Rider Resah, Penonton Abaikan Protokol Kesehatan

| Penulis : 

Aturan di Tour de France 2020 sebenarnya sudah sangat jelas. Penonton harus menjaga jarak setidaknya dua meter. Selain dilarang meminta tanda tangan dan selfie, penonton juga wajib menggunakan masker dan hand sanitizer. Sayang, aturan ini tidak diindahkan oleh mereka yang menyaksikan balapan di pinggir jalan.

Dalam sembilan race awal di TdF 2020, masalah perilaku penonton di balapan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dibereskan pihak penyelenggara. Penonton sudah berulah sejak etape pertama. Ketika salah satu di antara mereka mencoba selfie di tengah balapan.

Sialnya, tangan atau handphone milik oknum penonton ini menyenggol helm Domenico Pozzovivo (NTT Pro Cycling). Kecelakaan besar pun terjadi. Pozzovivo bersama 20 pembalap lainnya harus mencium aspal. Pozzovivo mengalami cedera siku dan memutuskan mundur lomba setelah etape 9, Minggu (6/9) kemarin.

Soal kewajiban menggunakan masker pun sering dilanggar. Masih banyak penonton yang dengan santainya menyaksikan balapan di pinggir jalan tanpa masker! Ada juga penonton yang bermasker, tapi maskernya tidak dipakai dengan benar. Tidak menutup wilayah hidung dan mulut.

Problem lain yang muncul di pekan pertama TdF 2020 adalah sulitnya penonton untuk menjaga jarak. Masalah ini terlihat jelas di etape 8 dan 9 yang memiliki medan menanjak. Dalam dua hari itu kamera televisi menunjukkan kerumunan penggemar yang berdiri sepanjang tepi jalan. Tak ada jaga jarak. Protokol kesehatan benar-benar diabaikan.

Penonton memenuhi jalanan di etape 6 Tour de France 2020. (Getty Images)

Kondisi inilah yang dikeluhkan para pembalap. Primoz Roglic, kapten tim Jumbo-Visma mengungkapkan, TdF tahun ini tak ubahnya balapan di tahun-tahun 'normal' sebelumnya. Penonton masih memenuhi jalanan. Salah satunya di tanjakan Col de Marie-Blanque.

"Kami tidak memiliki jalan, tidak ada ruang, dengan semua orang berada di sekitarnya kami. Mungkin fans harus berusaha menjaga kesehatan mereka sendiri, dan juga kesehatan kita semua," pinta pemegang yellow jersey tersebut.

Menurut Roglic, aturan ketat sebenarnya juga diberlakukan kepada para pembalap. Sakah satunya mereka harus menggunakan masker di garis start. Para pebalap juga harus rajin cuci tangan dan memeriksa kesehatan sendiri secara teratur. "Kami semua harus mengikuti aturan, meskipun terkadang aturan itu tampak bodoh," kata Roglic.

Keluhan atas perilaku penonton TdF 2020 juga disampaikan Nicholas Roche dari Sunweb. Gambar-gambar yang tersebar di media massa maupun media sosial, baik itu foto atau video, telah menampakkan kondisi asli riil perilaku penonton di TdF tahun ini. "Ini benar-benar sebuah masalah," keluhnya.

"Saya memiliki perasaan campur aduk ketika melihat para penggemar di Peyresourde. Kemudian saya mulai merinding. Saya seperti berpikir, 'ah ini Turnya', dan hal berikutnya langsung saya seperti, 'tidak, ini tidak benar'," ungkap pembalap asal Irlandia tersebut.

Seluruh pembalap dan elemen tim menjalani tes Senin (7/9) kemarin. Tes ini bertujuan untuk memastikan apakah ada pembalap atau staf yang positif terpapar virus korona. Rencananya, hasil tes tersebut akan diumumkan Selasa (8/9) hari ini.

Tim peserta bisa didepak dari balapan apabila ada dua pembalapnya yang positif Covid-19 dalam periode satu minggu.(mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 12

Audionya bisa didengarkan di sini

Populer

Cara Brompton Singapura Angkat Isu Perubahan Iklim
Selalu Dukung Toko Sepeda Lokal Anda!
Sudah 15 Tahun, Anies Baswedan Setia dengan Schwinn Skyliner
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Pakai Skinsuit, Cara Paling Instan untuk Cepat
Delapan Brompton Paling Diburu
Ini Dia Enam Kafe Sepeda Keren di Indonesia
Menang TT, Lutsenko Gagal Gusur Pöstlberger di GC
Menaikkan Gengsi Sepeda Lipat dan Brompton
Lakukan Pengecekan Ini sebelum Bersepeda (Hanya Butuh Satu Menit)