Rinjani Cycling Club (RCC) sudah berdiri sejak 1994 silam. Hingga kini, RCC memiliki sekitar 56 anggota. Selain sebagai komunitas untuk pehobi sepeda, mereka juga fokus mengantarkan anggotanya untuk bersaing di level elite.
"Hampir setiap kali PON, kalau NTB meloloskan atlet balap sepeda, wakilnya adalah anggota RCC," ungkap Adiyasa Kurniawan, pentolan RCC.
Pria yang akrab disapa Dego itu mengatakan bahwa salah satunya anggotanya, Hidayat Lukman Firdaus, sudah bergabung dengan Customs Cycling Indonesia (CCI). Salah satu hal yang membanggakan bagi komunitas RCC ketika anggotanya bisa berpartisipasi dalam ajang balap elite.
Dengan komunitas yang sudah berdiri selama 27 tahun, RCC ini cukup kompak. Menurut Dego tidak ada resep khusus bisa mencapai usia hampir tiga dekade itu.
"Di RCC itu lebih ke arah persaudaraan. Ada sistem pembinaan prestasi juga untuk anak-anak muda yang doyan olahraga sepeda. Yang hobi juga ada," kata pria yang berprofesi sebagai wiraswasta itu.
"Selama saya di RCC lebih banyak sukanya sih karena nggak pernah ada kata RCC off untuk latihan bareng," lanjut Dego.
"Setiap latihan biasanya di daerah sekitar Mataram. Main rute 40 kilometer saja. Baru kalau long ride itu bisa sampai jarak 75 kilometer hingga 100 kilometer," ujar Dego.
"Waktu itu dengan mengadakan gowes jarak jauh dengan sebutan STP (Siapa Teler Pulang). Kemudian Alm. Ali Ansyari, Pak Hapit, Alm. Sutomo, Pak Benny, Ilyas, Pie, dan Mamin membuat klub sepeda RCC dengan maksud membina atlet sekaligus komunitas road bike," cerita Dego.
"Jadi ada perubahan dalam hal anggota. Ada yang sudah meninggal, ada yang masih tetap ikut RCC sampai sekarang, dan ada yang sudah tidak mampu ikut jadwal rutin karena yang diutamakan speed," terangnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 39
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Dokumentasi Rinjani Cycling Club (RCC), @pradityaak