Sprinter Quick-Step Floors, Elia Viviani, menunjukkan dominasinya di etape-etape datar Giro d’Italia 2018. Setelah memenangi Etape 2, pada Minggu, 6 Mei, pembalap Italia itu kembali meraih kemenangan di Etape 3. Dia menang adu panah melawan Sacha Modolo (EF Education First-Drapac) dan Sam Bennett (Bora-Hansgrohe).

Etape ketiga Giro d’Italia ini berlangsung 229 km, dari Be’er Sheva menuju Eilat. Ini merupakan etape terpanjang kedua lomba tahun ini, sekaligus etape terakhir di Israel. Senin (7 Mei) adalah hari libur lomba, dan para pembalap semuanya diterbangkan ke Italia untuk melanjutkan 18 etape lanjutan di sana.

Etape 3 ini adalah etape terakhir di Israel dan merupakan etape terpanjang kedua lomba tahun ini, 229 km.

 

Sebenarnya, etape ini tidak benar-benar datar. Ada naik-turun di tengah-tengahnya. Ending-nya memang datar, bahkan sempat ada bagian panjang yang cenderung menurun. Para pembalap dengan mudah terus melaju di atas 70 km/jam menuju km-km akhir etape.

Pada 10 km terakhir itulah tim-tim mulai menata posisi, khususnya tim sprinter. Pada 3 km terakhir, Quick-Step Floors mampu melejit di depan untuk menyiapkan Viviani menuju sprint.

Pada km terakhir, Sam Bennett mencoba melejit duluan, bahkan sempat bertahan dengan menggiring Viviani ke arah pagar sebelah kanan. Tapi Viviani mampu melewati Bennett dan meraih kemenangan. Bahkan, Sacha Modolo mampu menyalip Bennett di garis finis.

Andai gagal menang, Viviani mungkin bisa melakukan protes atas manuver Bennett. Tapi karena menang, dia tidak akan mempermasalahkan.

“Saya menang, jadi saya tak mau memulai sebuah polemik. Dia bergerak (berbahaya). Kami sempat bersentuhan tapi saya bisa lewat,” ungkap Viviani usai finis etape.

Dengan kemenangan ini, Viviani pun memperkuat posisinya di points classification, berhak terus mengenakan Ciclamino (purple) jersey. Pada etape-etape datar berikutnya, dia sangat punya peluang terus menang.

Dari tiga etape pembuka Giro d'Italia 2018, Elia Viviani (Quick-Step Floors) sudah menang dua kali!

 

Di Giro d’Italia ini, memang tak banyak sprinter elite turun. Dalam sejarahnya, lomba tiga pekan ini memang condong banyak etape gunungnya, membuat enggan para superstar sprinter.

Viviani sendiri sangat ingin terus turun di Giro karena dia orang Italia. Pada 2015, dia meraih kemenangan etape pertamanya. Tapi lantas tak banyak berkiprah pada 2016, bahkan absen pada 2017. Karena Team Sky, timnya waktu itu, lebih mengutamakan menurunkan climber.

Sekarang, dari tiga etape pembuka 2018, Viviani sudah menang dua kali!

Rohan Dennis (BMC) (kiri) masih memimpin general classification setelah etape 3.

 

Sementara itu, di etape datar ini, tidak ada perubahan signifikan di klasemen general classification (GC). Semua unggulan finis bersama di peloton. Rohan Dennis (BMC) masih mempertahankan maglia rosa (pink jersey), unggul hanya satu detik atas Tom Dumoulin (Team Sunweb). (mainsepeda)

  

Hasil Etape 3 Giro d’Italia 2018
(Top Ten)

1. Elia Viviani (Italia), Quick-Step Floors 5 jam 2 menit 9 detik
2. Sacha Modolo (Italia), EF Education First-Drapac
3. Sam Bennett (Irlandia), Bora-Hansgrohe
4. Jakub Mareczko (Italia), Wilier Triestina-Selle Italia
5. Danny van Poppel (Belanda), LottoNL-Jumbo
6. Jens Debusschere (Belgia), Lotto-Soudal
7. Manuel Belletti (Italia), Androni Giocattoli-Sidermec
8. Baptiste Planckaert (Belgia), Katusha-Alpecin
9. Mads Pedersen (Denmark), Trek-Segafredo
10. Jose Goncalves (Portugal), Katusha-Alpecin

 

General Classification
(setelah 3 dari 21 Etape)

1. Rohan Dennis (Australia), BMC
2. Tom Dumoulin (Belanda), Team Sunweb + 1 detik
3. Jose Goncalves (Portugal), Katusha-Alpecin + 13 detik
4. Alex Dowsett (Inggris), Katusha-Alpecin + 17 detik
5. Pello Bilbao (Spanyol), Astana + 19 detik
6. Simon Yates (Inggris), Mitchelton-Scott + 21 detik
7. Maximilian Schachmann (Jerman), Quick-Step Floors + 22 detik
8. Tony Martin (Jerman), Katusha-Alpecin + 28 detik
9. Domenico Pozzovivo (Italia), Bahrain-Merida + 28 detik
10. Carlos Betancur (Kolombia), Movistar + 29 detik

 

Foto-foto: TDWSport. 

Populer

Polygon Luncurkan Divine R5 dan R7, Untuk Wanita Indonesia
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Membangun Endurance untuk Cyclist Perempuan
Anda Layak Dapat ‘Star’
Factor ONE Baru Teruskan Tren “Lebar” Aerobike
Bertabur Batu Ruby, Berbalut Tali Kulit
Keranjang Titanium Sang Juara Artisan Bike
Adik Pegoretti Terus Berkiprah Lewat DeAnima
Tandem Terbaik Dilengkapi Gerobak Barang
Dari Garasi Jadi Penyumbang Pajak