Walau kehilangan kapten utama di pekan pertama, Ineos Grenadiers mampu mengakhiri Giro d'Italia 2020 dengan spektakuler. Filippo Ganna berhasil merebut kemenangan keempatnya --ketujuh untuk tim-- setelah merebut etape time trial penutup di Milan, Minggu (25 Oktober).
Lebih penting lagi, Tao Geoghegan Hart mampu merebut gelar juara overall, setelah mencatat waktu mencukupi di etape datar sepanjang 15,7 km tersebut. Memasuki hari penutup ini, Geoghegan Hart punya catatan waktu sama dengan Jai Hindley (Team Sunweb) di general classification (GC). Tapi, di Etape 21 ini, Hart unggul 39 detik atas Hindley.
Di etape penutup Hart mencatat waktu 18 menit dan 14 detik. Hindley 18 menit dan 53 detik.
Hasil ini mampu melanjutkan kisah sukses panjang Ineos Grenadiers, yang terlahir dengan nama Team Sky pada 2010 silam. Geoghegan Hart menjadi pembalap kelima tim itu yang sukses menjadi juara di ajang grand tour. Pembalap Inggris berusia 25 tahun itu menyusul sukses Bradley Wiggins, Chris Froome, Geraint Thomas, dan Egan Bernal.
Bukan hanya merebut maglia rosa alias pink jersey, Geoghegan Hart juga mengamankan jersey putih sebagai pembalap muda terbaik.
Sekali lagi, ini hasil spektakuler yang mungkin tidak disangka oleh banyak pihak. Memasuki Giro ini, Geraint Thomas seharusnya menjadi kapten utama Ineos. Dia cedera, setelah terjatuh kena botol minum liar pada etape ketiga.
Benar-benar sulit dipercaya, Ineos Grenadiers kemudian meraih total tujuh kemenangan etape, sekaligus jersey pink dan putih! Filippo Ganna menyapu tiga etape TT plus satu etape raod, Geoghegan Hart memenangi dua etape gunung, lalu Jhonatan Narvaez menambah satu victory.
Oh ya, Ineos Grenadiers juga meraih gelar juara Team Classification.
Usai lomba, Tao Geoghegan Hart benar-benar tidak menyangka bisa meraih hasil seperti ini. "Sepanjang karir, saya mungkin hanya memimpikan peringkat lima besar atau sepuluh besar di lomba seperti ini. Jadi kemenangan ini akan butuh waktu sebelum benar-benar saya sadari," tuturnya.
Mengenai perjalanannya di etape TT penutup, Hart menyebut timnya selalu memberikan update tentang selisih waktu. Begitu memastikan diri lebih cepat dari Hindley, timnya langsung mengingatkannya untuk hati-hati pada kilometer terakhir. "Jarang sekali kita justru disuruh pelan pada kilometer terakhir," pungkas Hart.
Sementara itu, Ruben Guerreiro (EF Pro Cycling) merebut blue jersey sebagai pemenang Mountain Classification. Sedangkan maglia ciclamino (ungu) direbut Arnaud Demare (Groupama FDJ) sebagai juara Point Classification. (mainsepeda)
Hasil Etape 21 Giro d'Italia 2020 (Top Ten)
1. Filippo Ganna (Italia), Ineos Grenadiers 17 menit 16 detik
2. Victor Campenaerts (Belgia), NTT Pro Cycling + 32 detik
3. Rohan Dennis (Australia), Ineos Grenadiers + 32
4. Joao Almeida (Portugal), Deceuninck-Quickstep + 41
5. Miles Scotson (Australia), Groupama-FDJ + 41
6. Josef Cerny (Rep Ceko), CCC + 44
7. Chad Haga (AS), Sunweb + 44
8. Brandon McNulty (AS), UAE-Team Emirates + 46
9. Kamil Gradek (Polandia), CCC + 47
10. Jan Tratnik (Slovenia), Bahrain McLaren + 47
Final General Classification (Top Ten)
1. Tao Geoghegan Hart (Inggris), Ineos Grenadiers 85 jam 40 menit 21 detik
2. Jai Hindley (Australia), Sunweb + 39 detik
3. Wilco Kelderman (Belanda), Sunweb + 1:29
4. Joao Almeida (Portugal), Deceuninck-QuickStep + 2:57
5. Pello Bilbao (Spanyol), Bahrain McLaren + 3:09
6. Jakob Fuglsang (Denmark), Astana + 7:02
7. Vincenzo Nibali (Italia), Trek-Segafredo + 8:15
8. Patrick Konrad (Austria), Bora-Hansgrohe + 8:42
9. Fausto Masnada (Italia), Deceuninck-QuickStep + 9:57
10. Hermann Pernsteiner (Austria), Bahrain McLaren + 11:05
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 19
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: AFP