Surganya pesepeda ada di Taiwan. Di negara ini ada Taiwan Bike Show, salah satu pameran sepeda terbesar. Ada juga Taiwan KOM yang merupakan even bersepeda menanjak yang paling “menyeramkan”. Keduanya dihelat di penghujung akhir tahun.

Nah, di pertengahan tahun, ada satu lagi even di Taiwan yang tak kalah seru dan seram-nya. Menanjak di Taman Nasional Taroko. Taman nan indah ini tidak jauh dari kota Hua Lien. Jarak gowesnya sih tidak seberapa, 90 km saja tetapi tingginya yang bikin keder, 3.275 m !

Taman Nasional Taroko terletak di dekat kota Hua Lien.

Andhina Ayuningtyas dan Helen Tan berkesempatan mengikuti even yang akan digelar tanggal 24 Juni ini atas undangan dari panitia Maxxis Taroko International Hill Climb 2018 yaitu R1 Japan.

Helen Tan dan Andhina Ayuningtyas bersama petinggi Maxxis Indonesia.

Peserta even yang sudah digelar selama tujuh tahun ini datang dari manca negara. “Saya merasa terhormat dapat mewakili Indonesia dan khususnya mewakili pesepeda wanita amatir di ajang prestisius ini,” tutur Helen Tan.            

Direktur operasional perusahaan pemasok alat medis ini memang serius dengan hobi cycling. Beberapa tanjakan “maut” di luar negeri pernah dijabaninya.

Menanjak gunung Stelvio di Italia sejauh 83 km dengan total elevasi 2,970 m pernah ditaklukkan. Even bergengsi, Maratona Dolomiti, juga di Italia sudah dituntaskan.

“Di even Maratona Dolomiti, saya ambil yang medium course dengan jarak 106 km dan elevasi 3,130 meter. Saya sukses menyelesaikanya di bawah cut off time,” tukas pengguna Pinarello F8 ini.

Meskipun begitu, penggila triathlon ini tetap tidak meremehkan nanjak di Taman Nasional Taroko . “Saya tetap persiapan total karena jaraknya lebih pendek dibandingkan Maratona Dolomiti, tapi elevasi lebih tinggi. Tentu gradien tanjakannya lebih curam. Ditambah kendala udara lebih tipis saat ketinggian lebih dari 3.000 meter,” bilang Helen yang rutin gowes menanjak ke Sentul ini.

Helen Tan mengaku percaya diri dalam menghadapi even Maxxis Taroko International Hill Climb 2018 di Taiwan nanti.

Senada dengan Helen, Andhina Ayuningtyas juga mempersiapkan diri semaksimal mungkin. “Undangannya sudah sebulan yang lalu dari panitia. Mereka memang mencari cyclist wanita amatir yang bisa mengenalkan Indonesia pada dunia internasional, sekaligus bisa membawa cerita seru sepulang dari Taiwan nanti,” tutur wanita cantik yang berprofesi sebagai pilot ini.

Sebagai pecinta pegunungan, Andhina sangat termotivasi dengan even Maxxis Taroko International Hill Climb ini. “Saya semangat sekali dengan even ini. Kesulitan nanjaknya pasti bisa diatasi saat sudah di atas sepeda dan dikelilingi pemandangan bagus,” bilang cewek 30 tahun ini sumringah.

Di sela-sela kesibukanya, Andhina menyempatkan diri untuk latihan menanjak dengan Trek Emonda Disc ke berbagai pegunungan di Bogor. “Gowes ke Padangbon Bogor ada yang gradien-nya 26 persen mirip dengan profil Taman Nasional Taroko yang 27 persen itu,” tukasnya.

Andhina Ayuningtyas mempersiapkan diri dengan latihan menanjak di pegunungan sekitar Bogor.

Keberangkatan dua cewek cantik ini tak lepas dari dukungan Maxxis Indonesia, Masafi Aqua Beverage, NS Battery, Rimba by Ayana, Aqua Beverage, Rudy Project dan Soulbox.

“Maxxis Indonesia bangga dapat mendukung cyclist wanita yang mau menerima tantangan ini. Semoga mereka dapat menginspirasi cyclist wanita lainnya,” tutup Yudhi Satya, perwakilan dari Maxxis Indonesia. (mainsepeda)

 

 

 

Populer

Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
AG2R La Mondiale Ganti Pakai Sepeda Eddy Merckx
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Swap Meet Pertama di 2020, Berhasil Jual Brompton Explore
Zipp 303 Firecrest Terbaru Tantang Kita Ubah Pola Pikir
Trek Emonda SLR 2021: Perfect untuk Pasar Asia
Tao Geoghegan Hart Juara Overall, Filippo Ganna Sapu Time Trial