Indonesia Sulit Kirim Wakil ke Olimpiade Tokyo

| Penulis : 

Kesempatan Indonesia mengirim pembalap BMX untuk Olimpiade Tokyo 2020 makin berat. Hal ini terjadi setelah Union Cycliste Internationale (UCI) menambahkan dua kejuaraan dalam kalender kualifikasi. Yakni empat round World Cup, masing-masing di Italia (8-9 Mei 2021) dan Kolombia (29-30 Mei 2021)

Head coach tim nasional Indonesia Dadang Haries Poernomo mengatakan, hal ini makin mengecilkan peluang I Gusti Bagus Saputra untuk tampil di Tokyo. Sebab, pihaknya tidak mengirimkan wakil dalam ajang tersebut.

Tak bisa dimungkiri, Dadang cukup kecewa dengan hal tersebut. "Sebelumnya, World Cup itu dinyatakan cancel. Tahu-tahu muncul lagi. Bukannya pesimistis. Tetapi melihat peluang anak-anak dalam World Cup itu berat," katanya.

Jika bisa mengikut seri World Cup itu pun, Bagus harus bisa menembus sesi moto untuk bisa mendapat poin. Selain itu, pertimbangan protokol kesehatan yang ketat di kedua negara tersebut.

"Secara hitungan tetap akan berat untuk berangkat ke World Cup itu. Apakah lolos atau tidak, tergantung dari hasil pesaing-pesaing Bagus di Kolombia nanti. Makanya kami menuggu hingga akhir Mei ini," jelas Dadang.

Sebenarnya sebelum ada perubahan jadawal dari UCI itu, pihaknya menyiapkan beberapa strategi. Seperti mengadakan event C1 yaitu Jogja International BMX pada 10-11 April lalu. Harapannya dalam ajang itu, Bagus bisa meriah masil maksimal untuk mendongkrak poinnya.

Hanya saja hasilnya kurang sesuai harapan. Bagus jatuh dan mengalami cedera. Sehingga ia tidak bisa melanjutkan round pertama dan kedua. Dadang mengatakan, untuk saat ini kondisi Bagus sudah cukup baik dan bisa melakukan latihan lagi.

"Event di Jogja itu diadakan agar Bagus bisa menambah poin. Kenyataan tidak bisa. Kini tinggal menunggu saja hasil kualifikasi. Sebab setelah event di Kolombia itu, tidak ada event lagi," imbuhnya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 42

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi PB ISSI

Populer

Kisah-Kisah Pemilik Sepeda Dario Pegoretti di Indonesia
Wiji dan Jasmine Kibarkan Merah Putih di Thailand
SRAM Force eTap AXS: Sedikit Lebih Berat, Jauh Lebih Murah
Canyon Ultimate CFR; Kejar Ringan Abaikan Kabel
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Main MTB di Bogor, ke Mana Aja?
Trek Madone SLR: Paling Berevolusi (dan Nyaman) di Tengah “Perang Aero”
Mondraker F-Carbon RR SL Full Suspension MTB Berbobot 9 kg!
Bersepeda Temukan “Saudara” Se-Indonesia
Mark Cavendish Bertahan di Dimension Data dan Naik Sepeda BMC