Komunitas Bikeberry Surabaya merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dengan mengadakan 'Telo Challenge'. Mereka gowes sejauh 75 kilometer Senin (17/8) pagi. Dari Surabaya ke Sidoarjo, lalu kembali lagi ke Kota Pahlawan.
Gowes untuk merayakan hari jadi Republik Indonesia menjadi agenda utama komunitas sepeda di Tanah Air. Termasuk Bikeberry Surabaya. "Kami gowes 75 kilometer di Surabaya Raya. Jadi 75 kilometer ini sesuai dengan usia Republik Indonesia," jelas Humas Bikeberry Surabaya, Nasrullah Fahmi.
Lalu berbelok kiri ke Jalan Pasar Kembang, Jalan Diponegoro, Jalan A. Yani dan masuk ke kawasan Pondok Jati, Sidoarjo. Di sini mereka berhenti di pit stop pertama di Kedai Makmu Pondok Jati Sidoarjo. Setelah beristirahat selama setengah jam, perjalanan dilanjutkan ke arah by pass Juanda menuju Pondok Candra.
"Sekitar pukul 10.17 kami berhenti di depan RSAL dr. Ramelan Surabaya. Kami melakukan upacara, pengibaran bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya," cerita Fahmi. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke arah Margorejo dan finis di Jemursari pukul 10.30.
Karena jarak cukup jauh, maka gowes kali ini dilakukan dengan speed santai. Kecepatan rata-ratanya 25 km/jam. Yang tak kalah penting, peserta juga menerapkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker dan menjaga jarak saat gowes.
"Juga saling menjaga etika saat bersepeda di tengah jalan raya. Saling menghargai sesama pengguna jalan. Sebab pesepeda, pengendara motor dan mobil juga punya hak yang sama. Jangan lupa untuk mematuhi aturan lalu lintas," terang Fahmi.
Acara gowes semakin menarik dengan hadiah t-shirt dari Mainsepeda.com, belasan t-shirt dari SUB Jersey, dan Johnny Ray Sports.
"Luar biasa. Semangat juang peserta untuk menyelesaikan gowes ini sangat besar. Bahkan ada cyclist yang berusia lebih dari 50 tahun, tapi mereka benar-benar fight. Saya salut dengan semangat para peserta," sanjung CEO SUB Jersey Bagus Ramadhani. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 9
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Arsa 'Achong' Prasadhana