Perjuangan Julak Yayan menempuh perjalanan jauh dari Balikpapan menuju Surabaya tidak sia-sia. Cylist asal CRC Bike Balikpapan itu berhasil naik ke podium utama Herbana Bromo KOM Challenge 2020 pada kategori usia 55-59 tahun.

Julak mencatatkan waktu 1 jam 53 menit 9 detik untuk menaklukkan rute Wonokitri yang memiliki elevasi 2000 meter di atas permukaan laut itu. Disusul Dede Supriatna yang membukukan waktu 1 jam 53 menit 44 detik dan pada posisi ketiga ada Burhanudin yang menembus finis dengan waktu 2 jam 1 menit 23 detik.

“Bangga sekali tentunya. Saya sudah ikut tiga kali. Pada 2018 juara satu, tapi 2019 saya berhenti tiga kilometer sebelum finis karena kaki kram. Nah 2020 ini lagi sehat. Mudah-mudahan tahun depan panjang umur bisa ikut lagi,” tutur Julak.

Bersepeda di rute tanjakan memang hobi dari pria 59 tahun itu. Biasanya di Kalimantan Timur, dia akan berlatih di Gunung Rambutan bersama para cyclist CRC Bike Balikpapan. Ketekunan itu membawa Julak menjuarai berbagai event pada kategori usia yang diikutinya.

“Saya senang sekali dengan trek seperti ini. Sering ikut balapan nanjak, dan Alhamdulillah juara terus. Kalau di sini mungkin lawan pada ngalah ke saya,” kelakarnya seraya tertawa.

Keinginannya untuk tetap ikut balap sepeda itu tidak terlepas dari usahanya memotivasi sang anak Firman Hidayat. Julak menceritakan jika Firman kini merupakan pembalap tim profesional KFC Cycling Team.

“Saya menekuni hobi bersepeda ini sudah lama sekali. Sekarang anak saya mengikuti jejak bapaknya. Tadi setelah menang juga sempat hubungi anak. ‘Sukses kepada Pak Julak’ katanya,” ungkap Julak.

Suami dari Pardiyah itu terlihat ceria. Dia sudah tak sabar bertemu kembali dengan keluarganya di Balikpapan. Medali maupun uang yang diterimanya akan langsung diberikan kepada istri yang ikhlas ditinggal ke mana pun demi balapan.(mainsepeda)

Populer

Selalu Dukung Toko Sepeda Lokal Anda!
Pakai Skinsuit, Cara Paling Instan untuk Cepat
Menang TT, Lutsenko Gagal Gusur Pöstlberger di GC
Menaikkan Gengsi Sepeda Lipat dan Brompton
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Mads Pedersen Pernah Gagal di Sepak Bola dan Bulu Tangkis
Mark Cavendish Resmi Bergabung Bahrain–Merida
Sudah 15 Tahun, Anies Baswedan Setia dengan Schwinn Skyliner
Gunung Mahawu, Antara Surga dan Neraka
Tandem Terbaik Dilengkapi Gerobak Barang