Gowes 1.000 Km untuk Support Pendidikan di Maluku

| Penulis : 

Stanley Ferdinandus memiliki caran sendiri sebagai wujud sumbangsih untuk tanah kelahirannya, Maluku. Satu dasawarsa silam ia mendirikan Yayasan Heka Leka yang bergerak dalam bidang pendidikan. Memperingati tahun kesepuluh Heka Leka yang jatuh pada September mendatang, Stanley mengadakan "Pedal for Education 1000K".

Dalam acara tersebut, Stanley akan gowes sejauh seribu kilometer. Serta menggalang donasi untuk mendukung gerakan pendidikan di Negeri Aboru dan Negeri Keta (Seram Bagian Timur). Ini menjadi salah satu dari rangkaian kampanye 10 Kebaikan yang digagas Heka Leka pada tahun ini.

Stanley menjelaskan, "Pedal for Education 1000K" itu nanti akan dibagi menjadi dua sesi. Untuk sesi pertama akan diadakan pada 15 Mei mendatang. Stanley akan gowes 500 km meter pertama di Kota Ambon. Bertepatan dengan Hari Pattimura.

"Dalam sesi ini ada partisipasi dari rekan-rekan gowes di Ambon. Tapi mereka tidak harus sampai 500 km. Bisa 30 km, 50 km, atau 100 km juga boleh. Saya sendiri berharap bisa menyelesaikan sesi pertama ini sebelum lewat tanggal 15 Mei," katanya

Setelah rest selama dua hari, barulah Stanley menempuh 500 km berikutnya seorang diri. Dia mulai gowes pada 18 Mei. Dimulai dari Kantor Heka Leka menuju Keta, di Pulau Seram Bagian Timur. Juga melewati Taman Nasional Manusela. Rencananya, ia akan menyelesaikan rute ini dalam tiga hari dua malam.

Melalui kegiatan tersebut, Stanley berharap bisa mengumpulkan donasi minimal empat paket laptop untuk mendukung kegiatan belajar online. Total nilainya mencapai Rp 50 juta. Selain itu, juga untuk pengadaan speed boat. Mengingat Maluku merupakan daerah kepulauan.

"Dengan daerah pulau-pulau kami pikir adanya kendaraan speed boat bisa memudahkan akses bagi guru-guru di Ambon," ujar pria yang menjabat sebagai Ketua Pengprov ISSI Maluku periode 2021 – 2025 tersebut.

"Pedal for Education 1000K" sendiri bukan aksi pertama Stanley. Iaa sudah melakukan aksi serupa sejak 2017 lalu. Dimulai gowes sejauh 750 km dari Groningen di Belanda ke Menara Eiffel.

Kemudian pada 2018, ia melakukan Tour Moluccan di Belanda sejauh 500 km. Di sana ia mengunjungi kampung-kampung Maluku di Negara Kincir Angin itu. Serta event virtual Everesting 10K Challenge untuk pendidikan anak-anak di Maluku.

"Untuk persiapan pribadi sih nge-roll dan gowes virtual. Sebab di Ambon sedang sering hujan. Hanya untuk endurance saja. Gowes aman, man di zona 2," bilangnya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 42

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Instagram Stanley Ferdinandus, Devvy Yondy

Populer

Kisah-Kisah Pemilik Sepeda Dario Pegoretti di Indonesia
Trek Madone SLR: Paling Berevolusi (dan Nyaman) di Tengah “Perang Aero”
Wiji dan Jasmine Kibarkan Merah Putih di Thailand
SRAM Force eTap AXS: Sedikit Lebih Berat, Jauh Lebih Murah
Canyon Ultimate CFR; Kejar Ringan Abaikan Kabel
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Main MTB di Bogor, ke Mana Aja?
Mondraker F-Carbon RR SL Full Suspension MTB Berbobot 9 kg!
Polygon Luncurkan Divine R5 dan R7, Untuk Wanita Indonesia
Bersepeda Temukan “Saudara” Se-Indonesia