Akhirnya, setelah sekitar setahun "bocor," Canyon merilis sepeda Aeroad versi terbaru. Tidak tanggung-tanggung, produsen asal Jerman itu merilis tiga varian jenis karbon, plus memperkenalkan sistem kokpit yang bisa jadi idola baru.

Ya, Canyon memang tergolong "sabar" dalam mengganti model. Canyon Aeroad CF SLX versi perdana sudah beredar sejak 2015. Model ini nyaris tidak di-update selama hampir lima tahun. Lalu, pada akhir 2019, muncul indikasi pergantian model itu. Superstar Belanda, Mathieu Van der Poel, sudah terlihat menggunakannya dalam sejumlah lomba.

Kini, pada Oktober 2020, akhirnya model baru itu dirilis juga.

Tidak tanggung-tanggung, Canyon langsung menyediakan banyak pilihan varian dan model. Dalam hal frameset, Canyon menyediakan tiga varian, menggunakan tiga jenis karbon berbeda.

Yang paling terjangkau adalah Aeroad CF SL. Karena dirancang untuk harga serendah mungkin, ini yang paling "berat" dan kabel belum disembunyikan dari kokpit. Di sisi lain, untuk varian ini tersedia ukuran baru 3XS. Ramah untuk pengendara yang "tingginya bermasalah." Walau dengan panjang top tube masih 500 mm, ukuran 3XS ini sebenarnya juga tidak kecil-kecil amat.

Pada varian ini, untuk dua ukuran terkecil, Canyon melengkapi dengan roda lebih kecil pula. Bukan 700c, melainkan 650b.

Naik satu tingkat, ada Aeroad CF SLX. Dengan bahan karbon lebih ringan, kurang lebih setara dengan versi tertinggi pada model pendahulu. Ukuran terkecilnya 2XS.

Kemudian, di tingkatan tertinggi, ada Aeroad CFR alias Canyon Factory Racing. Spek yang sama dengan yang dipakai para pembalap di level WorldTour. Menggunakan lapisan karbon termutakhir, menghemat bobot sedikit lebih banyak lagi.

Dengan CFR, Canyon ingin membuat sepeda aero disc brake yang dengan mudah mencapai bobot 6,8 kg. Yaitu bobot minimal yang diperbolehkan UCI tampil di WorldTour.

Ya, Canyon Aeroad terbaru ini, pada semua variannya, hanya menggunakan disc brake.


Dalam rilis resminya, Canyon menegaskan bagaimana sepeda ini dilewatkan pengujian terowongan angin untuk memastikan "lebih cepat" dari yang lama. Namun, mereka ternyata tidak sekadar memburu angka tercepat. Mereka memilih angka paling ideal, di mana aero tidak menambah bobot serta tidak mengurangi kenyamanan.

Klaim Canyon, Aeroad baru ini 7,4 watt lebih cepat dari yang lama saat diuji tanpa dummy (sepeda v sepeda saja). Atau hanya 4,4 watt lebih cepat ketika diuji dengan dummy (manekin meniru posisi pengendara).

Dari segala spek dan penjelasan yang diberikan saat launching, yang paling menarik dari Aeroad baru ini tetap adalah kokpitnya. Bagi pembeli Aeroad CF SLX dan CFR, akan mendapatkan kokpit baru CP0018. Dan kokpit ini cukup bikin geleng-geleng kepala.

Sekilas, CP0018 terlihat seperti aerocockpit kebanyakan. Tapi ketika diperhatikan lebih dekat, ternyata kokpit ini menyembunyikan fitur asyik.


Dengan menggunakan baut di bagian bawah sisi kanan dan kiri, kita bisa melebarkan handlebar-nya hingga 20 mm. Jadi mau lebih lebar untuk pegangan saat menanjak, atau pengin lebih sempit supaya lebih aero di jalanan datar, sekarang tinggal menyesuaikan sendiri.

Plus, kedua sisi handlebar ini bisa dilepas dan "dilipat" ke bawah. Jadi, untuk kebutuhan packing dan traveling, kita tidak perlu membongkar kokpit!


Kemudian stemnya. Terinspirasi dari stem model "quill" zaman dahulu kala. Untuk menyesuaikan posisi naik dan turun, kita tidak perlu melepas spacer dan memotong steerer tube.

Cukup dengan melepas dan mengencangkan baut di bagian bawah-belakang stem, kita bisa menaik-turunkan posisi stem. Pengin lebih nyaman? Naikkan. Pengin lebih bungkuk dan aero? Turunkan. Selisih penyesuaiannya bisa sampai 1,5 cm.

Seperti model-model Canyon lain, Aeroad terbaru ini hanya bisa dibeli direct di situs Canyon. Jadi hati-hati dalam menentukan ukuran frame-nya. Walau kokpitnya bisa disesuaikan, ukuran frame keseluruhan tetap lebih menentukan cocok atau tidaknya sepeda itu untuk kita. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 16

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Canyon

Populer

Bromangge Usung Misi Bangkitkan Pariwisata Palu
United Bike dan Patrol Mengincar Amerika – Eropa, Polygon Riset E-Bike
Headphone yang (Lebih) Aman untuk Cycling
Produsen Ban Mobil Serbu Pasar Sepeda
Pestanya Cyclist Cewek Thailand
Bersepeda Membuat Jantung Makin Sehat
Convercycle, Sepeda 2 in 1 
Grupset 13-Speed Rotor sekarang Ada untuk MTB
Truebike, MTB Monster dengan Roda 36 Inchi
Tips Memotret Saat Gowes