Sam Bennett Segera Akhiri Dominasi Peter Sagan

| Penulis : 

Perebutan yellow jersey di Tour de France 2020 memang sudah selesai. Tadej Pogacar (UAE-Team Emirates) menjadi pemenangnya. Sekarang giliran Sam Bennett (Deceuninck-QuickStep) berjuang mempertahankan tempat teratas di points classification, sekaligus mengakhiri dominasi Peter Sagan (Bora-Hansgrohe).

Sagan sangat mendominasi perebutan green jersey di TdF selama hampir satu dekade terakhir. Pembalap asal Slovakia tersebut memperoleh tujuh maillot vert, mulai 2012 hingga musim 2019 kemarin. Kekuasaan sang juara dunia tiga kali tersebut berakhir tahun ini.

Kedigdayaan Sagan diruntuhkan Sam Bennett. Ia adalah mantan rekan Sagan di Bora-Hansgrohe, sekaligus pembalap yang 'disingkirkan' agar Sagan tetap mendapatkan tempat utama. Setelah memutuskan pindah ke Deceuninck-QuickStep, Bennett sukses menyingkirkan Sagan dari green jersey.

Dengan koleksi 319 poin, rider asal Irlandia tersebut terpaut 55 angka dari Sagan (264 poin). Keunggulan ini membuatnya sangat yakin bisa mengamankan green jersey hingga etape terakhir di Paris. Ia akan menjadi pembalap Irlandia pertama sejak Sean Kelly (1989) yang mendapatkan jersey hijau.

"Saya pikir ketika saya tiba di Champs-Elysees dan lap pertama itu akan menjadi hal lain yang luar biasa. Saya mungkin akan meneteskan air mata," kata Bennett. "Itu adalah sesuatu yang selalu kami impikan. Saya menantikan kesempatan itu dan melakukan balapan terbaik," katanya seperti yang dilansir RTE.

Peter Sagan (kiri) telah memberikan ucapan selamat kepada Sam Bennett sejak Sabtu (19/9) dini hari

Sagan sendiri sebenarnya sudah mengibarkan bendera putih setelah finis di belakang Bennett di etape 19, Jumat (18/9) malam. Dalam unggahan di akun Instagram-nya seusai lomba, Sagan telah memberikan ucapan selamat kepada Bennett atas keberhasilan mendapatkan green jersey di TdF 2020.

Kemudian, selepas balapan Individual Time Trial (ITT) di etape 20, Sabtu (19/9) malam, pembalap 30 tahun tersebut mengisyaratkan akan mengejar kemenangan di Paris.

"Kami memiliki satu tahap lagi yang tersisa, yang paling ikonik dari Tour de France. Dan menurut saya adalah impian bagi setiap pembalap, terutama sprinter, untuk menang di Champs-Elysées. Kami juga akan memberikan yang terbaik di Paris," tulis Sagan di laman pribadinya.

Profil rute Etape 21 Tour de France 2020

Sementara itu, etape 21 TdF 2020 akan membawa para pembalap menyusuri medan flat dari Mantes-la-Jolie ke Paris (Champs-Elysees), Minggu (20/9) malam. Panjang rutenya 122 kilometer.

Balapan baru dimulai ketika peloton tiba di Paris. Selama beberapa putaran di Champs-Elysees, para sprinter akan berebut posisi terdepan. Bagaimana pun, Champs-Elysees ini juga dianggap sebagai "kejuaraan dunia para sprinter." Memenanginya adalah sebuah gengsi tersendiri.

Pemenang etape 21 akan mendapatkan tambahan 50 poin. Sedangkan pembalap pertama yang melintasi intermediate sprint di km 81 bakal menerima 20 poin. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 14

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Getty Images

Populer

Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Zipp 303 Firecrest Terbaru Tantang Kita Ubah Pola Pikir
Podcast Main Sepeda Eps 37: Etika E-Bike, untuk Transportasi atau Sport?
Inikah Tahun Richie Porte Juara Tour de France?
Kuat Berkat Indoor Training
Seperti Melihat Lukisan Gunung saat SD
Penyelenggara Baru, Rute Senangkan Sprinter