Mark Cavendish (Bahrain McLaren) terisak tangis setelah menuntaskan balapan klasik Gent-Wevelgem, Minggu (11/10) malam. Pembalap senior asal Inggris itu mengisyaratkan pensiun pada akhir musim ini. Hal itu disampaikannya dalam wawancara kepada Sporza.
Cavendish tak dapat menahan tangis saat meladeni wawancara doorstop dengan Sporza. Ia sempat melepas kacamata, mengusap air mata, lalu menggunakannya kembali. "Ini bisa menjadi balapan terakhir dalam karier saya," ujar Cavendish seusai balapan.
Sementara itu, dalam wawancara dengan sejumlah media sebelum etape 8 Giro d'Italia 2020, Kepala tim Bahrain McLarenn Rod Ellingworth mengungkapkan, negosiasi kontrak dengan Cavendish sedang berlangsung. Kedua belah pihak belum menemukan kata sepakat untuk musim 2021 nanti.
"Kami masih menyusun daftar pemain untuk tahun depan. Kami sedang mengerjakannya," kata Ellingworth seperti yang dilansir Cyclingnews.
Soal nasib Cavendish, Ellingworth berkata, "Ada banyak hal yang terjadi dengan tim yang gagal dan sebagainya, jadi kami menjaga semuanya tetap terbuka. Tapi saya yakin ia akan tetap balapan."
Mark Cavendish saat ini sudah berusia 35 tahun. Ia sudah 15 tahun berkarier di dunia balap sepeda profesional. Cavendish pernah memperkuat Team Sky (sekarang Ineos Grenadiers), Omega Pharma–QuickStep (sekarang Deceuninck–QuickStep), dan Dimension Data (sekarang NTT Pro Cycling).
Cavendish juga bergelimang prestasi. Ia memenangkan 30 etape di Tour de France, 15 etape di Giro d'Italia, dan 3 etape di Vuelta a Espana. Selain itu, Cavendish pernah menjadi juara dunia 2011. Ia juga meraih medali silver dalam nomor track di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 17
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Sporza, Getty Images