Tidak semua produk baru lebih baik dari sebelumnya. Tidak semua niatan berkembang justru menghasilkan sesuatu yang positif. Specialized, salah satu produsen sepeda terbesar dunia, tampaknya telah menyadari itu dan melakukan koreksi besar.

Pekan ini, menjelang Tour de France 2018 (7-29 Juli), perusahaan dari Morgan Hill, California, itu merilis produk aero terbarunya: Specialized Venge generasi ketiga. Dan sepertinya adalah produk untuk mengoreksi kekurangan-kekurangan dari generasi sebelumnya, Venge ViAS.

Specialized S-Works Venge generasi ketiga yang mengoreksi kekurangan dari Venge ViAS.

Specialized Venge generasi pertama merupakan produk yang sukses luar biasa. Salah satu pionir sepeda aero, meraih begitu banyak kemenangan termasuk kejuaraan dunia 2011 saat ditunggangi Mark Cavendish. Bahkan, sepeda itu terus dipakai dan menang hingga akhir 2014.

Kemudian, Specialized investasi habis-habisan di bidang aerodinamika, membangun dan mengoperasikan “Win Tunnel,” terowongan angin sendiri di Morgan Hill. Produk andalan yang dihasilkan: Venge ViAS.

ViAS merupakan sepeda yang sangat mutakhir. Semuanya serba terintegrasi. Bentuknya sangat eye-catching, dengan handlebar model sayap burung camar (gullwing).

Sepeda ini cukup meraih sukses. Tapi, secara keseluruhan, sepeda ini tidak “meledak” di pasaran. Ada beberapa keluhan. Misalnya, sulit untuk membongkar dan memasang, dengan berbagai komponen yang terintegrasi. Handlebar menimbulkan keluhan kurang kaku. Dan, yang mungkin paling terasa: Berat. Venge ViAS terasa berat, apalagi kalau dibandingkan kompetitor langsungnya pada peluncuran 2015 itu, Trek Madone 9.

Dengan Venge terbaru generasi ketiga, segala masalah itu sepertinya telah dikoreksi. Plus, Specialized tetap mengklaim Venge ini lebih aero daripada ViAS!

Venge baru ini diklaim lebih aero daripada ViAS.

Kalau dilihat sekilas, Venge generasi ketiga memang terlihat lebih simple. Lebih mirip dengan sepeda all-round mereka, Tarmac, tapi dengan bentuk yang lebih pipih aerodinamis. Dan memang, geometrinya dibuat serupa. Ini pilihan baik, mengingat betapa populer dan suksesnya Tarmac SL6.

Di luar itu, semua komponen juga dibuat lebih sederhana. Handlebar dan stem-nya tetap bentuk aero, tapi tidak lagi jadi satu. Lebih bisa di-adjust, dan pemilik bisa pakai handlebar dan stem merek lain kalau memang ingin demikian.

Handlebar dan stem tetap berbentuk aero tapi tidak menyatu sehingga memudahkan apabila ingin mengganti handlebar.

Soal berat, turunnya banyak! Venge ViAS dulu sekitar 1.200 gram untuk frame plus 410 gram fork. Venge yang baru ini turun jadi 960 gram frame dan 385 gram fork. Itu berarti turun hampir setengah kilogram!

Dengan frame lebih ringan dan desain keseluruhan lebih sederhana, plus pengembangan aerodinamika dan karakter lebih kaku di tempat yang dibutuhkan, sejauh ini Venge baru mendapat respon positif dari para penguji. Terasa lebih lincah dan lebih “hidup.”

Catatan khusus Venge baru: Sepeda ini hanya bisa dilengkapi dengan grupset elektronik, dan hanya tersedia menggunakan disc brake. Sama seperti yang dilakukan oleh Cannondale. Dan memang, gerakan pakai disc brake ini didorong oleh produsen-produsen asal Amerika.

Specialized S-Works Venge generasi ketiga ini hanya tersedia versi disc brake.

Bagi yang ingin tunggangan lebih nyaman, Venge baru ini bisa mengakomodasi ban lebar hingga 32 mm!

Sepeda ini telah diturunkan oleh dua tim WorldTour yang disponsori oleh Specialized: Bora-Hansgrohe dan Quick-Step Floors. Di Tour de France nanti, jangan kaget kalau sepeda ini makin banyak digunakan.

Oh ya, akan ada versi khusus berhias corak emas, ditunggangi oleh sang juara dunia tiga kali, Peter Sagan (Bora-Hansgrohe). Dan kalau Sagan bisa kembali meraih green jersey, jangan kaget pula kalau bakal ada versi khusus berwarna hijau! (mainsepeda)

Foto : Specialized 

Populer

Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Adidas dan Colnago: Pernikahan Sneaker dan Cycling
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Siap Minggat dengan Brompton Explore (Unboxing dan First Ride)
Swap Meet Pertama di 2020, Berhasil Jual Brompton Explore
Zipp 303 Firecrest Terbaru Tantang Kita Ubah Pola Pikir
Tao Geoghegan Hart Juara Overall, Filippo Ganna Sapu Time Trial
Podcast Main Sepeda Eps 37: Etika E-Bike, untuk Transportasi atau Sport?
Inikah Tahun Richie Porte Juara Tour de France?
Kuat Berkat Indoor Training