Salah satu pembalap dengan bayaran termahal di dunia, Fabio Aru (UAE-Team Emirates) mundur dari Tour de France 2020, Minggu (6/9) malam. Aru meninggalkan arena balap hanya satu jam setelah dimulainya etape 9. Mundurnya Aru membuat manajemen UAE-Team Emirates geram.
Etape 9 membawa para pembalap kembali menanjak di pegunungan Pyrenees. Ketika lomba masih menyisakan 121 kilometer lagi, Aru memutuskan untuk mundur dari balapan. Pembalap kelahiran Sardinia bahkan belum sempat mendaki di tanjakan Kategori 1 di Col de la Hourcère.
General Manager UAE Team Emirates Beppe Maronni mengungkapkan, Aru tidak dalam kondisi prima dalam beberapa minggu terakhir. Kondisinya tidak memungkinkan untuk membantu rekan setimnya di UAE Team Emirates Tadej Pogacar yang memiliki potensi untuk memenangi TdF tahun ini.
"Fabio mengecewakan kami di saat kami sangat membutuhkannya," ungkap Maronni dalam wawancara via telepon dengan Rai 2, Minggu malam.
Tak sekadar kecewa, Maronni juga mengkritik mental Aru yang dirasa lembek. Pria asal Italia itu menceritakan, ketika mengalami masalah fisik dan otot, seorang atlet seharusnya merespon dengan berusaha bangkit untuk kembali ke kondisi terbaik. Sayang, Arus justru bereaksi sebaliknya saat tertimpa masalah.
"Dari segi karakter, ia tidak terlalu kuat. Ketika mengalami kesulitan, ia seharusnya berani bangkit. Namun Fabio justru jatuh secara mental dan moral. Ini yang membuat segalanya semakin sulit," kritik Maronni.
Pantas apabila Saronni kesal. Sebab Aru merupakan salah satu pembalap dengan bayaran tertinggi di dunia. Dilansir dari surat kabar Perancis L'Equipe pada akhir Mei lalu, Aru menduduki peringkat keenam. Ia menerima upah sebesar 2.6 juta Euro. Terbanyak di skuad UAE-Team Emirates.
Jumlah itu bahkan lebih besar dari upah yang diterima juara Vuelta a Espana 2019, Primoz Roglic. Rider Jumbo-Visma ini digaji 2 juta Euro.
Sayang, gaji besar yang digelontorkan UAE-Team Emirates tak diimbangi dengan prestasi mengesankan. Sejak bergabung dengan tim ini pada 2018, pembalap 30 tahun itu belum sekalipun menjuarai event bergengsi, atau sekadar memenangkan etape.
Yang ada, ia sudah tiga kali gagal finis di tiga Grand Tour pada tiga tahun terakhir. Aru gagal finis di Giro d'Italia 2018, Vuelta a Espana 2019, dan TdF 2020. "Kami harus melakukan evaluasi tentang siapa yang mengambil keputusan untuk membawa Fabio ke ke Tour de France," tutur Maronni. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 12
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Bettini Photo