Nama Campagnolo identik dengan tradisi, dengan semangat lomba, dan mungkin dengan kemewahan. Sekarang, "Campy" ikut terjun ke arena yang paling booming di dunia. Setelah lama dibahas dan ditunggu, produsen komponen asal Vicenza, Italia, itu akhirnya merilis grupset gravel pertama mereka.

Sesuai dengan yang sudah lama bocor di dunia maya, grupset itu bernama Ekar. Nama diambil dari "Cima Ekar," sebuah kawasan pegunungan dengan rute gravel indah, tak jauh dari markas Campagnolo. 

Grupset ini memiliki format 1 x 13-speed. Yaitu satu chainring di depan, 13-speed sproket di belakang. Supaya bisa memenuhi segala kebutuhan kecepatan dan tuntutan di tanjakan, sproket belakangnya cukup besar.


Ada tiga pilihan sproket. Yaitu 9-36 untuk road endurance, 9-42 untuk gravel race, dan 10-44 untuk gravel adventure. Chainring depan tersedia ukuran 38, 40, 42, dan 44t.

Untuk mengakomodasi gir kecil, 9 dan 10 di belakang, Campy lebih dulu memperkenalkan freehub baru, dinamai N3W. Freehub yang fleksibel, karena kompatibel dengan sproket lama Campy yang 10, 11, atau 12-speed. Tapi juga memiliki adaptor yang membuatnya bisa dipasangi gir 9 dan 10.

Dengan Ekar, Campy resmi menantang grupset gravel lain. Yaitu Shimano GRX dan SRAM Force 1 atau Force eTap AXS Wide. Campy menabuh genderang perang dengan mengklaim Ekar adalah yang paling ringan, dengan berat total 2.385 gram.

Satu hal yang pasti, banyak kolektor akan menganggap Ekar sebagai grupset gravel paling mewah. Membuat arena gravel jadi seperti "naik kelas." Kategori yang dimulai dari "cyclist berani kotor" di Amerika itu kini sudah ikut bergaya mewah Italia!

Sebenarnya, Campy bukanlah yang pertama merilis grupset 1x13. Rotor, produsen komponen dari Spanyol, sudah lebih dulu menggunakan format itu. Namun, Rotor menggunakan sistem hydraulic, dan tidak menjual grupsetnya spesifik untuk gravel. Melainkan untuk segala kebutuhan road maupun gravel, bahkan time trial. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 15

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Campagnolo

Populer

Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Cavendish Belum Habis, Mantap Tatap Tour de France
Lebih Ringan, Mulus, dan Universal
reTyre, Semenit Ganti Tapak Ban Sepeda
Main MTB di Bogor, ke Mana Aja?
Ted King dan Keough Juara Dirty Kanza, Acker dan Rusch Menang Edisi 563 Km
Selalu Ada Cerita Lucu dan "Dusta" di Setiap Gowesnya
Rule #1 sampai #3, Pokoknya Harus Turuti Aturan!
Canyon Siapkan Penerus MTB Lux CF?
Charity Ride Jadi Roh FratzCC