agustus lalu.

Tak hanya keluarga M. Taufiq dan keluarga besar BRCC yang bersedih. Juga banyak cyclist di Pulau Jawa turut bersimpati. M. Taufiq meninggalkan seorang istri dan dua orang putri yang masih balita.

Menunjukkan solidaritas dan kekompakan cyclist, hari Minggu, 8 September, serentak ada acara gowes dengan satu tema “Tribute for M. Taufiq”. Di acara tersebut sukses digelar di Banyuwangi, Surabaya, Gresik, dan Jakarta. Gowes di empat kota ini memiliki tujuan yang sama yaitu berakhir dengan menggalang dana untuk diberikan kepada keluarga almarhum.

Di Banyuwangi, gowes bersama mengambil rute Banyuwangi, Rogojampi, Alas Malang, Genteng, Jajag, Srono, lantas berhenti di rumah almarhum di Mangir. Di sini, seluruh anggota BRCC yang mengikuti gowes pagi itu mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga, istri dan anak almarhum. Sekaligus diadakan doa bersama.

Guntur Priambodo, ketua BRCC di rumah duka.

Terlihat hadir di rumah duka, Surtiono, perwakilan dari KONI Banyuwangi, AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi, Kapolres Banyuwangi, dan perwakilan Jasa Raharja. Mereka ditemani oleh Guntur Priambodo, ketua BRCC.

“Tim BRCC menggalang dana dan terkumpul 60 juta rupiah dan sudah diberikan ke keluarga Muhammad Taufiq,” jelas Guntur. Minggu pagi itu, Zuraida Arlisa, istri almarhum juga menerima santunan sebesar Rp. 50 juta dari Jasa Raharja.

Zuraida Arlisa, istri Alm M. Taufiq menerima santunan dari Jasa Raharja.

Selepas dari Mangir, perjalanan dilanjutkan. Sebelum masuk Banyuwangi, di lampu merah Lincing, BRCC membagi-bagikan stiker himbauan bertuliskan “Jangan Tabrak Kami. Beri Jarak 1,5 meter”.

BRCC membagi-bagikan stiker berisi himbauan untuk menghargai pengendara sepeda.

Di Surabaya, banyak cyclist kota Pahlawan berkumpul di Wdnsdy Café di Surabaya Town Square mengikuti gowes bertajuk “Easy Ride with a Purpose”. Lebih dari 150 cyclist dari berbagai komunitas seperti Surabaya Road Bike Community (SRBC), FreedomCC, Free Bike Indonesia (FBI), Women Cycling Community (WCC), Strattos Cycling Club (SCC), Bikeberry, UNCC, dan cyclist lainnya gowes dengan rute Krian Loop sejauh 50 km.

 

“Sesama cyclist harus saling menjaga dan mengingatkan. Sedihnya, justru tragedi seperti yang menimpa Taufiq yang kemudian jadi pengingat untuk semua. Semula teman-teman ingin gowes bareng mengumpulkan dana untuk membantu pengobatan dan perawatan. Ternyata Saudara Taufiq harus meninggalkan kita semua. Gowes ini pun menjadi acara peduli untuk keluarga almarhum, dan yang mungkin lebih penting, gowes ini untuk kembali saling mengingatkan betapa pentingnya saling menjaga keselamatan di jalan,” bilang Azrul Ananda saat gowes berakhir kembali ke Wdnsdy Café.

Perwakilan komunitas gowes se-Surabaya.

Acara dilanjutkan dengan doa bersama dan penggalangan dana secara spontanitas. “Alhamdulillah, dana yang terkumpul pagi ini dari komunitas cyclist Surabaya adalah sebesar Rp. 31.072.000. Masih ada beberapa komunitas yang langsung menyerahkan donasinya ke Zuraida,” tutur Agus Mardi Santoso, perwakilan dari BRCC yang ikut gowes di Surabaya.

Gowes komunitas sepeda se-Surabaya dengan tema "Easy Ride with a Purpose".

Di Gresik, komunitas road bike yang baru lahir, Grissee juga mengadakan charity ride for Taufiq. Sebanyak 20 cyclist gowes sejauh 110 km dengan rute Gresik ke WBL Lamongan pergi pulang. “Total dana yang terkumpul sebesar 10 juta rupiah dan kami transfer ke rekening istri almarhum,” bilang Asril Kurniadi, pentolan Grissee.

Gowes komunitas Grissee Gresik.

Tak ketinggalan, cyclist Jakarta pun ikut peduli dengan tragedi ini. Trihadi Siswanto, salah satu pembalap KFC Cycling Team Jakarta mengadakan gowes bersama hari Sabtu, 7 September dengan Voila, KFC, Monas, KGB, The Brandals, Rapide, dan lainnya.

“Rutenya dua kali Sudirman Loop Kuningan, Tentara Pelajar, Kuningan, Slipi, Tomang, Kokas, Gembrong sejauh 80 km,” jelas Hadi Tombro, panggilan akrabnya.

Hadi Tombro (kiri) bersama perwakilan komunitas sepeda Voila Jakarta.

Saat gowes berakhir di City Walk Sudirman, Hadi berhasil mengumpulkan dana sebesar tiga juta rupiah dan langsung ditransfer ke istri almarhum. “Ada juga sumbangan dari komunitas Gowes KM0 sebesar dua juta rupiah juga sudah langsung ditransfer ke Zuraida,” imbuhnya.

Gowes komunitas Voila Jakarta.

Hari Minggu, Hadi bersama Shandy Priscilla dari RCC Jakarta juga mengadakan ride bersama 50 cyclist yang berakhir di Cyclo Coffee. “Penggalangan dana dari RCC mulai tanggal 5 hingga 7 September. Dan total terkumpul dana sebesar 12 juta rupiah,” tutup Shandy yang diamini oleh Hadi Tombro. (mainsepeda)

Gowes komunitas RCC Jakarta.

 

 

Populer

Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
AG2R La Mondiale Ganti Pakai Sepeda Eddy Merckx
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Swap Meet Pertama di 2020, Berhasil Jual Brompton Explore
Zipp 303 Firecrest Terbaru Tantang Kita Ubah Pola Pikir
Trek Emonda SLR 2021: Perfect untuk Pasar Asia
Tao Geoghegan Hart Juara Overall, Filippo Ganna Sapu Time Trial