Sam Bennett Rebut Sprint Penutup di Roma

| Penulis : 

Hanya untuk kali keempat dalam 30 tahun terakhir, kota Roma menjadi lokasi berlangsungnya etape Giro d’Italia. Dan kota bersejarah ini, plus Coliseum-nya, menjadi latar belakang penutupan lomba yang sudah berlangsung sejak 3 Mei di Jerusalem.

Coliseum menjadi latar belakang penutupan lomba balap sepeda paling cantik, Giro d'Italia yang sudah berlangsung sejak 3 Mei di Jerusalem.

Etape 21 sekaligus terakhir ini berlangsung 115 km, berupa sepuluh putaran masing-masing 11,5 km keliling kota Roma.

Sesuai prediksi (dan harapan), adu sprint terjadi. Lima pembalap sempat mencoba melarikan diri pada lap terakhir, tapi peloton depan mampu menangkap mereka hanya 3,8 km sebelum finis.

Setelah itu, tim-tim sprinter menata kereta masing-masing. Khususnya Quick-Step Floors yang mengantarkan Elia Viviani, dan Bora-Hansgrohe yang menggiring Sam Bennett.

Viviani sudah menang empat kali di Giro 2018 ini, Sam Bennett dua kali. Dan akhirnya, yang menang di Roma adalah…

Sam Bennett!

Sam Bennett (Bora-Hansgrohe) menang adu sprint dengan Elia Viviani (Quick-Step Floors) di Etape 21, 27 Mei.

Kedua pembalap ini benar-benar berduel menuju finis. Sama-sama gas pol pada 100 meter terakhir. Pada akhirnya, Bennett lebih “betah” dan meraih kemenangan ketiganya, dengan latar belakang Coliseum Roma dan matahari yang terbenam.

Hasil ini tentu menggembirakan untuk Bennett. Tapi juga tidak mengecewakan untuk Viviani. Sebab, sebelum etape dimulai, Viviani sudah mengunci point classification dan jersey Ciclamino (ungu). Yang dilakukan Bennett hanyalah memperkecil jarak perolehan poinnya.

Usai etape, Bennett mengaku lega bisa mengakhiri Giro ini dengan indah. Dia mengaku habis-habisan di pekan pertama, benar-benar lelah di pekan kedua, dan hancur-hancuran pada dua hari sebelum penutupan di Roma (dua etape gunung berat).

Dia mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan setim yang membantunya meraih sukses besar di Giro ini.

Saat ditanya apa targetnya setelah ini, Bennett sempat agak kesulitan menjawab. “Target saya mungkin adalah kejuaraan nasional (Irlandia). Saya punya mimpi mengenakan jersey juara nasional di even-even besar seperti ini,” ujarnya.

 

GC DINETRALISIR

Etape 21 ini sendiri tidak berlangsung “senormal” yang diperkirakan. Di awal lomba, banyak peserta menyampaikan protes. Tampaknya mereka kurang puas dengan kondisi jalan, khususnya bagian-bagian yang jalan berbatu.

Pada akhirnya, diputuskan bahwa setelah tiga dari sepuluh lap, catatan waktu lomba akan dinetralisir. Itu berarti, setelah tiga putaran, posisi klasemen general classification (GC) tidak akan berubah sama sekali. Praktis, Froome mengunci gelarnya setelah hanya tiga putaran.

Podium Giro d'Italia 2018: Chris Froome (Team SKY) (tengah), Tom Dumoulin (Team Sunweb) (kiri), dan Miguel Angel Lopez (Astana).

Bukan hanya itu, bonus detik yang dihadiahkan untuk pemenang lomba juga dibatalkan. Hanya poin yang dihitung ke klasemen yang bersangkutan (point classification).

Semua keputusan ini dibuat atas dasar keselamatan pembalap.

Alberto Contador menyaksikan mesin grafir menuliskan nama Froome sebagai peraih Trofeo Senza Fine, piala Giro d'Italia 2018. 

Tak heran, setelah tiga putaran, lomba terbelah dua. Ada tim-tim sprinter yang mengejar kemenangan di depan, lalu ada tim-tim GC yang memilih tampil aman di belakang. Termasuk Chris Froome. Bagi mereka, yang penting aman.

Kelompok GC ini benar-benar “santai” menuju finis. Kelompok ini melewati garis finis sekitar 15 menit di belakang Bennett! Tentu saja dengan Team Sky berbaris bersamaan, mengawal Froome. Sebuah ending yang indah! (mainsepeda)

 

Hasil Etape 21 Giro d’Italia 2018 (Top Ten)

1. Sam Bennett (Irlandia), Bora-Hansgrohe 2 jam 50 menit 49 detik
2. Elia Viviani (Italia), Quick-Step Floors
3. Jean-Pierre Drucker (Luksemburg), BMC
4. Baptiste Planckaert (Belgia), Katusha-Alpecin
5. Manuel Belletti (Italia), Androni Giocattoli-Sidermec
6. Sacha Modolo (Italia), EF Education First-Drapac
7. Niccolo Bonifazio (Italia), Bahrain-Merida
8. Clement Venturini (Prancis), AG2R La Mondiale
9. Paolo Simion (Italia), Bardiani CSF
10. Fabio Sabatini (Italia), Quick-Step Floors

 

General Classification (Final)

1. Chris Froome (Inggris), Team Sky
2. Tom Dumoulin (Belanda), Team Sunweb + 46 detik
3. Miguel Angel Lopez (Kolombia), Astana + 4 menit 57 detik
4. Richard Carapaz (Ekuador), Movistar + 5:44
5. Domenico Pozzovivo (Italia), Bahrain-Merida + 8:03
6. Pello Bilbao (Spanyol), Astana + 11:50
7. Patrick Konrad (Austria), Bora-Hansgrohe + 13:01
8. George Bennett (Selandia Baru), LottoNL-Jumbo + 13:17
9. Sam Oomen (Belanda), Team Sunweb + 14:18
10. Davide Formolo (Italia), Bora-Hansgrohe + 15:16

 

Foto-foto: Twitter Giro d'Italia.

Populer

Celilo High Climber: Luar Kayu Dalam Karbon
Tim-Tim WorldTour Mana yang Ganti Sepeda untuk 2020?
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Usia Lebih Tua 20 Tahun, Finis Lebih Cepat 15 Menit
AG2R La Mondiale Ganti Pakai Sepeda Eddy Merckx
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Ada Campagnolo Super Record 12-Speed EPS di Tour Down Under
Shimano Rilis Sepatu dan Kacamata S-Phyre Edisi Aurora
Chris Froome Cedera Parah, Para Rival Yakin Bakal Kembali Strong
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung