Pada dasarnya, ada lima unggulan utama Tour de France 2018, yang berlangsung 7-29 Juli mendatang. Yaitu Chris Froome (Team Sky), Nairo Quintana (Movistar), Vincenzo Nibali (Bahrain-Merida), Richie Porte (BMC) dan Romain Bardet (AG2R La Mondiale).

Dari lima nama itu, Richie Porte sekarang sedang terlihat paling “hot.” Pembalap Australia itu dalam kondisi super fit, baru saja memenangi lomba pemanasan Tour de Suisse secara meyakinkan.

Richie Porte menang di Tour de Suisse 2018 dengan sangat meyakinkan.

Bukan hanya itu, BMC secara keseluruhan juga sedang penuh semangat juang. Tim itu akan all-out mendukung Porte, karena ini kemungkinan besar adalah perjuangan terakhir bersama untuk tim yang disponsori merek sepeda asal Swiss tersebut.

Ya, sudah lama diumumkan, BMC tidak akan lagi mendukung tim berbendera Amerika Serikat ini setelah 2018. Keputusan yang semakin kokoh dengan meninggalnya pendiri merek tersebut Andy Rihs, beberapa pekan lalu.

Memang, tim ini belum tentu bubar. Jim Ochowicz sebagai manager mengaku masih punya anggaran (dari sponsor pendukung) untuk tahun depan. Tapi nilai totalnya jauh di bawah sekarang (kabarnya 25 juta Euro), dan itu tidak cukup untuk mempertahankan para bintang.

Jim Ochowicz bersama Cadel Evans.

Para bintang itu akan tergabung dalam satu tim di TdF. Porte akan di-support antara lain oleh Tejay van Garderen dan Greg van Avermaet. Plus domestique-domestique hebat seperti Damiano Caruso, Simon Gerrans, Michael Schar, Stefan Kung, dan Patrick Bevin.

Porte pernah finis kelima di TdF pada 2016, dan menuju podium sebelum kecelakaan tahun lalu. Van Garderen pernah dua kali finis kelima di TdF. Van Avermaet adalah jagoan klasik, mantan pemenang Paris-Roubaix, cocok untuk etape berbatu TdF tahun ini.

Tanda-tandanya, ini adalah balapan besar perpisahan mereka. Ketika bursa transfer dibuka 1 Agustus, kemungkinan besar ketiganya akan meneken kontrak dengan tim lain.

Porte, kabarnya akan teken tiga tahun dengan Trek-Segafredo. Van Garderen pindah ke EF Education First-Drapac. Sedangkan Van Avermaet banyak diburu tim lain, termasuk Bahrain-Merida dan Dimension Data.

Catatan khusus: Kalau tim ini tampil baik dan meraih hasil baik di TdF, maka nilai tawar para pembalap itu untuk 2019 akan jadi lebih tinggi. Mereka bisa meraih kontrak lebih baik di tim lain andai BMC bubar.

Tidak ada motivasi lebih baik daripada mengejar kontrak yang lebih baik lagi!

Menuju TdF, Porte menegaskan niatan untuk menang. Dia sudah kenyang memenangi lomba-lomba one week. Kini waktunya menjadi juara grand tour.

“Saya siap untuk Tour de France,” kata pembalap 33 tahun itu. “Kami punya tim luar biasa, rutenya pada dasarnya baik untuk saya. Dan saya tak sabar segera balapan,” tandasnya.

 

Richie Porte sedang fit dan tidak sabar meraih kemenangan di Tour de France 2018.

Bagi Jim Ochowicz, sukses di TdF juga bisa menjadi penyelamat tim tahun depan. BMC kali terakhir jadi juara TdF pada 2011, melalui pembalap Australia lain, Cadel Evans.

Tim ini –manajemen dan para pembalapnya-- benar-benar berlomba untuk meraih masa depan di Prancis 2018! (bersambung)

Foto : Sunada, BMC-Switzerland, Bettini, Getty

Populer

Pesona Selo “Ring of The Fire”, Sensasi Menanjak Membelah Merapi dan Merbabu
Bananabotcage , Bawa Pisang Semudah Bidon  
WX-R Vorteq Tokyo Edition: Pinarello Jadi Terkesan Murah
Sentuhan Baru Cannondale di EF Education First Pro Cycling
Sebentar Lagi, Era Ban Airless dan Anti Bocor?
Bosan Gowes di Jalan? Ke Laut Aja…
FSA dan Ritchie Sembunyikan Kabel di Semua Sepeda
Liv EnviLiv Disc Brake, Sepeda Aero Khusus Perempuan
Nasi Ampok Mengakrabkan Anggota Harmoni Cycling Club Kediri
Tiga Komunitas di Salatiga Bikin Gowes 300 Km ke Surabaya