Eekhoff Gugat Keputusan Diskualifikasi UCI ke CAS

| Penulis : 

Keputusan Union Cycliste Internationale (UCI) mendiskualifikasi pembalap Belanda, Nils Eekhoff pada kejuaraan dunia 2019 di Yorkshire, 27 September lalu ternyata berbuntut panjang. Eekhoff menggugat ke Court of Arbitration for Sport (CAS).

Sebagaimana diketahui, Eekhoff sebenarnya menjadi pembalap pertama yang menyentuh garis finish pada kategori men U-23 road race. Tapi, ia didiskualifikasi satu jam kemudian. Juri kemudian memutuskan Samuele Battistella dari Italia sebagai juara dunia.

Samuele Battistella

Dalam penjelasan resminya, UCI beralasan bahwa Eekhoff terlalu lama drafting alias menguntit mobil tim nasionalnya. “Rider didiskualifikasi karena berlindung di belakang kendaraan (4,7 pasal 2.12.007) selama lebih dari 2 menit,” begitu bunyi keputuan UCI.

“Ketika saya tiba-tiba mendengar tentang diskualifikasi, saya menangis,” kata Eekhoff seperti yang dilansir portal berita asal Belanda, Nederlandse Omroep Stichting (NOS).

Kasus Eekhoff memang menggemparkan dunia. Apalagi, 'kemenangan' Eekhoff dibumbui dengan cerita heroik. Sebelum finish pertama, ia sempat terjatuh saat balapan, dan mengalami dislokasi bahu. Ia perbaiki sendiri cedera itu, dan kembali ke peleton.

Sepekan setelah kehebohan di Inggris itu, Eekhoff muncul dengan kabar baru. Dia menggugat UCI ke CAS. Ia berharap CAS bisa memberi keputusan paling adil. Keputusan Eekhoff mendapat restu dari federasi olahraga sepeda Belanda, KNWU.

“Penerapan aturan itu seharusnya berbeda,” kata Direktur KNWU, Thorwald Veneberg kepada NOS. Veneberg menegaskan bahwa KNWU mendukung langkah pembalap 21 tahun itu. 

“Dengan cara ini, mungkin sesuatu hal positif bisa didapatkan. Setidaknya mereka (UCI.red) memperhatikan baik-baik peraturan itu, dan penerapannya. Kemudian kita akan melihat apa hasilnya,” imbuh eks pembalap Rabobank ini.(mainsepeda)

 

Foto: Nos dan Ansa 

Populer

Para Cycling Sumbang Satu Medali Perak dan Dua Perunggu
Bianchi Merilis Sprint, Road Bike dengan Harga Terjangkau
Mengintip Setelan Sepeda Bintang Giro d’Italia 2018
Makin Berlubang, Makin Aman
Peter Sagan Pakai Sepeda Alloy, Team Sky Tetap tanpa Disc Brake
Giro d’Italia 2018: Rohan Dennis Juara TT, Yates Pertahankan Pink
Walau Babak Belur, Peter Sagan Janji Finis Tour de France
Bandung Vintage Friday: Kembalikan Kejayaan Sepeda dan Apparel Jadul
Team Sky Segera Jadi Team Ineos?
Ayo Gowes di Jayapura, Komunitas JCC Siap Menemani