Penggemar road bike, terbiasalah dengan sub-kategori baru ini. Endurance bike yang bisa menampung ban lebih lebar, di kisaran 35 mm. Sehingga tetap bisa cepat di aspal dan mau diajak melebar sedikit ke jalanan kasar.

Harus ditegaskan, ini bukan gravel bike. Ini evolusi dari kategori endurance bike. Sebelum ini, kategori ini didominasi oleh tiga pabrikan besar Amerika. Trek dengan Domane, Specialized dengan Roubaix, lalu Cannondale dengan Synapse. 

Pada dasarnya masih sepeda "balap," tapi memiliki geometri lebih nyaman (duduk lebih tegak) untuk gowes jarak jauh dan rute berat. Namun batas maksimal ban masih relatif sama dengan "balap normal," yaitu 28-30 mm.

Belakangan, kategori endurance ini semakin mendekatkan diri ke arena gravel. Harus ditegaskan, gravel bike memang seperti sepeda road pada umumnya, namun memiliki geometri dan kapasitas dipasangi ban hingga 45 mm.

Dengan semakin semaraknya pemakaian disc brake, kategori endurance ini semakin "disisihkan" oleh saudaranya yang sepeda balap allrounder, yang sekarang juga bisa dipasangi ban hingga 30 mm.

Alhasil, satu demi satu sepeda endurance ini mendekatkan diri ke kategori gravel.

Tahun 2019 lalu, Trek termasuk pendahulunya. Membuat Trek Domane SLR lebih "mengangkang," bisa dipasangi ban lebih lebar. Bahkan sampai 38 mm. Jadi, sepeda ini bisa diajak balapan di arena gravel yang tidak terlalu ekstrem. Kalau lebih ekstrem, bisa memakai Trek Checkpoint yang murni sepeda gravel.

Sepeda-sepeda itu dilengkapi teknologi suspensi Isospeed decoupler, yang terpasang di pertemuan antara seat tube dan top tube.

Trek lantas terus berkembang di kategori ini. Belakangan, mereka merilis Trek Domane AL Disc. Yang diklaim sebagai sepeda pertama paling ideal. Sepeda ini berbahan aluminium (AL), dan bisa dipasangi ban hingga 35 mm. Jadi, pemakainya benar-benar bisa memakainya untuk banyak medan.

Tahun lalu, Specialized juga membuat Roubaix terbarunya makin "endurance." Mengandalkan fitur aerodinamis dan pengembangan pada suspensi Future Shock di bawah stem, sepeda ini mau menampung ban hingga 33 mm.

Nah, tahun ini, dua lagi merek besar ikut membuat sepeda di kategori endurance baru ini. Merida, merek asal Taiwan, telah merilis versi terbaru dari Scultura.

Normalnya, Scultura adalah sepeda ringan allrounder mereka. Dipakai oleh para pembalap kelas dunia untuk rute-rute menanjak. Tahun ini, mereka merilis Scultura Endurance. Bedanya? Bisa dipasangi ban hingga 35 mm.

Dan terakhir, Cervelo ikut-ikutan terjun. Mereka merilis Caledonia, sepeda kategori Endurance dengan kemampuan dipasangi ban hingga 35 mm pula. Kabarnya, ini sepeda yang akan dipakai pembalap yang disponsori Cervelo di medan Paris-Roubaix.

Dengan semakin maraknya merek dan model di sub-kategori ini, para penghobi baru bisa bingung memilih. Mau aero, allrounder benderan, allrounder cendurung climber, endurance, endurance cenderung gravel, atau gravel sekalian. Hobi sepeda memang tidak mudah, dan bisa sangat tidak murah! (mainsepeda)

Populer

Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Cavendish Belum Habis, Mantap Tatap Tour de France
Lebih Ringan, Mulus, dan Universal
reTyre, Semenit Ganti Tapak Ban Sepeda
Main MTB di Bogor, ke Mana Aja?
Ted King dan Keough Juara Dirty Kanza, Acker dan Rusch Menang Edisi 563 Km
Rule #1 sampai #3, Pokoknya Harus Turuti Aturan!
Canyon Siapkan Penerus MTB Lux CF?
Charity Ride Jadi Roh FratzCC
Adu Koleksi Khusus Sagan, Bardet, dan Cavendish