Chris Froome memang terdepak dari skuad Team Ineos untuk Tour de France 2020. Namun, Froome tetap punya ambisi kuat sebelum meninggalkan Ineos tahun ini. Ia ingin memberikan gelar terakhir untuk timnya lewat Vuelta a Espana. 

Musim depan Froome memang sudah tidak lagi membela Team Ineos –sekarang tim ini akan berubah nama menjadi Ineos Grenadiers untuk Tour de France 2020. Froome akan pindah ke Israel Start-up Nation (ISN).

“Ini adalah perasaan yang aneh tapi juga perasaan sentimental,” kata Froome ketika mengikuti presentasi resmi peluncuran kit tim Ineos Grenadiers di Allianz Riviera Stadium di Nice, Rabu (26/8). Saat itu Froome mendapatkan pertanyaan mengenai rencananya mengikuti Vuelta a Espana setelah tidak masuk dalam skuad Tour de France.

"Vuelta a Espana adalah balapan di mana saya pertama kali benar-benar menemukan diri saya sebagai pesaing Grand Tour selama sembilan tahun lalu bersama tim ini,” ujar Froome. Oleh karena itu, ia akan berupaya semaksimal mungkin meraih yang terbaik di Vuelta a Espana sebelum meninggalkan Team Ineos. Froome pernah memenangkan Spanish Grand Tour itu pada edisi 2011 dan 2017.

Froome pantas baper. Sebab ia sudah lama bergabung dengan tim ini. Sejak 2010. Ketika tim ini pertama kali berdiri dengan nama Sky Procycling. Lalu pada 2014 berganti nama Team Sky. Dan pada 2019 ganti nama lagi menjadi Team Ineos. Sebelum akhirnya tim ini mengumumkan berganti nama lagi jadi Ineos Grenadiers mulai Tour de France 2020 ini.

Pekan lalu Team Ineos memang telah mengumumkan bahwa Froome dan Geraint Thomas tak masuk skuad Tour de France 2020. Padahal ia telah memenangi balapan itu pada 2013, 2015, dan 2017. Sementara Geraint Thomas, pernah memenangi Tour de France edisi 2018.

Menariknya, Froome dan Thomas sama-sama menjadi pembalap Team Ineos sejak tim itu berdiri pada 2010. Thomas sendiri bakal berlomba di Giro d'Italia, yang dimulai 3-25 Oktober 2020. Sementara Froome akan memimpin tim di Vuelta a Espana pada 20 Oktober - 8 November 2020.


Froome ketika masih berbaju Team Sky pernah memenangkan Tour de France dan Vuelta a Espana dalam tahun yang sama, 2017.

Team Ineos akan memulai balapan di Nice (Grand Depart Tour de France 2020) bersama delapan pembalap. Dipimpin oleh juara bertahan Tour de France Egan Bernal. Nama lain dari delapan pembalap di skuad Team Ineos adalah Andrey Amador, Richard Carapaz, Jonathan Castroviejo, Michal Kwiatkowski, Luke Rowe, Pavel Sivakov dan Dylan van Baarle.

Pembalap 35 tahun itu legowo tak masuk dalam daftar tim yang akan membalap di Tour de France 2020. Setelah Team Ineos mengumumkan daftar pembalapnya, Froome bahkan sempat mengonfirmasi bahwa ia memang tidak yakin dapat memenuhi tugasnya membalap di Grand Tour Perancis.

Froome mengakui memindahkan targetnya dari Tour de France ke Vuelta a Espana butuh penyesuaian. Tapi ia merasa beruntung bisa balapan lagi mengingat cederanya yang serius. Ia sempat mengalami patah tulang paha akibat kecelakaan saat meninjau rute time trial di Critérium du Dauphiné 2019.

Froome mengatakan, apa yang diberikan Team Ineos terasa seperti kesempatan kedua dalam karir olahraganya yang panjang.

Pembalap kelahiran Nairobi, Kenya itu belum mengonfirmasi program balapannya sebelum berlangsungnya Vuelta a Espana. Yakni selama kurun September dan Oktober. Vuelta a Espana sendiri telah dikurangi menjadi 18 etape akibat pandemi Covid-19 ini. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 11

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Getty Images/AFP

Populer

Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Cavendish Belum Habis, Mantap Tatap Tour de France
Canyon Siapkan Penerus MTB Lux CF?
Adu Koleksi Khusus Sagan, Bardet, dan Cavendish
Bho_Loez Pontianak, Komunitas MTB Penakluk Rute Ekstrem di Kalbar
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Bahrain McLaren Putuskan Ikut Balapan Virtual Tour de Suisse
Jersey Anyar Ineos Grenadiers, Usung Warna Biru-Merah
Gagal di Tour de France, Ineos "Isi Ulang" untuk 2021
Cyclist Jakarta Hingga Martapura Siap "Menyerbu" Banyuwangi