Para pembalap bersenang-senang sebelum beradu kecepatan di Saitama Criterium 2019. Mereka menjajal cabang olahraga lain. Seperti karate, sepak bola, hingga balap sepeda mini dengan anak-anak. 

Saitama Criterium adalah event yang diselenggarakan oleh Amaury Sport Organisation (ASO), pemilik Tour de France. Kejuaraan ini telah dimulai sejak 2013 lalu. Sejumlah pembalap top dunia pernah menjuarai ajang ini. Sebut saja Christopher Froome, Peter Sagan, dan Mark Cavendish.

Tour de France-Saitama Criterium 2019 dilangsungkan, Minggu (27/10). Pada tahun ini Team Ineos datang dengan kekuatan empat pembalapnya, yakni Froome, Egan Bernal, Michal Kwiatkowski, dan Jonathan Castroviejo.

Jumbo-Visma juga hadir dengan pembalap ranking satu 2019 Primoz Roglic. Selain jawara La Vuelta Espana itu, Jumbo-Visma juga diperkuat Tom Leezer, Paul Martens, dan Lennard Hofstede.

Selain Ineos dan Jumbo-Visma, ajang ini juga diikuti oleh peserta WorldTour 2020 lainnya seperti AG2R La Mondiale, Astana Pro Team, dan Mitchelton-Scott.

Ajang ini juga diikuti tim asal Jepang, di antaranya Team Total Direct Energie, Special TDF Japan Team, Team Japan For Saitama, Team Ukyo, Utsunomiya Blitzen, Shimano Racing Team, Team Bridgestone Cycling, Aisan Racing Team, dan Matrix Power Tag.

Nah, sebelum pembalap melahap rute sejauh 59.5 kilometer (17 putaran), pihak penyelenggara mengajak mereka seru-seruan. Para rider diajak ‘pindah’ cabang olahraga lain. Sebut saja karate, sepak bola, dan balap sepeda mini.

Michal Kwiatkowski, Matteo Trentin, Marcel Kittel, Lilian Calmejane, dan Yukiya Arashiro misalnya. Mereka ditunjuk mendemonstrasikan sejumlah jurus karate di Saitama Sakae High School.

“Saya pikir saya sudah siap sekarang untuk batu bata yang asli,” kelakar Kwiatkowski setelah meninju selembar gabus sintetis.

Berikutnya adalah sepak bola. Mereka bermain tanpa gawang. Para rider itu diminta menendang bola ke sebuah papan dart berukuran jumbo. Egan Bernal, Primoz Roglic, Romain Bardet, dan Jakob Fuglsang tampak menikmati permainan ini.

Selain menjajal karate dan sepak bola, para pembalap juga kembali ke lintasan balap. Bedanya, mereka melawan anak-anak kecil dari Jepang. Sepeda yang digunakan pun berukuran mini.

Balapan ini diabadikan dalam sebuah video yang diunggah oleh akun @LeTour di Twitter. Sangat menggemaskan melihat aksi pembalap dunia berlomba anak-anak itu.(mainsepeda)

 

Foto: @LeTour, @TeamINEOS

Populer

Bromangge Usung Misi Bangkitkan Pariwisata Palu
Grupset 13-Speed Rotor sekarang Ada untuk MTB
Membangun Endurance untuk Cyclist Perempuan
Klaim Se-Aero Kepala Gundul
Factor ONE Baru Teruskan Tren “Lebar” Aerobike
Bertabur Batu Ruby, Berbalut Tali Kulit
Keranjang Titanium Sang Juara Artisan Bike
Adik Pegoretti Terus Berkiprah Lewat DeAnima
Tandem Terbaik Dilengkapi Gerobak Barang
Poels Tercepat, Sanchez Masih Pimpin GC