Rute Tour de France 2020 telah diperkenalkan oleh Christian Prudhomme, bos ASO sebagai penyelenggara. Rute 21 etape itu sangat “modern.” Banyak gunung-gunungnya, minim time trial, ada gravel-nya. Intinya penuh “jebakan” sejak pekan pertama sampai penutup. Berharap lomba jadi sulit ditebak dari awal sampai akhir.

Bagi yang mengikuti lomba terbesar ini dalam satu dekade terakhir, ada perasaan khusus yang dirasakan. Tapi tidak disampaikan secara blakblakan. Bahwa rute ini seperti kembali dirancang untuk menghalangi Team Ineos (dulu Team Sky) jadi juara. Dan itu berarti memberi peluang untuk pembalap tuan rumah jadi juara.

Ya, Team Ineos benar-benar telah mendominasi Tour de France sejak 2012. Memenanginya tujuh kali dengan empat pembalap yang berbeda. Dalam lima tahun terakhir, ASO terus memodifikasi rute untuk menyulitkan tim Inggris itu. Tapi kemudian Team Sky/Ineos selalu berhasil beradaptasi dan kembali meraih kemenangan.

Setelah disampaikannya rute itu Selasa lalu (15 Oktober), banyak pihak tentu langsung mencari tanggapan Team Ineos. Apalagi, Chris Froome dan Egan Bernal ikut hadir di acara di Paris itu.

Bagi Froome, target utamanya memang meraih kemenangan kelimanya di Tour de France. Namun, dia mengaku harus benar-benar pulih dulu dari cedera parah yang dia alami setelah kecelakaan saat latihan Juni lalu. Saat acara di Paris, dia masih terlihat agak pincang. “Saya masih butuh dua-tiga bulan lagi untuk mengoreksi masalah-masalah akibat kecelakaan itu,” ungkapnya.

Selama ini, Froome selalu mampu beradaptasi. Dan dia yakin masih bisa melakukannya lagi untuk 2020.

Sementara Egan Bernal justru tertantang dengan rute baru ini. Sang juara bertahan bahkan termasuk yang paling cocok dengan menunya. Pembalap 22 tahun ini memang punya bakat climbing yang sulit tertandingi. Tantangan lebih besar baginya mungkin adalah berbagi leadership dengan Froome.

Setelah disampaikannya rute ini, Team Ineos pasti akan mendalaminya, membedahnya, lalu merancang program dan taktik untuk menaklukkannya lagi.

Itu ditegaskan Dave Brailsfod, bos tim. Dan dia mengaku sama sekali tidak khawatir dengan segala tantangan yang disiapkan ASO.

“Setiap tahun selalu ada puzzle baru untuk dirangkai. Kami akan mempelajarinya, mengutak-atiknya, lalu menemukan solusinya. Di tim kami, ada pembalap yang sangat bisa menanjak, bisa time trial dengan baik. Apa pun rute sebuah grand tour, kami punya pembalap-pembalap yang bisa mengatasi segala situasi,” ujarnya.

Tour de France 2020 dijadwalkan berlangsung 27 Juni hingga 19 Juli 2020.(mainsepeda)

 

Foto: Getty Images

Populer

Celilo High Climber: Luar Kayu Dalam Karbon
Tim-Tim WorldTour Mana yang Ganti Sepeda untuk 2020?
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Usia Lebih Tua 20 Tahun, Finis Lebih Cepat 15 Menit
AG2R La Mondiale Ganti Pakai Sepeda Eddy Merckx
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Ada Campagnolo Super Record 12-Speed EPS di Tour Down Under
Shimano Rilis Sepatu dan Kacamata S-Phyre Edisi Aurora
Chris Froome Cedera Parah, Para Rival Yakin Bakal Kembali Strong
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung