Aksi mulia dilakukan  baru-baru ini. Abdoul, sapaan akrabnya, mendukung dan ikut menggalang dana untuk William James Reckless, Sabtu (11/4) lalu. Cyclist asal Aljazair tersebut menyelesaikan tantangan #Ride4William dengan gowes indoor sejauh 251,9 kilometer via platform Zwift.

Sahabat Abdoul, Phil Reckless lah yang mengundangnya untuk mengikuti penggalangan dana pada awal April lalu. Penggalangan dana ini seharusnya dilakukan dengan bersepeda di Inggris. Akan tetapi, pandemi coronavirus membuat challenge tersebut harus dilakukan dengan bersepeda indoor.

Dana yang terkumpil akan digunakan untuk membantu keponakan Phil Reckless yang sedang sakit. Namanya William James Reckless. William adalah bocah tiga tahun asal Inggris Raya yang menderita sepsis. Sepsis merupakan kondisi berbahaya akibat keracunan darah.

Sejak dibuka pada 3 April lalu di laman gofundme, penggalangan dana untuk William sudah menembus angka 12 ribu GBP, dari target 10 ribu GBP. "Sedikit bantuan menyebabkan hasil sepadan dengan usaha. Jadi saya langsung menerimanya ajakan itu," bilang Abdoul.

Tantangan #Ride4William dilakukan pada 11-12 April. Phil Reckless ingin challenge-nya menembus 1,000 kilometer dalam 24 jam guna memecahkan rekor dunia bersepeda indoor dengan Zwift. Oleh sebab itu ia bermitra dengan Michael Knudsen, ultra-cyclist asal Denmark yang pernah nge-Zwift 5,000 kilometer dalam sepuluh hari.

Tantangan #Ride4William juga diikuti banyak cyclist di dunia. Menurut Abdoul, jumlah pesertanya mencapai 392 orang dari lima benua. Ada 79 cyclist yang berhasil menyelesaikan rute 200 kilometer.

Abdoul menjelaskan, tantangan dari perjalanan ini bukanlah jarak, tetapi intensitas. Ia punya dua peran. Pertama, ia beraksi seperti sebuah peleton dalam balap sepeda. Tugasnya melindungi dua 'aktor utama' yakni Phil Reckless dan Knudsen. Serta menjaga pace Knudsen untuk memecahkan rekor dunia.

"Saya berkomitmen untuk melakukannya selama 250 kilometer dan harus mempertahankan kecepatan 3 hingga 3.2 watt/kg selama enam jam," ucap Abdoul.

Tugas kedua sebagai pemimpin grup, atau yellow beacon dalam bahasa Zwift. Abdoul menjadi co-leader bersama team captain Bjarke Rasmussen. Menurutnya, tugas ini menuntut ketahanan bersepeda dan komunikasi yang jelas untuk menjaga peleton tetap bersama. "Juga untuk memotivasi cyclist lainnya dalam kondisi sulit," akunya.

Abdoul yang turut berpartisipasi di challenge ini Sabtu (11/4) lalu, berhasil menyelesaikan rute sejauh 251,9 kilometer dalam waktu 6 jam. Catatan itu menjadi rekor baru untuknya. Sebelumnya, Abdoul pernah nge-Zwift sejauh 207 kilometer pada awal Oktober lalu. "Saat itu saya sedang persiapan untuk ikut Ironman di Malaysia," bilangnya.

Selain itu, juara Herbana Bromo KOM Challenge 2020 kategori usia 35-39 tahun ini memecahkan rekor pribadi untuk bersepeda outdoor. Abdoul mengatakan, rute terjauh yang pernah ia tempuh saat bersepeda di luar ruangan adalah 225 kilometer pada Mei 2014 silam. Kala itu ia gowes dari Jakarta ke Bogor, Cianjur, lalu kembali ke Jakarta.

Abdoul menambahkan, tak ada persiapan khusus untuk menuntaskan misi tersebut. Apalagi ia rutin nge-Zwift hingga empat jam setiap Sabtu. Satu-satunya persiapan yang ia lakukan hanya bersantai pada dua hari sebelum nge-Zwift. Sebab ia ingin kakinya betul-betul fresh saat menyelesaikan tantangan #Ride4William.

"Daya tahan adalah bagian penting dari pelatihan saya sepanjang tahun, dan aerobic endurance adalah aspek kebugaran utama yang diperlukan baik saat bersepeda dan triathlon," jabarnya.(mainsepeda)

 

Populer

Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
AG2R La Mondiale Ganti Pakai Sepeda Eddy Merckx
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Swap Meet Pertama di 2020, Berhasil Jual Brompton Explore
Zipp 303 Firecrest Terbaru Tantang Kita Ubah Pola Pikir
Tao Geoghegan Hart Juara Overall, Filippo Ganna Sapu Time Trial
Podcast Main Sepeda Eps 37: Etika E-Bike, untuk Transportasi atau Sport?