Mads Pedersen (Trek-Segafredo) memenangkan balapan klasik pertama dalam kariernya. Rider asal Denmark tersebut menyingkirkan Florian Sénéchal (Deceuninck-QuickStep), Matteo Trentin (CCC), dan Alberto Bettiol (EF Pro Cycling) dalam adu sprint untuk menjuarai Gent-Wevelgem 2020, Minggu (11/10) malam.
Keempat pembalap itu finis di depan grup kecil yang berisi para pembalap favorit seperti Stefan Küng (Groupama-FDJ), Wout van Aert (Jumbo-Visma), dan Mathieu van der Poel (Alpecin-Fenix). "Saya sangat senang. Sebab ini adalah salah satu kemenangan terbesar bagi saya," ucap Pedersen seusai balapan.
Gent-Wevelgem Classic adalah balapan satu hari (one day race) yang menempuh jarak 232.5 kilometer. Pembalap start di Ypres dan finis Wevelgem. Serangkaian serangan terjadi pada awal balapan. Mark Cavendish (Bahrain-McLaren) dan Leonardo Basso (Ineos Grenadiers) memimpin sekelompok kecil pembalap yang melakukan breakaway.
Mereka memimpin cukup lama, hingga 140 kilometer tersisa. Mereka mulai tercecer saat menajak ke Kemmelberg, 138 kilometer menjelang finis. Tanjakan ini memiliki gradien 7,2 persen. Setelah itu ada lebih dari 30 pembalap berada di baris terdepan.
Lalu Gianni Vermeersch (Alpecin-Fenix) menyerang di 60 kilometer terakhir. Ia membentuk grup kecil bersama Sep Vanmarcke (EF Pro Cycling), Luke Rowe (Ineos), Alexis Gougeard (Ag2r La Mondiale), Mike Teunissen (Jumbo-Visma), Pedersen, Küng, dan Trentin.
Dari sembilan pembalap itu, Pedersen, Sénéchal, Trentin, dan Bettiol bermanuver di dua kilometer terakhir. Kemudian Bettiol menyerang di 200 meter akhir dengan Trentin berada di belakangnya. Dari arah belakang Mads Pedersen maju dengan laju. Pedersen berhasil menang sprint dan menjuarai Gent-Wevelgem 2020.
"Cukup sulit untuk membalap dalam kondisi seperti ini. Hujan, kering, hujan lagi, lalu kering lagi. Tapi saya cara menanganinya, jadi tidak masalah bagi saya," terang Pedersen.
Sebagai pembalap unggulan, Van Aert cuma finis kedelapan. Terpaut tujuh detik dari Pedersen. Juara Milan-San Remo 2020 tersebut tampak kesal dengan Van der Poel yang menempelnya sepanjang balapan. "Ia lebih suka saya kalah daripada dia menang. Ia mungkin lupa bahwa saya sudah menang banyak," kata Van Aert kepada Sporza.
Van der Poel pun merespon. Menurutnya kekesalahan Van Aert kepada dirinya adalah hal yang aneh. Van der Poel membantah bahwa ia sengaja menghambat Van Aert agar pembalap Belgia itu kalah. "Saya memang mengejarnya beberapa kali. Tapi sekali lagi, saya melakukan itu untuk menang," tegas rider Alpecin-Fenix itu. (mainsepeda)
Hasil Gent-Wevelgem Classic 2020 (Top Ten)
1. Mads Pedersen (Denmark), Trek-Segafredo 5 jam 19 menit 20 detik
2. Florian Senechal (Prancis), Deceuninck-QuickStep +0
3. Matteo Trentin (Italia), CCC +0
4. Alberto Bettiol (Italia), EF Pro Cycling +1
5. Stefan Küng (Swiss), Groupama-FDJ +3
6. John Degenkolb (Jerman), Lotto Soudal +4
7. Yves Lampaert (Belgia), Deceuninck-QuickStep +4
8. Wout van Aert (Belgia), Jumbo-Visma +7
9. Mathieu Van der Poel (Belanda), Alpecin-Fenix +8
10. Dylan Teuns (Belgia), Bahrain McLaren +1:40
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 17
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Getty Images