Pro Cycling Stats mengunggah data menarik di akun Twitter-nya, Kamis (26/3) petang. Mereka menampilkan sebuah grafik pencarian dalam sebulan terakhir. Pro Cycling Stats juga mengungkapkan satu nama yang paling dicari saat ini. Sosok tersebut adalah Maatje Benassi.

Pro Cycling Stats tak ubahnya sebuah bank data bagi kalangan pecinta balap sepeda profesional. Situs ini menyediakan statistik yang sangat lengkap. Baik itu tentang para pembalap, tim balap sepeda, agenda balapan, hingga gambaran rute balapan

Dalam unggahannya Kamis petang, Pro Cycling Stats menampilkan sebuah nama yang paling dicari di lamannya dalam sebulan terakhir. "Most popular rider at the moment during #CoronavirusCrisis is Maatje Benassi," begitu bunyi caption yang ditulis Pro Cycling Stats

Dalam grafik tersebut, pencarian nama Maatje Benassi sudah dilakukan sejak 28-29 Februari lalu. Jumlah ini mulai meningkat sejak 20 Maret kemarin. Dari kisaran satu-dua orang, meningkat menjadi puluhan orang. Jumlah pencarian kian melonjak sejak 23 Maret lalu. Bukan puluhan orang, tapi ribuan orang.

Bahkan, pada 24 Maret kemarin, pencarian nama Maatje Benassi di laman Pro Cycling Stats mencapai 3,723 kali. Luar biasa.


Siapa itu Maatje Benassi?

Menurut laman Pro Cycling Stats, ia adalah cyclist berusia 52 tahun asal Amerika Serikat. Pro Cycling Stats mencatat sepak terjang Benassi di beberapa kejuaraan balap sepeda selama 2002, 2003, 2004, dan 2006. Tak ada prestasi mencolok yang diperoleh Benassi dalam kurun waktu tersebut.

RoadCC menjelaskan bahwa Benassi adalah cyclist yang menjadi anggota militer Amerika Serikat. Benassi ambil bagian dalam CISM Military World Games ke-7 yang berlangsung di Wuhan, Oktober 2019 lalu. Jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, George Webb percaya bahwa Benassi-lah yang membawa coronavirus ke Wuhan, Tiongkok.

"Warga Tiongkok yang mendesak Amerika Serikat untuk menguji Benassi untuk COVID-19, dan merilis informasi tentang delegasi AS," tulis media asal Tiongkok, Global Times.


Sementara itu, Benassi sempat crash saat mengikuti '50-Mile Cycling Race' di CISM Military World Games 2019. Ia terjatuh di dua kilometer menjelang finis. Kecelakaan ini sempat membuatnya kesulitan bernapas. Ia juga mengalami sejumlah luka memar. Benassi menolak penanganan medis dan memilih melanjutkan balapan.

Benassi akhirnya finis terakhir dari 30 pembalap yang berasal dari 11 negara. Gagal menjadi pemenang tak membuatnya kecewa. "Inilah balap sepeda. Bisa menang, bisa kalah," katanya dalam laman resmi Departemen Pertahanan Amerika Serikat.(mainsepeda)

Populer

Solo Cycling Community, Antara “Gorengan” dan Dua Misi Wali Kota
Modifikasi Yeezy Boost Jadi Clipless  
Mark Cavendish Bertahan di Dimension Data dan Naik Sepeda BMC
Lima Tips agar Baterai Garmin Tahan Lebih Lama
Dicari, Penakluk Gunung Fatuleu Bersama Kupang Road Cycling
Lebih Ringan, Mulus, dan Universal
Mokumono, Frame Dari Plat Monokok Terinspirasi Mobil
Merah-Putih dan Wireless, Sepeda Sang Juara Dunia MTB Tujuh Kali
Pinarello Grevil+, Terjun All-Out di Arena Gravel Bike
Wiji dan Jasmine Kibarkan Merah Putih di Thailand