Isu Kepindahan Chris Froome Usik Geraint Thomas

| Penulis : 

Geraint Thomas (Team Ineos) angkat bicara tentang rumor transfer Chros Froome ke tim Israel Start-Up Nation (ISN). Menurut Thomas, gosip tersebut turut mengusik pikirannya. Akan tetapi, bukan berarti ia tidak dapat tidur karena memikirkan spekulasi ini

Isu mengenai kepindahan Froome dari Ineos terus muncul dalam beberapa bulan terakhir. Sempat dikaitkan dengan Movistar dan Bahrain McLaren, kini Froome disebut-sebut akan hijrah ke ISN. Sebagai teman dekat, Thomas ternyata terusik dengan gosip ini.

"Itu mempengaruhi saya secara tidak langsung. Tapi pada saat yang sama saya tidak duduk semalaman untuk memikirkan hal itu," bilang Thomas dalam wawancara dengan BBC.

Thomas dan Froome memang sangat dekat. Keduanya sama-sama dari Wales. Mereka sudah bersama sejak 2008 silam. Pada saat itu keduanya sama-sama membela tim Pro Continental asal Inggris Raya, Team Barloworld. Saat itu Froome berusia 23 tahun dan Thomas 22 tahun.

Pertemanan keduanya berlanjut saat mereka sama-sama memperkuat Team Sky mulai 2010 silam. Tak terasa, mereka sudah bersama selama 12 tahun.

"Saya sudah menjadi rekan setimnya sejak 2008. Jadi jelas akan menyenangkan untuk melanjutkan itu. Kami menjadi baik, kami bekerja dengan baik satu sama lain, kami jujur satu sama lain," imbuh pemenang Tour de France 2018 tersebut.

Thomas menambahkan bahwa isu kepindahan Froome ke ISN tak mengganggu persiapan tim secara keseluruhan. Para pembalap Team Ineos mulai berlatih dengan kelompok-kelompok kecil. Mereka berusaha kembali ke performa terbaik ketika musim balap 2020 berlanjut kembali mulai 1 Agustus nanti.

Sementara itu, Het Nieuwsblad melaporkan bahwa ISN juga berusaha mendapatkan Richie Porte. Kontrak Porte bersama Trek-Segafredo akan habis akhir tahun ini. Porter dan Froome adalah rekan satu tim di Team Sku mulai 2012 hingga 2015. Selain itu, ISN juga berusaha mengejar Dylan Teuns (Bahrain McLaren).(mainsepeda)

Episode Baru Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray:


Audionya bisa juga didengarkan di Spotify


Foto: DT Sport, EPA/REX

Populer

Bianchi Merilis Sprint, Road Bike dengan Harga Terjangkau
Hiyaaaaa, Sudah Muncul Pinarello Dogma F12
Wdnsdy AJ62: Performance Nyaman untuk Cyclist Indonesia
Gunung Mahawu, Antara Surga dan Neraka
“Meditasi” ala Endot, Turing Ribuan Kilometer dengan Sepeda Lipat
Kisah-Kisah Pemilik Sepeda Dario Pegoretti di Indonesia
Peter Sagan Pakai Sepeda Alloy, Team Sky Tetap tanpa Disc Brake
Lakukan Pengecekan Ini sebelum Bersepeda (Hanya Butuh Satu Menit)
Brompton Monas Cyclists, Bukan Komunitas Brompton Biasa
Solo Cycling Community, Antara “Gorengan” dan Dua Misi Wali Kota