Akhirnya, Sam Bennett Pecah Telur

| Penulis : 

Penantian panjang Sam Bennett (Deceuninck-QuickStep) akhirnya terbayar. Sprinter asal Irlandia tersebut berhasil memenangkan etape 10 Tour de France 2020, Selasa (8/9) malam. Ini adalah kemenangan etape pertama bagi mantan pembalap Bora-Hansgrohe tersebut.

Bennett pertama kali berpartisipasi di TdF pada 2015 lalu. Kala itu ia masih membela Pro Continental Bora-Argon 18 (nama lama BORA-Hansgrohe.red). Bennett gagal finis dan terhenti di etape 17. Kemudian ia kembali pada TdF 2016. Kali ini ia berhasil menyelesaikan ke-21 etape dan finis ke-174 di General Classification (GC).

Ironisnya, ketika Bora-Argon 18 bertransformasi menjadi BORA-Hansgrohe, dan berubah status dari tim Pro Continental menjadi tim WorldTour pada 2017, nama Bennett tak pernah dilirik untuk skuad Tour de France. Sebab tim asal Jerman itu berhasil mendapatkan sprinter top sekaligus superstar balap sepeda Peter Sagan.

Selama tiga musim terakhir, mulai 2017 hingga 2019, Bennett hanya kebagian event-event balap di luar TdF. Kemudian ia memutuskan hijrah ke Deceuninck-QuickStep pada awal musim ini. Keputusan yang sangat tepat. Sebab pasukan serigala asal Belgia ini menunjuknya bersama Julian Alaphilippe sebagai leader di TdF 2020.

Kepercayaan yang diberikan Deceuninck-QuickStep berhasil membuat Bennett tampil luar biasa di sepuluh etape awal di TdF 2020. Ia menjadi runner up di etape 3 dan posisi ketiga di etape 5. Bennett akhirnya mendapatkan kemenangan di etape 10. Ia naik podium setelah mengalahkan dua sprinter papan atas, Caleb Ewan dan Sagan.

Ekspresi Sam Bennett (tengah) seusai menang adu sprint atas Caleb Ewan (kanan) dan Peter Sagan (kiri)

Etape 10 TdF 2020 memang rute yang benar-benar flat dan cocok untuk para sprinter. Pembalap menempuh rute sejauh 170 kilometer, dari Ile d'Oleron ke Ile de Re ini benar-benar datar. Para pembalap mulai menata kereta cepatnya pada kilometer terakhir.

Michael Morkov (Deceuninck-QuickStep) memimpin rombongan terdepan di 600 meter tersisa. Bennett berlindung tepat di belakangnya. Bennett mulai melesat di 200 meter pamungkas. Ewan dan Sagan berusaha mengejarnya. Namun upaya dua sprinter top itu gagal. Bennett menjadi yang pertama mencapai garis finis.

"Saya sudah lama menunggu ini. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang memiliki andil dalam hal ini: tim dan Patrick (Lefevere) karena telah memberi saya kesempatan ini. Sebenarnya, saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang membawa saya ke sini, dan tentu saja istriku juga," ucapnya dengan terisak tangis.

Kemenangan ini begitu emosional untuk Bennett. Maklum, ia absen di TdF selama tiga tahun terakhir. Bahkan, ia sempat berpikir tak akan membalap di TdF lagi. "Sekarang waktunya telah tiba, dan saya tidak dapat memercayainya," ujarnya haru.

Kemudian air mata kembali membasahi pipi pembalap 29 tahun tersebut. "Maaf, saya tidak ingin menjadi 'cengeng'," ujarnya.

Sam Bennett berhasil merebut green jersey dari Peter Sagan

Kemenangan di etape 10 membuat Bennett kembali memuncaki point classification. Ia sukses merebut green jersey dari tangan Peter Sagan. "Pada akhirnya itu adalah sprint yang berantakan. Tapi Sam Bennett menunjukkan bahwa ia bisa memenangkan etape ini dan mengambil jersey hijau (dari saya)," ujar Sagan.

Sementara itu, hasil di etape 10 tak banyak mengubah posisi pembalap di GC. Primoz Rogliz masih berkuasa di puncak GC dan berhasil mempertahankan yellow jersey. Kapten tim Jumbo-Visma tersebut finis ke-32 di etape 10 ini. Roglic unggul 21 detik atas peringkat kedua Egan Bernal (Ineos Grenadiers).

Profil rute etape 11 Tour de France 2020

Selanjutnya, para sprinter akan kembali dimanjakan di etape 11, Rabu (9/9) nanti. Rute sepanjang 167 kilometer dari Chatelaillon-Plage ke Poitiers cenderung flat. Hanya ada satu tanjakan Kategori 4 di Cote de Cherveux. Etape ini berakhir dengan jalan sangat lebar sepanjang 1,5 km. Bakal terjadi adu kereta sprint superseru di sini! (mainsepeda)

Hasil Etape 10 Tour de France 2020 (Top Ten)
1. Sam Bennett (Irlandia), Deceuninck-Quickstep 3 jam 35 menit 22 detik
2. Caleb Ewan (Australia), Lotto Soudal +0 detik
3. Peter Sagan (Slovakia), Bora-Hansgrohe +0
4. Elia Viviani (Italia), Cofidis +0
5. Mads Pedersen (Denmark), Trek-Segafredo +0
6. André Greipel (Jerman), Israel Start-Up Nation +0
7. Bryan Coquard (Prancis), B&B Hotels-Vital Concept +0
8. Cees Bol (Belanda), Sunweb +0
9. Jasper Stuyven (Belgia), Trek-Segafredo +0
10. Luka Mezgec (Slovenia), Mitchelton-Scott +0

General Classification usai 10 dari 21 Etape (Top Ten)
1. Primoz Roglic (Slovenia), Jumbo-Visma 42 jam 15 menit 23 detik
2. Egan Bernal (Kolombia), Ineos Grenadiers +21 detik
3. Guillaume Martin (Prancis), Cofidis +28
4. Romain Bardet (Prancis), Ag2r la Mondiale +30
5. Nairo Quintana (Kolombia), Arkea-Samsic +32
6. Rigoberto Uran (Kolombia), EF Pro Cycling +32
7. Tadej Pogacar (Slovenia), UAE-Team Emirates +44
8. Adam Yates (Inggris), Mitchelton-Scott +1:02
9. Miguel Angel Lopez (Kolombia), Astana +1:15
10. Mikel Landa (Spanyol), Bahrain McLaren +1:42

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 12

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Getty Images, ASO

Populer

Pesona Selo “Ring of The Fire”, Sensasi Menanjak Membelah Merapi dan Merbabu
Bananabotcage , Bawa Pisang Semudah Bidon  
WX-R Vorteq Tokyo Edition: Pinarello Jadi Terkesan Murah
Sebentar Lagi, Era Ban Airless dan Anti Bocor?
Bosan Gowes di Jalan? Ke Laut Aja…
FSA dan Ritchie Sembunyikan Kabel di Semua Sepeda
Sentuhan Baru Cannondale di EF Education First Pro Cycling
Meriah Menanjak dengan 15 Warna Jersey
De Rosa SK Pininfarina: Logo Baru, Frame Aero Baru
BMC Rilis Sepeda Gravel URS, Andalkan Micro Travel Technology