Menanjak ke Wonokitri, Bromo, tampaknya benar-benar sudah jadi “ritual” yang dinantikan setiap tahun oleh penghobi cycling. Begitu banyak respons muncul ketika akan diselenggarakan Antangin Bromo KOM Challenge 2018 pada 21 April mendatang.

Meski demikian, konsep “KOM Challenge” ternyata sempat membuat sejumlah peserta waswas. Karena khawatir penyelenggara dari Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS), Mie Bola Mas, dan OtakOtak akan lebih memprioritaskan peserta lomba.

Memang, tahun ini ada kompetisi yang lebih diperluas. Terbuka untuk open elite (atlet) serta berbagai kelompok umur peserta. Tapi, penyelenggara menegaskan bahwa peloton “normal” (non-kompetitif) tetap menjadi bagian besar event ini.

“Dalam cycling, tantangan utama adalah menaklukkan diri sendiri. Apalagi kalau menanjak ke Bromo. Untuk terus mempopulerkan cycling, serta memotivasi penghobi untuk berani menanjak, tentu ada tanggung jawab peserta untuk terus menyiapkan peloton non-kompetitif. Mereka akan berangkat setelah peserta lomba, dan akan dikawal oleh marshall, road captain, dan lain sebagainya. Kami ingin semua bisa menikmati event ini,” kata Azrul Ananda, pencetus even climbing ke Bromo.

Dan tahun ini, lanjutnya, akan ada medali bagi peserta non-kompetitif yang mampu menyelesaikan tanjakan dalam time limit yang disediakan. Yaitu empat jam setelah start.

“Start peloton lomba dan non-kompetitif akan dipisahkan untuk keamanan dan keselamatan semua,” tegas Azrul.

Pendaftaran untuk Bromo KOM Challenge 2018 akan mulai dibuka pada 9 Februari mendatang via Mainsepeda.com. Even akan start di Pasuruan, dan peserta akan menempuh jarak total sekitar 40 km menuju Desa Wonokitri, di kawasan Bromo, di ketinggian sekitar 2.000 meter. (mainsepeda)

 

BROMO KOM CHALLENGE 2018 

21 April 2018

Start: Pasuruan, Jawa Timur

Finish: Desa Wonokitri, Bromo (Km 42)

Total menanjak: 2.000 meter 

Kategori Peserta:

WOMEN (QOM)  

MEN

PELOTON NON-COMPETITIVE

Men dan women, dengan pengawalan road captain. Peserta peloton normal akan diberi batas waktu empat jam untuk mendapatkan medali finisher. Lebih dari empat jam tidak mendapatkan medali.

Populer

Bromangge Usung Misi Bangkitkan Pariwisata Palu
Polygon Luncurkan Divine R5 dan R7, Untuk Wanita Indonesia
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Membangun Endurance untuk Cyclist Perempuan
Anda Layak Dapat ‘Star’
Klaim Se-Aero Kepala Gundul
Factor ONE Baru Teruskan Tren “Lebar” Aerobike
Bertabur Batu Ruby, Berbalut Tali Kulit
Keranjang Titanium Sang Juara Artisan Bike
Adik Pegoretti Terus Berkiprah Lewat DeAnima