Abdoullah Mitiche membuat sebuah eksperimen saat mempersiapkan diri menyambut Herbana Bromo KOM Challenge 2020. Selama dua bulan, sejak Januari 2020, ia hanya berlatih indoor. Hasilnya, cyclist asal Aljazair ini berhasil menjuarai kategori usia 35-39 tahun.

Abdoullah finis pertama di kategori usia kategori usia 35-39 tahun dengan catatan waktu 1 jam 33 menit 34 detik. Abdoullah lebih cepat 1 menit 3 detik dari Mat Nut yang menghuni posisi kedua. Abdoullah terpaut gap hampir 2 menit dari Purwantoro yang menempati posisi ketiga.

Pencapaian tahun ini sekaligus memperbaiki prestasi sekaligus catatan waktunya musim lalu. Abdoullah adalah juara dua di kategori usia 35-39 tahun di Herbana Bromo KOM Challenge 2019. Pada saat itu ia menaklukkan tanjakan Bromo dalam waktu 1 jam 35 menit 27 detik.

"Tahun kemarin fokus saya masih di triathlon. Saya ikut beberapa lomba Iron Man. Terakhir ikut Iron Man di Langkawi, Malaysia," katanya kepada Mainsepeda.com.

Abdoullah hanya fokus ke latihan bersepeda sejak awal 2020. Bahkan selama dua bulan terakhir ini ia memusatkan konsentrasi ke Herbana Bromo KOM Challenge 2020. Seluruh menu latihannya persiapkan khusus untuk event ini. "Saya berlatih selama 14 jam semingggu," ungkapnya.

Pola latihannya pun berbeda dari sebelumnya. Kesibukannya dalam bekerja membuatnya bereksperimen dengan memilih opsi bersepeda indoor. Pada tahun ini ia hanya bersepeda di rumah menggunakan aplikasi Zwift. Menyesuaikan dengan rute di Bromo, Abdoullah mengatur Zwift-nya dengan interval tanjakan.

"Saya bukan men elite yang bisa berlatih 25-27 jam dalam seminggu. Saya tidak bisa latihan sampai jam 10.00 atau 11.00 siang. Saya ada kerjaan," ucapnya.

"Saya harus latihan sebelum jam 07.00 pagi, atau sehabis kerja jam 17.00 sore. Kalau pakai Zwift, saya bisa latihan kapan saja. Karena sepedannya kan di rumah. Jadi, sejak Januari kemarin, saya hanya berlatih indoor untuk persiapan Herbana Bromo KOM Challenge 2020," jelasnya.

Berlatih indoor nyatanya sukses mengantarkannya sebagai pemenang kategori usia 35-39 tahun. Bahkan, Abdoullah berhasil finis dua menit lebih cepat dari catatan waktunya tahun lalu. Bukan hanya itu, Abdoullah berhasil menurunkan berat badannya hingga empat kilogram dalam dua bulan terakhir.

"Karena berat badan turun, jadi saya merasa lebih cepat dan tidak mudah capek. Terasa lebih mudah dalam menanjak," ujar cyclist yang sudah tiga kali mengikuti event menanjak paling heboh di Indonesia ini.

 

Eksperimen Abdoullah menjadi bukti bahwa berlatih indoor menggunakan Zwift pun bisa membuahkan hasil yang maksimal. Bahkan bisa menjuarai Herbana Bromo KOM Challenge 2020. "Menurut saya yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitas," tegasnya.

Tiga kali berpartisipasi di Herbana Bromo KOM Challenge 2020 membuat Abdoullah semakin ketagihan. Ia berharap event ini semakin eksis di masa mendatang.

"Menurut saya ini adalah event sepeda paling bagus di Indonesia. Jalannya steril. Ada banyak marshall. Mudah-mudahan bisa menggelar race di tempat lain juga. Jadi bisa ada lebih dari satu event di tempat lain," harapnya.(mainsepeda)

Populer

Cara Brompton Singapura Angkat Isu Perubahan Iklim
Selalu Dukung Toko Sepeda Lokal Anda!
Sudah 15 Tahun, Anies Baswedan Setia dengan Schwinn Skyliner
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Pakai Skinsuit, Cara Paling Instan untuk Cepat
Delapan Brompton Paling Diburu
Ini Dia Enam Kafe Sepeda Keren di Indonesia
Menang TT, Lutsenko Gagal Gusur Pöstlberger di GC
Menaikkan Gengsi Sepeda Lipat dan Brompton
Lakukan Pengecekan Ini sebelum Bersepeda (Hanya Butuh Satu Menit)