RIDE Depok boleh dikata sebagai salah satu pelopor komunitas road bike di Kota Depok. Berawal dari empat orang, kini komunitas yang berdiri sejak 2016 ini sudah memiliki ratusan anggota. Mereka aktif gowes hingga ke luar kota. Selain itu, RIDE juga berpartisipasi di event besar seperti Herbana Bromo KOM Challenge 2020 lalu.

Adalah Dimas Bagus yang menjadi ketua sekaligus salah satu founder komunitas ini. Dimas mengaku mulai menggunakan road bike pada 2016 silam. Pada saat itu pengguna road bike di Depok masih sangat sedikit. Kota Depok masih didominasi oleh cyclist pengguna sepeda gunung (MTB)

Dimas pun berinisiatif untuk mencari teman sesama pengguna road bike. Ia melakukannya setiap akhir pekan. Sambil bersepeda keliling Depok dan sekitarnya. "Saya selalu menyapa mereka yang bersepeda dengan road bike. Kemudian kami ngobrol dan saling tukar nomor telepon," ceritanya.

Lambat laun usahanya membuahkan hasil. Dimas bersama Prast Ady, Gita Ranuhardi, dan Muhammad Naufal sepakat untuk membentuk komunitas RIDE. Akronim dari Road Bike Depok. Walaupun embrionya telah muncul sejak caturwulan pertama 2016, namun RIDE baru dideklarasikan pada Desember 2016.

Berbagai cara mereka lakukan untuk memperkenalkan diri, sekaligus memasyarakatkan road bike di Depok. Mereka aktif bersepeda setiap Minggu. Mereka juga bersepeda di lingkungan kampus Universitas Indonesia, serta bermarkas di salah satu restoran waralaba.

Upaya mereka membuahkan hasil maksimal. Hanya dalam kurun waktu hampir empat tahun, member komunitas ini melonjak hingga ratusan orang. Mereka gowes setiap akhir pekan. Melahap berbagai rute menarik di Depok dan sekitarnya.

Sekitar dua tahun lalu mereka mengadakan gowes ke Pantai Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Pesertanya puluhan member. Untuk mendapatkan rute menanjak, gowes dimulai dari Bogor. Ada sedikit hambatan saat salah satu peserta gowes harus dibawa ke rumah sakit di Sukabumi karena cedera.

Setelah beres, perjalanan kembali dilanjutkan menuju Pantai Pelabuhanratu. Di sinilah RIDE merasa 'tertipu'. "Kami merasa sudah dekat dengan di pantainya. Tapi ternyata masih ada satu tanjakan lagi. Padahal saat itu kami belum makan siang, sedangkan hari beranjak sore. Jadi penuh perjuangan sekali waktu itu," cerita Dimas.

Selain itu, mereka juga acap kali mengikuti event besar. Salah satunya adalah Herbana Bromo KOM Challenge 2020 yang diadakan 14 Maret lalu. RIDE termasuk salah satu komunitas dengan wakil terbanyak di event menanjak paling heboh di Indoenesia tersebut.

Dimas bercerita, ketika pendaftaran Herbana Bromo KOM Challenge 2020 dibuka, pihaknya langsung menawarkan kepada anggota komunitas yang tertarik. Ternyata ada 28 member yang berminat dan ikut mendaftar. Agar lebih guyub, mereka berangkat menuju Surabaya dengan menyewa bus.

"Kami sempat berhitung masalah transportasi. Akhirnya kami putuskan untuk menyewa bus. Kami memodifikasi bagian belakang bus sebagai tempat sepeda. Jadinya seperti rumah berjalan," sebut cyclist asli Malang, Jawa Timur itu.

Menyoal penampilan, RIDE sudah memiliki tiga jersey. Jersey pertama berwarna putih dengan garis hitam memanjang dari bagian bahu hingga lengan. Jersey kedua lebih colorful. Mereka mengawinkan banyak warna seperti kuning terang, biru muda, merah dan hitam. "Mirip kostum kasir minimarket," canda Dimas Bagus.

Jersey ketiga mereka baru dirilis beberapa waktu lalu. Berbeda dengan dua edisi sebelumnya, kali ini RIDE mengusung warna gelap. Kostum buatan SUB Jersey ini didominasi warna biru navy dengan garis berwarna emas melingkar di bagian lengan.

"Jika dilihat lebih detail, akan tampak motif kujang sebagai salah satu senjata tradisional Jawa Barat. Sekaligus menjadi identitas RIDE sebagai komunitas sepeda asal Depok," bilang alumnus Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya) itu.

Sementara itu, pandemi coronavirus membuat RIDE tak bisa berkumpul atau gowes bareng. Sebagai gantinya mereka bersepeda indoor di rumahnya masing-masing. "Kami sudah mengimbau ke seluruh anggota untuk bersepeda di rumah saja. Sebab kesehatan dan keselamatan adalah yang utama," tuturnya.(mainsepeda)

Foto: Dokumentasi RIDE

Populer

Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Alaphilippe Gagalkan Rekor Valverde
Giro d’Italia 2018: Debut Sepeda dan Aksesori Baru
Dan Martin Pimpin Para Climber di Mur-de-Bretagne
Dylan Groenewegen Pecah Telur di Hari Terpanjang
Geraint Thomas Rebut Yellow, Chris Froome Urutan Dua
Geraint Thomas Menang Sprint di Alpe d’Huez!
Apakah Kita Butuh Disc Brake dan Gravel Bike di Indonesia?
Ini Dia Enam Kafe Sepeda Keren di Indonesia
Andre Greipel “The Gorilla” Masih Ambisi Tour de France