Publik mulai menyorot Egan Bernal (Ineos Grenadiers). Sebagai juara bertahan, pembalap asal Kolombia ini tak kunjung menunjukkan tajinya di Tour de France 2020. Bernal justru "ditendang" wonderkid dari Slovenia Tadej Pogacar (UAE-Team Emirates).
Performanya dipertanyakan menyusul hasil kurang memuaskan di etape 13 Jumat (11/9) malam. Kapten tim Ineos Grenadiers itu finis ke-18. Lebih lambat 38 detik dari rival utamanya musim ini Primoz Roglic dari Jumbo-Visma yang finis ke-12 di etape 13.
Hasil balapan Jumat malam memengaruhi posisi Bernal di General Classification (GC). Ia melorot dari peringkat dua ke posisi ketiga. Kini Bernal terpaut 59 detik dari Roglic. Sedangkan Pogacar justru naik lima tingkat dari ranking ketujuh menjadi runner up.
"Saya melakukan yang terbaik. Hanya saja pembalap lain lebih kuat dariku. Saya tidak bisa berbuat lebih banyak," ucap Bernal setelah finis di puncak Puy Mary.
Tak tanya kehilangan posisi dua di GC, Bernal juga harus melepas white jersey ke Pogacar. Pembalap 21 tahun itu memuncaki youth classification dengan keunggulan 15 detik atas Bernal. Bernal harus bekerja lebih keras lagi jika ingin menjaga peluang memenangkan TdF tahun ini.
Ia harus lebih cepat di delapan etape tersisa. Bukan hanya untuk menyalip Pogacar dan Roglic, juga untuk menghindari kejaran dua koleganya dari Kolombia, Rigoberto Uran (EF Pro Cycling) dan Nairo Quintana (Arkea-Samsic). Uran dan Quintana hanya terpaut 11 detik dan 13 detik dari Bernal.
"Bagaimanapun, saya tidak akan menyerah. Kami harus menjaga moral tetap tinggi dan melakukan yang terbaik," tegas Bernal. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 13
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: ASO, Twitter Ineos Grenadiers