Rohan Dennis untuk sekali lagi menaklukkan rute balap di Yorkshire, Inggris. Setelelah meraih titel juara dunia Individual Time Trial (ITT) di tempat ini pada 2019 lalu, Dennis memenangkan eRace Classic di sirkuit virtual Yorkshire pada Sabtu (6/6) malam.

Pada eRace kedua ini para pembalap mengitari replika rute Kejuaraan Dunia Road Race 2019 di Yorkshire. Medannya rolling dan memiliki satu titik KOM. Setiap pembalap harus menyelesaikan empat lap dengan total jarak 41,6 kilometer.

Sebagai pemenang eRace pertama yang dilangsungkan pertengahan April lalu, Dennis menjadi unggulan di eRace kedua yang bertajuk 'Tour Tewit Well' ini. Dennis langsung tancap gas sejak awal lomba. Ia 'menghilang' bersama sesama pembalap spesialis ITT dari Spanyol, Jonathan Castroviejo.

Dennis dan Castroviejo terus memimpin hingga lap kedua. Keduanya berhasil meninggalkan rombongan besar dengan gap 1 menit 30 detik pada pertengahan lomba. Bukan pekerjaan mudah mengingat Dennis mengaku mulai merasa nyeri sejak lap kedua.

Dennis akhirnya melaju sendirian pada awal lap ketiga. Sedangkan Castroviejo berhasil ditangkap oleh Pavel Sivakov dan Eddie Dunbar. Tak lama berselang, Michal Kwiatkowski, Dylan van Baarle dan Ben Swift bergabung dengan Sivakov dan Dunbar pada 10 kilometer terakhir.

Kelima pembalap itu berhasil memangkas gap menjadi 20 detik pada lima kilometer pamungkas. Van Baarle, Sivakov dan Swift bermanuver untuk mengejar Dennis pada tiga kilometer menjelang finis. Akan tetapi usaha mereka tidak membuahkan hasil.

Dennis finis pertama dengan catatan waktu 1 jam 3 menit 54 detik. Ben Swift di posisi kedua dengan selisih 3,39 detik. Van Baarle menghuni dengan gap 4,36 detik. Sedangkan Sivakov finis keempat dengan selisih 6,41 detik. Ini adalah gelar kedua Dennis di eRace yang diadakan Team Ineos.

"Saya berharap mereka tidak akan menangkap saya. Tetapi jelas saya melihat Swift, yang berada satu tim dengan saya di Tim 4. Jadi ini adalah finis satu-dua untuk tim kami. Bahkan jika Swift menyalip saya, itu masih merupakan kemenangan untuk tim kami," kata Dennis seusai lomba.

Dennis bercerita, menurut strategi yang telah disusun oleh Tim 4, ia akan membawa semua orang keluar dan membuat mereka bekerja sekeras mungkin. Rupanya rencana ini berjalan sangat mulus dan membuatnya berada di baris terdepan sejak awal lomba.

"Jika mereka berhasil menangkap saya, maka Swift akan menjadi orang yang mengambil sprint," ungkap Dennis.(mainsepeda)

Hasil Team Ineos Tour Tewit Well

1. Rohan Dennis, Australia 1 jam 3 menit 54 detik

2. Ben Swift, Inggris +3,39 detik

3. Dylan van Baarle, Belanda +4,36

4. Pavel Sivakov, Rusia +6,41

5. Eddie Dunbar, Irlandia +12,49

6. Michal Kwiatkowski, Polandia +13,30

7. Carlos Rodriguez, Spanyol +24,67

8. Christian Knees, Jerman +35,81

9. Michał Golas, Polandia +38,23

10. Geraint Thomas, Inggris +38,93

Populer

Celilo High Climber: Luar Kayu Dalam Karbon
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
AG2R La Mondiale Ganti Pakai Sepeda Eddy Merckx
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Ada Campagnolo Super Record 12-Speed EPS di Tour Down Under
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Primoz Roglic Dominasi Time Trial, Akhirnya Raih Red Jersey
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Tim-Tim WorldTour Mana yang Ganti Sepeda untuk 2020?