Berakhir sudah lomba paling bergengsi di dunia, Tour de France 2020. Total 21 etape telah dilalui, total lebih dari 3.500 km telah dituntaskan. Juara dan rekor baru sudah didapat. Selamat untuk Tadej Pogacar, pemenang yellow, white, dan polkadot jersey. Selamat untuk Sam Bennett, pemenang green jersey.

Sekarang, waktunya membahas sepeda-sepeda juara di TdF 2020. Tren apa yang bisa diikuti, inspirasi apa yang bisa didapat oleh penggemar --dan khususnya-- kolektor sepeda.

Setelah 21 etape berlalu, ada sembilan merek sepeda yang merasakan kemenangan etape. Tentu saja, ini tahun tersukses Colnago. Merek legendaris Italia itu untuk kali pertama meraih juara overall. Ya, pada 1971 dan 1972, sepeda buatan Ernesto Colnago pernah sukses bersama Eddy Merckx. Tapi waktu itu sepedanya dilabeli "Eddy Merckx." Baru tahun ini sepeda berlabel "Colnago" benar-benar jadi juara.

Tidak tanggung-tanggung, Colnago meraih tiga jersey sekaligus bersama Tadej Pogacar dan UAE Team Emirates. Hasil terbaik sejak Merckx merebut tiga jersey pada 1969. Dalam perjalanannya, Colnago juga meraih empat kemenangan etape. Pogacar meraih tiga (dua tanjakan, satu time trial), dan pada etape pertama Alexander Kristoff meraih kemenangan sprint.

Kedua pembalap itu mengendarai sepeda allrounder Colnago V3Rs yang berbeda. Pogacar selalu memakai versi rim brake, sementara Kristoff memakai disc brake.

Di belakang Colnago, Specialized juga bisa merasa sukses. Pabrikan asal Morgan Hill, California, ini juga merebut empat kemenangan etape. Sebagai bonus, mereka membantu Sam Bennett meraih green jersey.

Sekarang, soal "perang" rim brake versus disc brake. Pada akhirnya, disc brake meraih lebih banyak kemenangan, skor akhir tipis 11-10. Meski demikian, TdF 2020 ini tetap layak disebut sebagai sukses besar untuk "teknologi lama" rim brake.

Ingat, jauh lebih banyak pembalap menggunakan disc brake, karena merek supliernya tidak menyediakan pilihan. Praktis hanya tiga dari 22 tim yang serius niat pakai rim brake dari awal sampai akhir. Yaitu Ineos Grenadiers, Jumbo-Visma, dan AG2R La Mondiale. Dengan jumlah minoritas, rim brake tetap hanya kalah tipis 10-11.

Sekali lagi, Tadej Pogacar meraih tiga jersey dengan menunggangi Colnago V3Rs versi rim brake. Termasuk dalam meraih tiga kemenangan etape, termasuk saat etape time trial, termasuk saat parade di Champs-Elysees di etape penutup.

Dari kubu Cervelo paling ironis. Produsen ini termasuk salah satu yang getol mempromosikan disc brake. Tapi, di TdF 2020, dua dari tiga kemenangannya justru diraih pakai sepeda rim brake. Yaitu lewat dua kemenangan oportunis Soren Kragh Andersen (Team Sunweb), yang menunggangi Cervelo R5 versi rim brake.

Bukan hanya itu, Caleb Ewan ikut menarik perhatian karena pilihan remnya. Dalam meraih kemenangan etape sprint-nya, peluru Lotto-Soudal asal Australia itu menggunakan Ridley Noah Fast versi disc brake. Tapi ketika di etape-etape gunung, khususnya mendekati akhir lomba, Ewan terlihat memilih memakai sepeda rim brake.

Alasannya sederhana. Rim brake membuat sepeda hingga 0,5 kg lebih ringan. Buat sprinter seperti Ewan, yang relatif lamban di tanjakan, segala bantuan akan sangat berguna. Dia tentu tidak ingin finis terlalu lama, sehingga kena bencana cut off time.

Jadi, dengan hasil ini, walau disc brake memenangi sedikit lebih banyak etape, rim brake tetap menjadi opsi utama bagi banyak pihak. Dan ingat, dua tim yang seharusnya paling kuat, Jumbo-Visma dan Ineos Grenadiers (dulu Team Sky), sama-sama keukeuh memakai rim brake. Dan harus terus diingatkan lagi: Tadej Pogacar sebagai juara overall juga konsisten memilih teknologi ini!

Banyaknya kecelakaan yang dialami pemakai disc brake juga tidak menolong argumentasi pilihan teknologi rem ini. Ada pengamat yang bilang, selama sepeda balap bannya masih hanya selebar 25-28 mm, disc brake tetap tidak akan membantu pengereman lebih baik. Karena tidak ada cukup permukaan ban yang membantu menggigit permukaan jalan saat pengereman (traksi masih minimal). Khususnya untuk pembalap profesional, di arena paling bergengsi.

Para produsen boleh memaksakan pemakaian disc brake, tapi banyak pembalap --dan yang juara-- sampai hari ini masih memilih rim brake. Argumen pilihan teknologi rem ini masih jauh dari berakhir... (azrul ananda)

Sepeda dan Komponen Pemenang TdF 2020

Merek Sepeda:

Colnago 4 kemenangan

Specialized 4

Bianchi 3

Cervelo 3

Ridley 2

Wilier 2

Cannondale 1

Eddy Merckx 1

Pinarello 1

--- 

Merek Grupset

Shimano 15

Campagnolo 6

---

Jenis Rem

Disc brakes 11

Rim brakes 10

 

Populer

Resmi! Factor Bikes Kembali Masuk WorldTour
Pesona Selo “Ring of The Fire”, Sensasi Menanjak Membelah Merapi dan Merbabu
Hindari Takut, Bagi Tiga Segmen
Sepatu Kurang OK? Gunting dan Lubangi ala Pembalap Pro
Diumumkan 17 Desember, Tanjakan Horor Ini Dikabarkan Masuk Rute Vuelta 2020
Herbana Konsisten Jadi Title Partner Bromo KOM Challenge
Wow, Spengel Rilis Wheelset Berlapis Emas!
Akhirnya Bisa Gowes Bareng Lagi
BMC Sponsori AG2R Citroën Hingga 2023
Superman Lopez Berkuasa di Meribel, Roglic Mulai Memperlebar Jarak