Trek-Segafredo telah mengumumkan komposisi lengkap pembalap yang akan diturunkan di Tour de France dan Giro d'Italia tahun ini. Tim asal Amerika Serikat tersebut akan mengadakan pemusatan latihan di dua tempat yang berbeda pada Juli nanti untuk menyambut kelanjutan WorldTour 2020.

Untuk Tour de France 2020, Trek-Segafredo akan mengandalkan Bauke Mollema, Richie Porte, Jasper Stuyven, Niklas Eg, Alex Kirsch, Toms Skujins, Edward Theuns, Mads Pedersen, dan Kenny Elissonde. Nantinya Trek-Segafredo akan memilih delapan dari sembilan rider tersebut.

Trek-Segafredo juga mengumumkan daftar pembalap untuk Giro d'Italia tahun ini. Vincenzo Nibali ditunjuk sebagai leader sekaligus ditarget juara. Nibali akan didampingi Giulio Ciccone, Gianluca Brambilla, Nicola Conci, Jacopo, Mosca, Antonio Nibali, Pieter Weening, Julien Bernard, dan Koen de Kort.

"Kami telah menyusun daftar sembilan pembalap untuk masing-masing Grand Tour," bilang Luca Guercilena, General Manager Trek-Segafredo dalam laman resmi tim. Hanya saja hingga saat ini mereka belum mengumumkan daftar rider untuk Vuelta a Espana 2020.

"Vuelta a Espana adalah satu-satunya Grand Tour di mana kami memiliki lebih banyak ruang untuk mengambil keputusan. Satu-satunya kepastian adalah bahwa Mollema adalah kapten tim di Vuelta nanti," jelas Guercilena.

Berikutnya, para pembalap yang diplot untuk bersaing di Tour de France dan Giro d'Italia akan menjalani pemusatan latihan di dua tempat berbeda. Rider proyeksi Tour de France, kecuali Pedersen dan Elissonde, akan melakoni TC di Isola 2000 di wilayah Provence-Alpes-Cote d'Azur, di Perancis, pada 12-28 Juli.

Sedangkan kelompok yang difokuskan di Giro d'Italia akan mengadakan pemusatan latihan di Dolomites, di Passo San Pellegrino, Italia pada 10-25 Juli. "Kami punya waktu sekitar dua bulan untuk Tour de France, tiga bulan untuk Giro, dan empat bukan ke Vuelta," imbuh pria 46 tahun ini.

Guercilena menambahkan, jadwal anyar WorldTour 2020 yang dirilis Union Cycliste Internationale (UCI) membuat timnya harus memutar otak. Mereka harus tepat memilih pembalap di setiap event yang diikuti. Selain itu, mereka harus meracik strategi jitu untuk mendapatkan sebanyak mungkin kemenangan di sisa tahun ini.

"Kami memiliki 28 pembalap. Itu sudah cukup untuk musim biasa. Akan tetapi, menjadi terlalu terbatas untuk tahun luar biasa ini. Kami berupaya untuk memilih pembalap yang tepat untuk mencapai tujuan kami. Serta memberikan lebih banyak skenario jika terjadi peristiwa yang tidak terduga," jabarnya.

Tantangan lainnya adalah bagaimana memastikan seluruh pembalap dalam kondisi fit di setiap event yang diikuti. Apalagi sisa musim WorldTour dikemas sangat padat. Ada lebih dari 40 lomba dalam empat bulan.

"Kesulitan terbesar adalah pilihan signifikan harus dibuat hari ini jika kami ingin para pembalap dalam kondisi prima. Ini menyisakan sedikit ruang untuk perubahan, mengingat jadwal balapan yang berdekatan," jelasnya.(mainsepeda)

Episode Baru Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray:

Audionya bisa juga didengarkan di Spotify

Foto: Trek-Segafredo

Populer

Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Cavendish Belum Habis, Mantap Tatap Tour de France
Lebih Ringan, Mulus, dan Universal
reTyre, Semenit Ganti Tapak Ban Sepeda
Main MTB di Bogor, ke Mana Aja?
Ted King dan Keough Juara Dirty Kanza, Acker dan Rusch Menang Edisi 563 Km
Selalu Ada Cerita Lucu dan "Dusta" di Setiap Gowesnya
Rule #1 sampai #3, Pokoknya Harus Turuti Aturan!
Canyon Siapkan Penerus MTB Lux CF?
Charity Ride Jadi Roh FratzCC