Beragam obat-obatan dikonsumsi cyclist dengan beragam alasan. Agar lebih strong saat gowes, hingga untuk menurunkan heart rate. Pada poin kedua, ada obat jantung yang sering menjadi andalan: Concor 5mg. Masalahnya, jika tidak digunakan sesuai fungsinya, mengonsumsi obat ini bisa berakibat fatal.

Menurut cyclist sekaligus ahli bedah thoraks kardiak & vaskular, dr. Dhany Prasetyanto, Sp.BTKV, FIHA, banyak misleading tentang mengonsumsi obat jantung di kalangan atlet. Concor 5mg salah satunya. Obat golongan beta-blocker ini memang bisa menurunkan denyut jantung.

"Akan tetapi, bukan diminum tanpa indikasi masalah jantung. Orang normal yang tidak memiliki masalah jantung harusnya tidak boleh mengonsumsi obat ini. Sebab, kalau dikonsumsi pada orang yang tanpa indikasi, takutnya terjadi efek samping. Salah satunya jantungnya bisa berdenyut lambat dan pingsan," tegas dr. Dhany.

Ia menambahkan, ada banyak obat sejenis ini yang beredar di pasaran. Karena bukan tergolong narkoba, obat-obat ini dijual bebas. Semua orang bisa mengakses. Hanya saja, alumnus Universitas Airlangga kembali mengingatkan bahwa tidak sembarang orang bisa mengonsumsinya.

dr. Dhany Prasetyanto, Sp.BTKV, FIHA

Dulu, obat yang mengandung bisoprolol ini memang sering dikonsumsi oleh atlet. Dalam perkembangannya, bisoprolol dan obat golongan beta-blocker lainnya telah digolongkan sebagai zat yang dilarang oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Secara spesifik, zat ini dilarang di olahraga seperti panahan atau menembak.

Selain membuat detak jantung lebih lambat, obat ini juga menutupi kecemasan dengan mengurangi keringat dan gemetar saraf. Itulah sebabnya atlet menembak dan panahan tertarik dengan obat ini. Dengan tangan lebih mantap, tanpa gemetar, peluang untuk tepat sasaran pun makin besar.

Daripada minum sembarangan obat yang bisa berakibat fatal untuk diri sendiri, dr. Dhany menyarankan cyclist untuk melatih jantungnya. Dengan pelatihan yang tepat, teratur dan terukur, jantung bisa menjadi lebih kuat.

"Jantung itu diciptakan Tuhan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Jadi jangan takut untuk berlatih, yang penting sesuai dengan porsinya," pesan dr. Dhany. (mainsepeda)

Foto: Cyklopedia, Dewo Pratomo

Populer

Para Cycling Sumbang Satu Medali Perak dan Dua Perunggu
Mengintip Setelan Sepeda Bintang Giro d’Italia 2018
Gunung Mahawu, Antara Surga dan Neraka
Poels Tercepat, Sanchez Masih Pimpin GC
Delapan Brompton Paling Diburu
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Serunya Bersepeda Keliling Pulau Bawean
Team Sky Segera Jadi Team Ineos?
Tambahan Tenaga dari Cyclist Kram dan Fotografer
Bianchi Merilis Sprint, Road Bike dengan Harga Terjangkau