Bersepeda Membuat Jantung Makin Sehat

| Penulis : 

Saat balapan Paris-Roubaix 2018 lalu, ada berita duka. Pembalap muda Michael Goolaerts mendadak jatuh saat lomba berlangsung. Harus diterbangkan ke rumah sakit terdekat di Lille, Prancis. Malamnya, pukul 22.40 waktu setempat, pembalap Veranda’s Willems-Crelan tersebut meninggal. Dokter menyatakan bahwa pembalap berusia 23 tahun itu meninggal karena serangan jantung.

Saya, sebagai dokter spesialis jantung yang juga cyclist aktif wajib memberi edukasi seputar jantung. Agar cyclist awam tidak takut. Sayapun sangat enjoy dan menikmati cycling. Bisa bersosialisasi, bisa utak-atik sepedanya, bisa bergaya dengan cycling apparel terbaru, bisa mendatangi tempat-tempat baru dan tentunya menjadi lebih sehat dan fit.

Selain itu, bersepeda adalah olah raga low impact, karena badan ditopang oleh pantat, tangan dan kaki. Sehingga tidak ada tumbukan berlebihan pada area lutut.

dr. Dhany Prasetyanto SpBTKV yang sangat mencintai cycling.

Menurut beberapa studi yang sudah dipublikasikan baik di media kesehatan maupun awam, banyak manfaat bersepeda untuk sistem jantung (kardiovaskular) kita bila dilakukan dengan benar, di antaranya :

1. Mengurangi resiko penyakit kardiovaskular seperti stroke, hipertensi dan serangan jantung

2. Memperkuat otot jantung, menurunkan resting heart rate dan menurunkan kadar lemak dalam darah.

3. Menurunkan berat badan.

4. Memperbaiki fungsi paru.

5. Mengurangi resiko diabetes dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin terhadap tubuh.

Tetapi, olahragawan terutama cyclist tidak kebal terhadap masalah jantung dan pembuluh darah. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah, mengapa terjadi serangan jantung?   

Jantung adalah organ yang sebagian besar terdiri dari otot yang memompa darah tidak henti-hentinya. Untuk bergerak, jantung memerlukan suplai darah yang didapatkan dari pembuluh darah koroner.

Masalah pada jantung dapat terjadi saat ada masalah pada suplai darah ke pembuluh darah koroner. Biasanya disebabkan oleh kekentalan darah yang tinggi (bisa terjadi karena mengalami hiperkolesterol atau dehidrasi).

Kondisi ini dapat diperparah dengan rangsangan inflamasi seperti adrenalin (pada saat balapan atau latihan), waktu istirahat dan pemulihan yang kurang serta konsumsi tembakau.

Hal ini dapat merusak dinding pembuluh darah koroner dan menimbulkan luka di lapisan dalamnya. Sehingga membuat darah susah mengalir ke sistem koroner dan akhirnya menyebabkan problem jantung.

Meskipun rasio serangan jantung pada cyclist cukup rendah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Nyeri dada

Nyeri dada seringkali sulit didiskripsikan dan disalah artikan sebagai nyeri lambung. Salah satu tanda yang mungkin mengarah ke masalah jantung adalah nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke lengan, menembus punggung dan ada perasaan seperti tertekan. Dan apabila nyeri dada membaik pada saat istirahat, sebaiknya segera melakukan check up ke dokter

2. Denyut jantung yang tidak normal atau tidak beraturan

Pemeriksaan denyut jantung (heart rate) dapat dilakukan dengan cara perabaan manual pada bagian pergelangan tangan atau leher. Aritmia (denyut jantung tidak normal) yang paling sering terjadi pada olahragawan adalah atrial fibrilltion. Sebuah analisis tahun 2009 menunjukkan bahwa atlet endurance memiliki resiko 5 kali lebih besar dibandingkan orang normal.

