Kolom Sehat: Semoga Cinta Lama Tak Pudar Lagi

| Penulis : 

Bike boom terus berlangsung. Beli sepeda idaman antre. Servis sepeda antre. Dan yang paling heboh: Sepeda "lama" yang kadang tak terpakai kini banyak ditawar orang. Baik itu sepeda "biasa," sepeda ke pasar. Apalagi kalau Brompton atau seli level sultan. Setiap kali melihat sepeda ini biasanya langsung ditawar.

Yang bagus dari momen seperti ini: Banyak teman lama yang dulu bersepeda dan pernah berhenti, sekarang bangun dari "tidur." Melihat banyaknya sepeda di jalan seakan membangunkan mereka dari hibernasi hobi lama. Sapi (da) yang lama di pojok sebuah ruangan kini kembali tersentuh. Setelah sekian lama. Ada yang bulanan, tahunan, bahkan puluhan tahun.

Sepeda, walau usia cukup lama, tetaplah sebuah sepeda. Tetap roda dua dan tetap harus dikayuh. Membangkitkan semangat bersepeda kembali termasuk gampang-gampang susah. Gampang karena sepedanya sudah punya, susah ketika mengingat situasi sudah banyak berubah.

Sebagian orang yang cinta pada sepedanya, bersedia kembali memakai sepeda lama kesayangan. Sebagian yang lain harus rela memecah celengan ayamnya untuk membeli yang baru. Walau ini bukan hal mudah sekarang. Sepeda impian sulit ditemui stoknya, apalagi dibeli.

Bagi yang berusaha membangkitkan sepeda lamanya tentu dihadapkan pada beberapa opsi. Sepeda yang sangat lama usianya, asal kelengkapannya berfungsi dengan baik, mungkin hanya perlu servis lalu pakai. Kuncinya ban masih aman, rantai masih baik hanya butuh diminyaki.

Sedangkan sepeda yang lama "tanggung," walau tertinggal mode sedikit, masih bisa di-upgrade dengan menambahkan aksesori baru. Misalnya bartape, lampu, atau kalau mau agak serius ya ganti grupset.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan: Coba periksa bagian seatpost dan handlebar yang tertutup bartape. Kalau terbuat dari bahan metal, bisa rusak karena karat. Hati-hati dalam menyikapinya kalau berkarat. Jangan dipaksakan kalau agak parah, karena bisa membahayakan di jalan.

Beberapa orang memilih untuk mengganti penampilan dengan mengecat ulang frame. Seorang teman saya misalnya. Bosan warna lama, dia memilih desain baru yang dia sukai dan mengecat sepedanya seperti itu. Walau bukan baru, secara penampilan serasa baru.

Kalau tujuan Anda untuk "mengejar ketinggalan" dengan membeli komponen yang Anda anggap lebih baik, perlu dipikirkan peruntukannya benar-benar cocok atau tidak. Misalnya, mengganti bottom bracket biasa dengan ceramic bearing. Bila sepeda hanya dipakai jarak di bawah 30 km, mungkin Anda tidak perlu melakukannya.

Tetapi kalau Anda begitu menginginkannya hingga susah tidur, ya mungkin sebaiknya diganti saja. Apalagi kalau memang punya dana. Daripada Anda nanti sakit kepikiran, dan biaya pengobatannya jadi jauh lebih mahal dari ceramic bearing-nya.

Nah, para penghobi sepeda yang baru terbangun kembali, selamat menikmati lagi hobi lama kalian. Semoga kali ini, setelah cinta lama bersemi kembali, cinta itu tidak akan pudar lagi. Jangan sampai bosan bersepeda. Sekian. (johnny ray)

Episode Ketiga Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray:


Audionya bisa juga didengarkan di Spotify

Populer

Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Penyelenggara Baru, Rute Senangkan Sprinter
Stem Ini Bisa Panjang-Pendek dan Merunduk
Cyclist Tak Suka Istri Perhatian
Cavendish Belum Habis, Mantap Tatap Tour de France
Ada Timing Chip untuk Peserta Bromo KOM
Indah di Kapelmuur, Seru di Paterberg
Lebih Ringan, Mulus, dan Universal
reTyre, Semenit Ganti Tapak Ban Sepeda
Main MTB di Bogor, ke Mana Aja?