Kolom Sehat: Mengapa Harus Custom Bike

| Penulis : 

Pecinta sepeda mungkin tahu, sepeda itu ada banyak "kasta"-nya. Salah satu kasta tertinggi adalah sepeda custom. Biasanya sangat limited, bahkan bisa jadi tiada duanya di dunia. Namanya saja "custom." Berarti sepeda itu khusus dibuat dan dipakai oleh sang pemesan.

Tentu saja itu membuat sepeda itu kurang ramah kantong. Juga menguji kesabaran. Sebuah brand, pada masa jayanya, mewajibkan pemesannya menunggu hingga empat tahun. Meski begitu lama, banyak yang bersedia bersabar. Dan semakin banyak yang pesan, semakin lama waktu antreannya.

Mengapa sepeda custom begitu spesial? Berikut beberapa hal yang menurut saya sepeda ini terasa beda.

 

1. Geometri

Memang, tidak banyak cyclist membutuhkan frame dengan ukuran khusus. Mereka bisa menyesuaikan sepeda dengan mengganti ukuran stem atau seatpost. Tetapi, ada orang-orang yang memang komposisi ukuran badannya membutuhkan ukuran khusus.

Saya termasuk yang pernah butuh custom. Saat awal menggunakan road bike, saya masih sangat "sehat." Berat saya masih tiga digit. Bekas cedera menyebabkan tulang panggul saya miring. Berjalan saja susah, apalagi harus duduk di sadel yang ukurannya jauh lebih kecil dari sofa.

Singkat cerita, setelah bertanya jawab dengan vegan frame builder bernama Rob English, saya disarankan untuk memakai sepeda dengan headtube agak tinggi, dipadu dengan tinggi seatpost yang tergolong pendek untuk badan saya. Supaya badan tidak terlalu membungkuk.

Biasanya, orang setinggi saya butuh tinggi seatpost 72-73 cm dari bottom bracket. Saya tak sampai 70 cm. Oleh English, frame juga dibuat lebih sloping agar lebih nyaman dikendarai.

Sebagai kontras, orang yang sangat suka posisi ekstrem bungkuk bisa memesan frame yang posisi handlebar drop-nya sangat agresif.

 

2. Penggunaan Komponen Khusus

Di dunia sepeda ada bermacam komponen. Ada yang umum, ada yang untuk speed, endurance, atau kombinasi/variasinya. Ada juga komponen yang peruntukannya beda, seperti untuk sepeda touring atau commuter.

Seperti sepeda light touring dan commuter berwarna kuning di foto. Sepeda ini dibuat kira-kira enam tahun lalu. Saat disc brake masih belum umum. Dibuat memakai disc brake karena sepeda ini dirancang untuk bisa mengangkut beban berat. Jadi rem memakai piringan bisa lebih diandalkan saat turunan panjang.

Hub depan dilengkapy Son dynamo hub, yang kabelnya secara rapi berada di dalam fork depan, mengantarkan arus listrik ke lampu depan. Plus ke lampu belakang dan USB charger di pangkal stemnya.

Perpindahan girnya ada 14 gear dengan rentang rasio hingga 500 persen. Menggunakan Rohloff internal gear. Penggeraknya tidak menggunakan rantai logam pada umumnya, karena untuk mendukung kepraktisan dan meminimalisasi perawatan, sepeda ini menggunakan Gates belt drive.

Sepeda semacam ini bukanlah tipe sepeda yang dijual dalam kuantitas massal. Jadi butuh komponen-komponen khusus pula untuk menjadikannya custom, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pemesan.

 

3. Tampil Beda

Bagi cyclist yang ingin tampil beda, custom adalah pilihan terbaik. Supaya tidak ada duanya. Ini bisa lebih eksklusif daripada sepeda limited edition mahal dari merek pabrikan. Buat apa bayar sangat mahal kalau masih ada kembarannya? Dengan custom bike, perpaduan ukuran frame, warna, komponen dan detail membuat tiap sepeda yang dibuat benar-benar unik.

 

4. Relasi dengan Frame Builder

Pembuat sepeda alias frame builder banyak yang tersohor. Kadang begitu kondangnya, banyak penghobi penasaran dan ingin mendapatkan karyanya. Sebut saja pembuat sepeda kondang Aussie bernama Darren Baum, dengan merek "Baum"-nya. Dari Amerika ada Sacha White dengan Vanilla Bike-nya. Belum lagi legenda Italia bernama Dario Pegoretti yang tidak lama lalu meninggal.

Frame Pegoretti, yang terkenal dengan "lukisan abstrak" pada permukaannya, sampai sekarang masih jadi buruan kolektor. Ehm, khusus pemburu Pegoretti, cukup cari sepedanya saja. Jangan arwahnya. He he he...

 

5. Tampilan

Kata orang, cinta itu datang dari mata turun ke hati. Kombinasi warna sepeda yang dibuat atau didesain oleh pembuatnya membuat orang jatuh hati pada detail sebuah custom bike.

Detail-detail yang sebenarnya sederhana, tetapi apabila dipadukan dengan warna frame dan komponen pilihan, maka akan menjadi karya yang anggun. Hanya pemiliknya yang benar-benar bisa menghargai dan memahami arti sepeda itu baginya.

Nah, jika faktor-faktor di atas menjadi pertimbangan yang penting bagi Anda, mungkin Anda bisa berpikir untuk memesan custom bike. Mungkin custom bike ini tidak secepat sepeda produksi masal, tapi itulah salah satu kepuasaannya. Tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Akhir kata, custom atau tidak sepedanya, yang penting kita tetap gowes. Karena pada akhirnya, sepeda dibuat untuk digunakan. Bukan untuk digantung seperti sebuah hubungan.(johnny ray)

Populer

Celilo High Climber: Luar Kayu Dalam Karbon
Tim-Tim WorldTour Mana yang Ganti Sepeda untuk 2020?
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Usia Lebih Tua 20 Tahun, Finis Lebih Cepat 15 Menit
AG2R La Mondiale Ganti Pakai Sepeda Eddy Merckx
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Ada Campagnolo Super Record 12-Speed EPS di Tour Down Under
Shimano Rilis Sepatu dan Kacamata S-Phyre Edisi Aurora
Chris Froome Cedera Parah, Para Rival Yakin Bakal Kembali Strong
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung