Cyclist yang satu ini sungguh luar biasa. Asril Kurniadi menahbiskan diri sebagai juara dunia distance challenge Strava untuk April. Pria asal Gresik tersebut mencatat jarak 8.100,1 kilometer selama bulan lalu. Abah Asril, sapaan akrabnya, bersaing ketat dengan cyclist asal India.

Nama Asril Kurniadi mendunia berkat prestasinya tahun lalu. Ia menjadi pencatat jarak terjauh di Strava pada Oktober 2020, yakni 8.505 kilometer. Berselang setengah tahun, Abah Asril mengulanginya lagi. Kali ini ia gowes sejauh 8.100,1 kilometer sepanjang April.

BACA JUGA: Gowes 300 Km Tiap Hari, Asril Kurniadi Jadi Nomor Satu Dunia di Strava

Perjuangannya untuk menjadi juara dunia April dimulai sejak sebulan sebelumnya. Ceritanya Abah Asril mengikuti event gowes virtual yang diadakan minuman berenergi. Rentang waktunya mulai 21 Maret hingga 11 April.
                                                Klasemen Akhir Distance Challenge Strava untuk April

Ia menjadi juara ajang ini seusai mencatat jarak 9.055 kilometer. Unggul lebih dari 3.000 kilometer dari dua pesaing terdekatnya. Abah Asril mendapatkan sebuah road bike sebagai hadiahnya.

"Setelah 11 Maret saya melihat klasemen di distance challange kok ada peluang juara dunia lagi untuk April. Akhirnya saya teruskan hingga akhir bulan. Kebetulan dapat perlawanan sengit cyclist Punjab, India. Alot sampai last minute," cerita Abah Asril kepada Mainsepeda.com, Senin (3/5) pagi.

Sama seperti tahun lalu, Abah Asril fokus gowes indoor sepanjang April ini. Perjuangannya lebih menantang karena dosen Universitas Brawijaya ini juga harus gowes sambil berpuasa mulai pertengahan April.

BACA JUGA: Juara Dunia Strava dari Gresik, Sebulan Gowes 8.505 Km

Kondisi tersebut membuat Abah Asril harus pintar-pintar mengatur jadwal gowes. Agar puasa dan gowes sama-sama berjalan lancar, member Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) ini gowes empat kali dalam sehari.

                Abah Asril Kurniadi (kiri), Azrul Ananda, dan Koh Hay gowes dari Sarangan ke Surabaya

Rinciannya, satu jam sebelum buka, satu jam setelah salat tarawih, satu jam sebelum sahur, dan satu jam pada pagi hari antara pukul 09.00 hingga 11.00.

"Selama lomba kemarin saya bisa menempuh jarak 450 kilometer dalam sehari. Setelah melewati 11 April hingga akhir bulan, saya gowes sekitar 200 kilometer per hari," bilang alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut.

Jika pada Oktober lalu ia ditempel ketat cyclist Italia, kali ini Abah Asril mendapatkan perlawanan sengit dari cyclist India. Keduanya hanya terpaut jarak 25 kilometer saja. Menurutnya, cyclist tersebut memberi perlawanan mulai medio April hingga akhir bulan. Bahkan sempat memimpin klasemen.
Perlawanan ini bikin jiwa kompetitif Abah Asril tergugah. Membuatnya menambah jarak gowes dalam sehari antara 250 kilometer hingga 300 kilometer. "Tergantung penambahan si cyclist India ini. Kalau ia nambah sekian, ya saya kejar dan saya salip," bilang cyclist yang bermukim di Gresik Kota Baru (GKB) itu.

Seperti yang dialami cyclist Italia pada Oktober lalu, Abah Asril berhasil membuat rivalnya dari India itu bertekuk lutut di akhir bulan. Mengesahkannya sebagai juara dunia Stava untuk April. "Sekarang sudah rest. Maksimal 100 kilometer saja per hari. Recovery ride," ucapnya lantas tertawa. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 42

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi Asril Kurniadi, Dewo Pratomo, Strava

Populer

Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Swap Meet Pertama di 2020, Berhasil Jual Brompton Explore
Zipp 303 Firecrest Terbaru Tantang Kita Ubah Pola Pikir
Tao Geoghegan Hart Juara Overall, Filippo Ganna Sapu Time Trial
Podcast Main Sepeda Eps 37: Etika E-Bike, untuk Transportasi atau Sport?
Inikah Tahun Richie Porte Juara Tour de France?