UNBOUND Gravel Setara Tiga Etape Grand Tour

| Penulis : 

Itulah cara Kiel Reijnen mengambarkan UNBOUND Gravel yang akan berlangsung minggu depan di Kansas. Bagi pembalap tim WorldTour Trek-Segafredo tersebut, event ini benar-benar sulit, baik secara mental maupun fisik. Utamanya bagi mereka yang mengincar podium.

Bersama Quinn Simmons, Reijnen akan mewakili Trek-Segafredo di ajang ini. Sementara tim Movistar mengutus Matteo Jorgenson. Jorgenson akan terbang ke Amerika Serikat setelah menyelesaikan Giro d'Italia pada 30 Mei nanti.

Kiel Reijnen turun di Dwars door Vlaanderen pada akhir Maret lalu

Reijnen telah mempersiapkan diri untuk tampil di acara tersebut. Pembalap 34 tahun ini mengawali musim 2021 di Tour de la Provence. Kemudian ia mengikuti UAE Tour. Lalu ia terbang ke Belgia untuk tampil di empat lomba klasik di sana. Termasuk Tour of Flanders.

Kelar tugas di Flanders, Reijnen pulang ke Amerika dan mulai mempersiapkan diri menuju UNBOUND Gravel. Pada edisi 2019 lalu ia finis di peringkat kedelapan. Terpaut hampir 40 menit dari pemenang 2021, Colin Strickland yang menuntaskan event ini dalam 9 jam 58 menit 48 detik.

"Waktu itu saya tidak beruntung karena mengalami ban bocor. Saya juga tidak benar-benar mengalami atmosfer lomba. Sebab sebagian besar saya bersepeda sendirian dan berusaha memperpendek jarak," kata mantan pembalap ProTeam UnitedHealthcare itu.

Kiel Reijnen saat tampil di UNBOUND Gravel (Dirty Kanza) 2019

Pengalaman turun di edisi 2019 membuatnya lebih percaya diri pada UNBOUND Gravel tahun ini. Kini Reijnen tahu berapa banyak makanan yang harus dibawa dan berapa banyak botol air yang harus dikemas. Semua hal itu kurang diketahui pada debutnya dua tahun lalu.

"Saya tidak berpikir saya sudah menguasainya. Namun setidaknya saya memiliki dasar tentang apa yang harus saya bawa," terangnya.

Reijnen menegaskan bahwa UNBOUND Gravel berbeda jauh dengan balapan jalan raya yang selama ini ia ikuti. Saat tampil di WorldTour, ia tak khawatir dengan minum atau makanan. Sebab semuanya sudah disediakan oleh tim. Ia juga tak harus repot-repot mengganti ban. Ada mekanik yang selalu siap mengatasinya.

Ribuan orang turun di UNBOUND Gravel (Dirty Kanza) 2019

Tapi ketika di UNBOUND Gravel, semuanya harus dilakukan sendiri. Oleh sebab itu, Reijnen menganggap event ini sebagai ajang serius. Bukan sekadar senang-senang belaka.

"Maksud saya, berapa banyak pembalap di WorldTour yang tahu cara mengganti ban tubular? Ini adalah keahlian yang berbeda sehingga Anda harus menganggapnya serius dalam kaitannya dengan komitmen waktu," katanya.

Tampil di UNBOUND Gravel membuatnya lebih peduli dengan apa yang ia kemas, bukan sekadar memikirkan pola latihannya belaka. "Ini hari balapan terbesar dalam karier saya. Seperti turun di tiga etape Grand Tours secara berurutan," bilang pembalap yang telah tampil di tiga edisi La Vuelta a Espana tersebut. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 43

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Wil Matthews, Getty Images

Populer

Selalu Dukung Toko Sepeda Lokal Anda!
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Apa Kabar Grupset Microshift, FSA, dan Rotor 13-Speed?
Juara Dunia Lima Kali Comeback di Banyuwangi International BMX 2019
Pinarello MAAT, Senjata Italia Meraih Emas di Olimpiade Tokyo
Sepuluh Sepeda Favorit Saya (Hingga Saat Ini) - Seri 2
Lelang Sepeda Limited Edition untuk Bantu Penanganan Coronavirus di Italia
Peneliti: Jarak Aman Saat Gowes 10-20 Meter
Borneo Bike Show, Pestanya Cyclist Kalimantan
Moots Rilis Vamoots RCS di Anniversary ke-40