Jangan coret dulu nama Christopher Froome dari kandidat juara Giro d’Italia 2018. Di Etape 14 Sabtu, 19 Mei, bintang Team Sky itu menunjukkan statusnya sebagai salah satu climber terbaik dunia.

Froome meraih juara di puncak Monte Zoncolan, yang disebut-sebut sebagai tanjakan paling kejam di dunia. Dia pun melonjak ke urutan lima general classification (GC), membuka lagi peluang meraih juara overall dengan tujuh etape masih tersisa.

Chris Froome meraih juara 1 Etape 14 Giro d'Italia, membuatnya melonjak ke urutan lima general classification (GC) membuka peluang meraih juara overall.

Memasuki Etape 14, yang berlangsung total 186 km ini, memang sudah banyak pihak mengabaikan Froome. Performanya kurang meyakinkan di awal Giro ini, posisinya di GC sudah di luar sepuluh besar.

Tapi, Froome menunjukkan mengapa dia selalu bilang kalau ingin kondisinya memuncak di pekan terakhir Giro. Dan dia menunjukkannya di Monte Zoncolan, yang panjangnya 10 km dengan kemiringan rata-rata nyaris 12 persen.

Memasuki tanjakan menyakitkan ini, Froome masih bersama unggulan lain. Rekan setimnya, Wout Poels, bekerja keras melaju di depan. Melindungi Froome sekaligus melaju sekencang mungkin untuk menghabiskan jumlah pesaing di barisan depan.

Wout Poels (depan) melindungi sekaligus menarik Froome berusaha meninggalkan Simon Yates (pink jersey) sejauh mungkin.

Benar saja, satu per satu unggulan copot. Dan saat 4 km tersisa, Froome tancap gas dengan gaya khasnya, high cadence. Di bagian paling curam pula, saat kemiringan di kisaran 15 persen atau lebih.

Simon Yates, pemegang maglia rosa (pink jersey), mencoba mengejar 1 km kemudian. Pembalap Mitchelton-Scott ini benar-benar berupaya menangkap Froome.

Namun, pada akhirnya Froome tetap menang, finis enam detik di depan Yates. Unggulan lain jauh di belakang.

Simon Yates (Mitchelton-Scott) berusaha keras mengejar Froome 3 kilometer sebelum lomba Etape 14 berakhir. 

Ini adalah kemenangan pertama dalam karir Froome di Giro d’Italia. Tempat yang begitu sempurna untuk meraihnya. Pembalap calon legenda menang di tanjakan legendaris.

“Rasanya benar-benar spesial menang di tanjakan ini. Ini tanjakan yang begitu monumental untuk Giro d’Italia, tanjakan yang monumental untuk olahraga ini secara keseluruhan,” ucap Froome, yang pernah menang Tour de France empat kali dan Vuelta a Espana sekali.

Sebelum Giro ini, Froome dan rekan-rekannya sudah sempat menjajal Zoncolan. Karena itu mereka sudah punya plan harus bagaimana. Tinggal eksekusinya yang harus sempurna.

“Tim kami telah bekerja hebat mengantarkan saya ke momen menentukan itu. Wout (Poels) telah memberikan segalanya dan menjadikan lomba begitu berat,” tambahnya.

Diperkirakan ada 100 ribu orang berada di puncak Monte Zoncolan untuk menyaksikan siapa juara di tanjakan maut legendaris ini.

Dengan kemenangan ini, Froome melonjak ke urutan lima GC. Walau masih tertinggal 3 menit lebih dari Yates, prospeknya lebih cerah dari sebelumnya. Masih ada etape time trial panjang tersisa, plus banyak etape tanjakan untuk membalik situasi.

Rekan-rekan Froome pun jadi lebih semangat. Mereka percaya Froome masih bisa jadi juara di Giro ini. “Kalau ada orang yang bisa melakukannya, orang itu adalah Chris,” tandas Sergio Henao, rekan setim Froome.

Minggu ini (20 Mei), etape naik turun kembali disuguhkan Giro d’Italia sebelum libur terakhir Senin. Froome dapat kesempatan lagi untuk memperbaiki situasi, walau lawan-lawannya juga punya kesempatan sama untuk kembali mempersulit Froome.

 

Nonton Bareng di Surabaya

Etape Monte Zoncolan ini juga menjadi etape penting bagi penggemar cycling di Surabaya. Kelompok penggemar balap sepeda Sabtu malam berkumpul di Wdnsdy Café, kafe sepeda di Surabaya Town Square, untuk nonton bareng Giro d’Italia.

Banyak peserta merupakan alumnus tur ke Italia pada 2014, dan pernah merasakan langsung siksaan Monte Zoncolan. Jadi, 10 km terakhir lomba mereka saksikan sambil memegang kaki, mengingat betapa menyakitkannya perjalanan dulu! (mainsepeda)

 

Hasil Etape 14 Giro d’Italia 2018 (Top Ten)

1.Chris Froome (Inggris), Team Sky 5 jam 25 menit 31 detik

2. Simon Yates (Inggris), Mitchelton-Scott + 6 detik

3. Domenico Pozzovivo (Italia), Bahrain-Merida + 23 detik

4. Miguel Angel Lopez (Kolombia), Astana + 25 detik

5. Tom Dumoulin (Belanda), Team Sunweb + 37 detik

6. Thibaut Pinot (Prancis), Groupama-FDJ + 42 detik

7. Wout Poels (Belanda), Team Sky + 1 menit 7 detik

8. Sebastien Reichenbach (Swiss), Groupama-FDJ + 1:19

9. Pello Bilbao (Spanyol), Astana + 1:35

10. Michael Woods (Kanada), EF Education First-Drapac + 1:43

 

General Classification setelah 14 dari 21 Etape

1. Simon Yates (Inggris), Mitchelton-Scott 61 jam 19 menit 51 detik

2. Tom Dumoulin (Belanda), Team Sunweb + 1 menit 24 detik

3. Domenico Pozzovivo (Italia), Bahrain-Merida + 1:37

4. Thibaut Pinot (Prancis), Groupama-FDJ + 1:46

5. Chris Froome (Inggris), Team Sky + 3:10

6. Miguel Angel Lopez (Kolombia), Astana + 3:42

7. Richard Carapaz (Ekuador), Movistar + 3:56

8. George Bennett (Selandia Baru), LottoNL-Jumbo + 4:04

9. Pello Bilbao (Spanyol), Astana + 4:29

10. Patrick Konrad (Austria), Bora-Hansgrohe + 4:43

 

Foto : twitter Giro d'Italia, twitter Team SKY, cyclingnews

Populer

Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Podcast Main Sepeda Eps 37: Etika E-Bike, untuk Transportasi atau Sport?
Inikah Tahun Richie Porte Juara Tour de France?
Kuat Berkat Indoor Training
Seperti Melihat Lukisan Gunung saat SD
Penyelenggara Baru, Rute Senangkan Sprinter
Stem Ini Bisa Panjang-Pendek dan Merunduk
Cyclist Tak Suka Istri Perhatian