Masa pengabdian Chris Froome bersama Team Ineos mendekati akhir. Kontrak bintang utama Ineos ini akan habis pada akhir musim nanti. Froome telah berada di Team Ineos sejak kali pertama tim ini dibentuk pada 2010 silam. Pada saat itu Ineos masih menggunakan nama Sky Procycling.

Pembalap kelahiran Nairobi, Kenya ini bergelimang prestasi dalam satu dekade terakhir. Ia telah memenangkan tujuh gelar Grand Tour. Rinciannya; empat gelar juara Tour de France (2013, 2015, 2016, 2017), dua mahkota di Vuelta a Espana (2011, 2017), dan satu gelar Giro d'Italia (2018).

Namun, banyaknya pembalap hebat yang usianya lebih muda di skuad Ineos musim ini, membuat masa depan Froome menjadi tak menentu. Ia harus berebut kursi utama dengan rider jempolan seperti Egan Bernal, Geraint Thomas, Richard Caparaz, Michal Kwiatkowski, hingga Rohan Dennis.

Apalagi hingga saat ini belum ada tanda-tanda dari Ineos untuk memperpanjang kontrak Froome. Di sisi lain, banyak tim yang siap menampungnya di akhir tahun nanti. "Saya sungguh tidak memikirkannya saat ini," kata Froome saat ditanya masa depannya di Ineos.

Kontrak terakhirnya ditandatangani menjelang Tour de France 2017. Pembalap 34 tahun ini mungkin mendapatkan kontrak baru jika performanya telah kembali. Sejak kecelakaan mengerikan di Criterium du Dauphine, Juni 2019, Froome berusaha keras untuk mengembalikan tajinya lagi.

"Jelas saya memiliki loyalitas ke tim ini. Setelah sepuluh tahun berada di tim ini, saya merasa seperti di rumah sendiri. Namun pada saat yang sama saya perlu menandatangani sesuatu (kepastian kontrak.red)," bilang Froome dalam wawancara dengan Cyclingnews di sela UAE Tour 2020.

Jika pada akhirnya tak ada kontrak baru dari Ineos, Froome berjanji akan meneriskan kariernya di dunia balap. Baginya, ini bukan waktunya untuk gantung pedal.

Sementara itu, setelah menuntaskan UAE Tour 2020, Froome akan terbang ke Afrika Selatan untuk menjalani pemusatan latihan di sana. Selanjutnya ia akan kembali ke Eropa dan membalap di Volta a Catalunya yang berlangsung 23-29 nanti.(mainsepeda)

Foto: Team Ineos

Populer

Celilo High Climber: Luar Kayu Dalam Karbon
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
AG2R La Mondiale Ganti Pakai Sepeda Eddy Merckx
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Ada Campagnolo Super Record 12-Speed EPS di Tour Down Under
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Primoz Roglic Dominasi Time Trial, Akhirnya Raih Red Jersey
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Tim-Tim WorldTour Mana yang Ganti Sepeda untuk 2020?