Penghentian UAE Tour 2020 akibat coronavirus membuat negara lain ketar-ketir. Salah satunya di Jerman. Bahkan. Pembalap asal Denmark, Michael Morkov (Deceuninck-QuickStep) harus diisolasi dalam sebuah kamar di salah satu hotel di Berlin. 

Morkov menjadi bagian dari skuad Deceuninck-QuickStep yang diturunkan di UAE Tour. Sempat diturunkan pada empat etape awal, Morkov tak ambil bagian di etape kelima, Kamis (27/2) lalu.

Ia terbang ke Jerman untuk membela tim nasional Denmark di Kejuaraan Dunia Track yang diadakan di Berlin. Pembalap 34 tahun tersebut tiba di Jerman sebelum pengumuman penghentian UAE Tour karena coronavirus.

"Saya bangun pagi dan melihat kepanikan mulai menyebar di sana (UAE). Sepanjang malam semua orang telah dites,” katanya dalam wawancara dengan stasius televisi asal Denmark, TV2. 

Morkov pun berdiskusi dengan pelatih Denmark, Casper Jorgensen. Hasilnya ia memutuskan untuk tinggal di kamar hotel. Morkov menunggu Dinas Kesehatan di Jerman untuk memeriksa kondisinya.

“Dokter dari UCI bertanya tentang kondisi saya. Saya 100 persen dalam keadaan baik. Saya dalam kondisi sehat, dan tidak memiliki gejaga (coronavirus) sama sekali,” bilang mantan rider Team Katusha Alpecin itu.

Direktur Danish Cycling Union, Martin Elleberg Petersen menjelaskan, keputusan untuk mengisolasi Morkov semata-mata demi keamanan. Morkov untuk sementara dijauhkan dari orang lain. Segala aktivitas dilakukan di kamarnya. Sendirian.

“Kami sedang menunggu keputusan dari penyelenggara Kejuaraan Dunia, dan otoritas kesehatan di Jerman,” jelas Petersen.(mainsepeda) 

Foto: Twitter Deceuninck-QuickStep

 

Populer

Specialized Diverge Makin Senggol Ranah MTB, Ada Versi Flat Bar
Customize Pakai Spidol dan Cat
Hiyaaaaa, Sudah Muncul Pinarello Dogma F12
Kado Ulang Tahun Terbaik Kemal, Wdnsdy AJ1 Full Custom Paint
Juara Italia Pertama di Milan-San Remo dalam 12 Tahun
Egan Bernal di Ambang Juara Tour of California 2018
Mike Pryde Kenalkan Langsung Chapter2 Rere
Tom Dumoulin dan Anna van der Breggen, Dinobatkan Sebagai Atlet Belanda Terbaik
Merasakan Infrastruktur Jawa dengan Sepeda
Trek MTB Terbaru, Softail atau Full Suspension?