Fabio Aru Merapat ke Qhubeka Assos

| Penulis : 

Setelah tiga musim yang biasa-biasa saja bersama UAE Team Emirates, Fabio Aru resmi hijrah ke Qhubeka Assos pada musim 2021 nanti. Pembalap asal Italia ini berharap bisa menemukan sentuhan terbaiknya bersama tim yang dipimpin Douglas Ryder itu.

Aru bergabung dengan UAE Team Emirates pada 2018 dengan status pembalap termahal. Dilansir surat kabar asal Prancis L'Equipe pada akhir Mei lalu, Aru mendapatkan gaji 2.6 juta Euro. Sementara Tadej Pogacar, juara Tour de France 2020, menerima bayaran 2 juta Euro.

Sayang, nilai tersebut tidak setara dengan apa yang diberikan Aru kepada UAE Team Emirates selama musim 2018 hingga 2020. Rider 30 tahun ini tidak sekali pun menjuarai event bergengsi, atau sekadar memenangkan etape. Ia juga gagal finis di Giro d'Italia 2018, La Vuelta a Espana 2019 dan Tour de France 2020.

"Dalam beberapa tahun terakhir saya belum mengalami semua kesuksesan yang saya harapkan. Jadi saya akan menggunakan langkah baru ini untuk menarik beberapa faktor sederhana yang biosa membuat saya mencapai hasil tersebut. Karena saya tahu bahwa saya mampu meraih sukses serupa," kata Aru.

Juara La Vuelta 2015 ini berharap bangkti bersama Qhubeka Assos. Aru menlilai tim ini adalah tempat yang tepat untuk melakukannya. "Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang mereka berikan kepada saya untuk berkontribusi pada warisan mereka," katanya dalam laman resmi Qhubeka Assos.

Sebelum merekrut Aru, Qhubeka Assos telah mendatangkan Simon Clarke (EF Pro Cycling), Sean Bennett (EF Pro Cycling), Dimitri Claeys (Cofidis), Kilian Frankiny (Groupama-FDJ), Lukasz Wisniowski (CCC), Karel Vacek (Colpack Ballan), Emil Vinjebo (Riwal Securitas), Connor Brown (NTT), dan Harry Tanfield (AG2R La Mondiale).

"Saya senang Fabio bergabung dengan tim kami. Memiliki pembalap yang memenangkan Grand Tour seperti La Vuelta, berada di urutan kelima di Tour de France, dan dua kali naik podium di Giro, menambah banyak perkembangan tim," ucap Douglas Ryder.

"Semangat dan kecintaan Fabio untuk bersepeda dapat dilihat dari caranya membalap. Saya pikir di tim unik kami, kami akan melihatnya bangkit kembali. Karena saya yakin kami akan mendapatkan yang terbaik dari satu sama lain," imbuh Ryder.

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 24

Foto: AFP

Populer

Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Cavendish Belum Habis, Mantap Tatap Tour de France
Lebih Ringan, Mulus, dan Universal
reTyre, Semenit Ganti Tapak Ban Sepeda
Main MTB di Bogor, ke Mana Aja?
Ted King dan Keough Juara Dirty Kanza, Acker dan Rusch Menang Edisi 563 Km
Selalu Ada Cerita Lucu dan "Dusta" di Setiap Gowesnya
Rule #1 sampai #3, Pokoknya Harus Turuti Aturan!
Canyon Siapkan Penerus MTB Lux CF?
Charity Ride Jadi Roh FratzCC