Balapan Monument pertama 2018, Milan-San Remo, berlangsung sesuai prediksi, bahwa hasilnya akan sulit diprediksi sampai benar-benar momen akhir lomba yang berlangsung 291 km tersebut.

Hasil akhirnya? Vinzenzo Nibali, climber Bahrain-Merida, melarikan diri di ujung tanjakan terakhir di Poggio dengan hanya 6 km tersisa. Kemudian dia kesetanan di turunan dan bertahan sendirian sampai garis finis.

Para pesaing utama –dan peloton utama-- terlambat bereaksi. Walau mengejar habis-habisan, mereka tak mampu mengejar “The Shark of Messina,” julukan Nibali.

Hasil ini sangatlah signifikan untuk catatan sejarah Milan-San Remo. Nibali merupakan pembalap Italia yang merebutnya sejak 2006, saat Filippo Pozzato menang. Tak heran, sambutan di garis finis begitu heboh dan meriah. Publik Italia begitu bahagia.

Selain itu, Nibali menjadi orang pertama yang menang secara “solo run” (melarikan diri sendirian) sejak 2008. Waktu itu, Fabian Cancellara yang jadi juara.

 

Kontur dan map Milan-San Remo 2018

 

Dalam beberapa tahun terakhir, pemenang selalu didapat lewat bunch sprint atau sprint dari small group.

Usai lomba, Nibali mengaku sangat sadar dengan situasi mendekati akhir lomba. Dia mulai membuka peluang saat mengikuti attack dari Krists Neilands (Israel Cycling Academy). Kemudian dia tancap gas lagi mencoba meninggalkannya.

Pada km-km akhir, Pembalap 33 tahun itu harus memastikan bahwa dia lari sendirian, tidak ada pesaing menguntit. Setelah itu tinggal bertahan hidup.

“Kilometer-kilometer terakhir itu seperti tak pernah berakhir. Benar-benar pure suffering,” ungkap Nibali.

Bagi Nibali, ini merupakan salah satu kemenangan terbesar dalam karirnya. Sebagai climber, dia telah memenangi semua grand tour. Sekali menang Tour de France, sekali menang Vuelta a Espana, dan dua kali menang Giro d’Italia. Selain Milan-San Remo ini, dia juga pernah memenangi balapan Monument yang lain, yaitu Il Lombardia (dua kali).

“Untuk saat ini, saya belum bisa memikirkan apa arti kemenangan ini. Karena agak tidak terduga. Tapi saya percaya mampu melakukan ini,” ucapnya.

 

 Dari kiri: Caleb Ewan (Mitchelton-Scott), Vincenzo Nibali (Bahrain-Merida), Arnaud Demare (Groupama-FDJ)

 

Di kelompok pemburu di belakang Nibali, sprinter muda Australia, Caleb Ewan, finis kedua untuk Mitchelton-Scott. Diikuti oleh Arnaud Demare (Groupama-FDJ).

Unggulan utama lomba, Peter Sagan (Bora-Hansgrohe), finis di urutan enam. Sementara juara tahun lalu, Michal Kwiatkowski, berada di urutan 11.

“Ketika Nibali melarikan diri, kami semua agak tertidur. Pada dasarnya semua membiarkan dia pergi dan meraih jarak 15-20 detik,” komentar Kwiato, julukannya.

Milan-San Remo ini merupakan edisi ke-109. Lomba ini adalah satu dari lima Monument, bersama Tour of Flanders, Paris-Roubaix, Liege-Bastogne-Liege, dan Il Lombardia.

Tahun ini, lomba berlangsung tanpa gejolak hingga 10 km terakhir. Hujan deras turun di hampir sepanjang lomba, matahari hanya muncul saat 70 km tersisa.

Pada momen-momen akhir itu, beberapa kecelakaan besar terjadi. Yang terbesar, saat Mark Cavendish (Dimension Data) menabrak pembatas jalan, salto di udara, terbanting ke aspal, lalu ditabrak oleh pembalap-pembalap lain.

Dimension Data mengungkapkan Cavendish mengalami cedera retak pada salah satu tulang iga kanan. Ini menambah lagi tulang yang retak, setelah dia kecelakaan di etape pembuka Tirreno-Adriatico. Dia juga memar dan lecet sebanding dengan skala kecelakaan. Plus, ada dugaan kerusakan ligamen pada engkel yang masih harus diperiksa lagi. (mainsepeda)

 

HASIL MILAN-SAN REMO 2018

(Sepuluh Besar)

1. Vincenzo Nibali (Italia), Bahrain-Merida 7 jam 18 menit 43 detik

2. Caleb Ewan (Australia), Mitchelton-Scott

3. Arnaud Demare (Prancis), Groupama-FDJ

4. Alexander Kristoff (Norwegia), UAE Team Emirates

5. Jurgen Roelandts (Belgia), BMC

6. Peter Sagan (Slovakia), Bora-Hansgrohe

7. Michael Matthews (Australia), Team Sunweb

8. Magnus Cort (Denmark), Astana

9. Sonny Colbrelli (Italia), Bahrain-Merida

10. Jasper Stuvyen (Belgia), Trek-Segafredo

 

Foto: Cyclingnews, AFP

Populer

Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
AG2R La Mondiale Ganti Pakai Sepeda Eddy Merckx
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Swap Meet Pertama di 2020, Berhasil Jual Brompton Explore
Zipp 303 Firecrest Terbaru Tantang Kita Ubah Pola Pikir
Trek Emonda SLR 2021: Perfect untuk Pasar Asia
Tao Geoghegan Hart Juara Overall, Filippo Ganna Sapu Time Trial