Hafizh Syahrin (kanan) ketika berlaga di Tour de Selangor

 

Rider MotoGP 2019, Hafizh Syahrin menjadi salah satu peserta Tour de Selangor, 18-22 Desember. Pembalap asal Malaysia ini masuk dalam line up tim Amskins Cycling Club. Tapi, debut Hafizh di dunia balap sepeda tidak berjalan mulus. Ia sudah tersisih sejak etape pertama.
 
Hafizh pernah berlaga di MotoGP pada musim 2018 dan 2019. Ia tercatat sebagai pembalap Red Bull KTM Tech 3. Hafizh finis di posisi ke-23 pada MotoGP 2019. Ia akan turun kasta ke Moto2 pada musim depan. Dia akan membalap untuk Angel Nieto Team.
 
Saat musim balap motor sedang libur, Hafizh banting setir ke dunia balap sepeda. Ia turun di Tour de Selangor bersama Amskins Cycling Club. Balapan kategori 2.2 ini berlangsung selama lima hari, 18-22 Desember. Total jarak yang harus dilahap adalah 690,4 kilometer.
 
Hafizh menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi di ajang ini. Dalam wawancara dengan media asal Malaysia, Bernama, sebelum balapan, Hafizh tidak mematok target naik podium. Ia hanya berharap memberikan yang terbaik dengan menyesaikan seluruh etape di lomba ini.
 
“Yang penting menyelesaikan lima etape itu saja sudah saya anggap sebagai kinerja yang baik,” ujarnya. Hafizh menambahkan, bersepeda adalah bagian dari pelatihan motorsport. Jadi, turun di Tour de Selangor selaras dengan olahraga yang ia geluti.
 
Akan tetapi, fakta di lapangan berbicara lain. Hafizh tak mampu menyelesaikan keseluruhan lomba. Bahkan, langkahnya terhenti sejak etape pertama. Berita RTM melaporkan, langkah Hafizh terhenti terhenti di kilometer ke-50. Padahal balapan etape pertama menempuh jarak sejauh 176.9 kilometer.
 
"Agak sulit bagi saya. Saya tidak ada persiapan untuk balapan ini. Selain itu sepeda saya juga mengalami kendala teknis. Jadi saya harus menarik diri dari balapan," kata Hafizh dalam wawancara dengan TV1 selepas lomba.
 
Karena tidak melanjutkan etape pertama, maka Hafizh dinyatakan gagal finis. Ia pun tidak bisa membalap di etape kedua dan seterusnya.(mainsepeda)
 
Foto: Instagram Tour de Selangor

Populer

Colnago C64; Makin Modern, Masih Tradisional
Wiji dan Jasmine Kibarkan Merah Putih di Thailand
Sepatu Kurang OK? Gunting dan Lubangi ala Pembalap Pro
Laksana Sepeda Berpenggerak Dua Roda
Bianchi Merilis Sprint, Road Bike dengan Harga Terjangkau
Cerita Seru Baron dengan Brompton Berpedal Anak-Anak dan “Helm Elpiji Melon”
Mads Pedersen Pernah Gagal di Sepak Bola dan Bulu Tangkis
Menaikkan Gengsi Sepeda Lipat dan Brompton
Inilah Weiss Hammer, Sepeda Super Magnesium Pertama!
Selamat Datang Cannondale SuperSix Evo Generasi Ketiga (Eksklusif dari Jerman)