Bukan. Itu bukan sepatu sepak bola yang dipakai bersepeda. Itu benar-benar sepatu sepeda buatan Adidas! Ya, perusahaan sepatu kondang asal Jerman itu kembali ke arena sepeda setelah absen selama 15 tahun!

Nama sepatu baru ini sederhana: "The Road Cycling Shoes." Sesederhana modelnya. Hitam dengan tiga garis khas Adidas. Sekilas, memang mirip dengan sepatu sepak bola merek itu. Sepatu ini memang untuk kebutuhan road. Jadi, menggunakan sol berlubang tiga, untuk Shimano atau Look road cleats.

Adidas rupanya tak ingin langsung ke pasar atas. Sepatu ini diposisikan sebagai opsi lebih terjangkau. Harga jauh di bawah sepatu-sepatu high end kebanyakan. Karena itu, solnya belum terbuat dari carbon fiber. Melainkan menggunakan nylon dan fiberglass, seperti merek sepatu sepeda lain yang harganya terjangkau.

Meski demikian, Adidas mengklaim sepatu ini akan memenuhi kebutuhan utama pesepeda serius. Yaitu sol yang kaku untuk power transfer optimal. Sementara itu, bagian atas yang membungkus kaki terbuat dari bahan ringan hasil daur ulang, Primegreen.

Ada dua warna ditawarkan. Hitam dengan strip putih, atau putih dengan strip putih.

Bagi yang tidak mengikuti sejarah sepatu sepeda, Adidas dulu pernah sangat aktif di dunia ini. Bahkan sejak 72 tahun lalu. Adidas kali pertama bereksperimen dengan sepatu sepeda pada 1950-an. Dan pada 1966, juara dunia Rudi Atig menggunakan sepatu Adidas.

Kemudian, merek ini digunakan oleh "Michael Jordan"-nya sepeda, Eddy Merckx. Sang Kanibal --julukan Merckx-- menggunakan sepatu Adidas dalam merebut gelar Tour de France, Giro d'Italia, dan Vuelta a Espana.

Terakhir, Adidas menyokong bintang Jerman Jan Ullrich, sebelum mundur teratur dari arena sepeda pada 2005.

Rencananya, memasuki 2021, Adidas bukan hanya akan memproduksi sepatu sepeda. Mereka akan ikut merilis pakaian sepeda. Sebagai sikap atas booming-nya tren bersepeda di seluruh dunia.

Adidas kali terakhir mensponsori tim WorldTour dengan apparel pada 2012, saat mengantarkan Team Sky mengawali dominasinya di arena grand tour.(mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 22

Populer

Para Cycling Sumbang Satu Medali Perak dan Dua Perunggu
Mengintip Setelan Sepeda Bintang Giro d’Italia 2018
Gunung Mahawu, Antara Surga dan Neraka
Poels Tercepat, Sanchez Masih Pimpin GC
Delapan Brompton Paling Diburu
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Serunya Bersepeda Keliling Pulau Bawean
Team Sky Segera Jadi Team Ineos?
Tambahan Tenaga dari Cyclist Kram dan Fotografer
Bianchi Merilis Sprint, Road Bike dengan Harga Terjangkau