Yang ditakutkan dari kondisi ini adalah ketika jantung tidak berdenyut normal, darah tidak dipompa maksimal oleh jantung. Mengakibatkan darah menggumpal sehingga bisa menyumbat organ lain, seperti otak. Tanda tanda yang dapat dirasakan adalah rasa tidak enak di dada dan apabila monitor denyut jantung kita menunjukkan angka yang tidak normal, seperti 210 bpm, tanpa aktifitas tertentu, maka kita harus waspada.

3. Sesak napas

Setiap cyclist mempunyai kebiasaan dan pola napas yang berbeda satu sama lain. Bila dirasakan ada pola napas yang tidak seperti biasanya maka kita harus waspada.

4. Rasa capai yang tidak biasanya

Ada kalanya kita berlatih sepeda di rute yang biasa kita jalani dan baik-baik saja, lalu saat kita ulangi maka merasa capek sekali maka mungkin disebabkan oleh kinerja jantung kita yang sudah mulai menurun

5. Black Out atau hampir atau pingsan

Ini adalah tanda bahaya. Langsung periksakan diri anda ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat

Nah, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, inilah tips menjaga kesehatan jantung cyclist.

1. Check up kesehatan dan terutama jantung secara rutin, baik laboratorium dan imaging, terutama bagi cyclist yang mempunyai faktor resiko.

2. Pola latihan bersepeda yang teratur dan terukur.

Banyak aplikasi yang dapat dijadikan panduan dan menawarkan pola latihan yang sudah tertata dengan baik. Jangan takut menginvestasikan uang untuk perangkat monitoring, terutama monitor jantung yang bagus. Untuk mengetahui batasan pada saat latihan bersepeda.

Secara teori, batasan maksimal heart rate (denyut jantung) itu dapat dihitung : 220 – usia. Jadi misal usia 40 tahun, maka maksimal heart rate (maksimal denyut jantung) adalah 180 bpm.

Pada saat latihan bersepeda, zona heart rate yang bagus adalah di 85 persen. Jadi contoh untuk cyclist usia 40 tahun, zona heart rate terbagus di angka 153 bpm. Cara menghitungnya : (220 – usia) x 85 persen = 153 bpm.

3. Harus istirahat atau tidur yang cukup. 

Tidur yang berkualitas dan cukup (minimal 6-7 jam sehari) dapat mengurangi inflamasi dan kekentalan darah.

4. Asupan makanan yang sehat.

Makanan yang dipercaya baik untuk pembuluh darah dan sistem kardiovaskular antara lain kacang-kacangan, sayur, ikan sedangkan makanan instan dan “white food” (makanan tinggi karbohidrat simple) sebaiknya dikurangi.

5. Menejemen stress dan emosi.

6. Jangan abaikan tanda tanda masalah jantung.

7. Jika mempunyai masalah jantung dan mengikuti touring, harus selalu bawa obat-obatan pribadi. Menggunakan tanda pengenal yang menginformasikan masalah jantung. Sebelum mengikuti even sebaiknya menyempatkan diri ke dokter untuk check up.

Jadi tidak perlu panik atau takut bersepada jarak jauh atau mengikuti even endurance maupun balapan sepeda. Cukup pahami pengetahuan dasar mengenai kesehatan jantung dan patuhi batasan-batasannya. Niscaya, semua akan aman dan happy.(mainsepeda)

Populer

Bromangge Usung Misi Bangkitkan Pariwisata Palu
Pestanya Cyclist Cewek Thailand
Grupset 13-Speed Rotor sekarang Ada untuk MTB
Truebike, MTB Monster dengan Roda 36 Inchi
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Flite Boost, Sadel 'Hidung Pendek' Anyar dari Selle Italia
Membangun Endurance untuk Cyclist Perempuan
Ajang Silahturahmi Anggota Lama & Baru
Klaim Se-Aero Kepala Gundul
Factor ONE Baru Teruskan Tren “Lebar” Aerobike