Di arena cycling WorldTour, semua hal kecil diperhatikan. Bahan kain jersey bisa menentukan selisih detik, kemenangan atau kekalahan. Apalagi untuk pembalap-pembalap unggulan, seperti Christopher Froome dan Team Sky.

Di Tour de France (TdF) 2018 ini, suplier Castelli telah menyiapkan pakaian time trial (TT) khusus, membantu tim Inggris itu finis kedua di Etape 3, Senin, 9 Juli lalu.

Bahannya saja sudah rumit, tapi memastikan pakaian itu presisi di badan pembalap ternyata lebih rumit lagi! Untuk Chris Froome misalnya, Castelli harus menyiapkan empat ukuran. Alasannya, ukuran badan Froome bisa berubah-ubah tergantung naik-turun berat badannya!

Di TdF 2018 ini, Team Sky menggunakan aero skinsuit dari bahan yang sangat halus. Seperti sutra tapi lentur mengikuti bentuk badan. Mereka meninggalkan konsep “pimple,” di mana ada benjolan-benjolan kecil di bagian-bagian utama yang menghantam angin.

Menurut Castelli, untuk TTT, bahan ini bisa membantu pembalap antara 5-6 watt. Tidak banyak, tapi bisa menjadi berdetik-detik kalau etape TT-nya panjang. Produsen jersey Italia itu menyebut aero suit ini “Body Paint 4.2b.”

 

Team Sky saat TTT di Tour de France menggunakan jersey Castelli dengan bahan khusus dan aero suit ini disebut “Body Paint 4.2b.”

Steve Smith, dari Castelli, masih merahasiakan nama dan komposisi asli dari bahan tersebut. Tapi ini dianggap memang paling cepat untuk TTT, khususnya seperti di Etape 3 TdF 2018. Di mana speed-nya begitu tinggi, konstan di angka 60-an km/jam, dan ketika turunan menembus angka 80 km/jam (BMC dan Team Sky mencatat rata-rata 54,9 km/jam untuk rute 35,5 km tersebut).

“Kami menjajal ribuan jenis kain dan kombinasinya. Ada beberapa jenis kain di suit ini, tapi yang menabrak angin lumayan spesial,” ucapnya.

Selain bahan spesial, ukurannya juga harus 100 persen mengikuti bentuk tubuh pembalap. Dan ini tidak mudah. Beberapa pekan sebelum TdF, Castelli mengukur badan 15 pembalap yang punya kans membela Team Sky. Pada akhirnya, delapan yang turun. Baju harus dibuat sedekat mungkin dengan even, supaya kondisi badan pembalap benar-benar paling mirip dengan saat berlomba.

Castelli mengukur tubuh 15 pembalap Team Sky yang punya kans ikut Tour de France 2018 untuk memastikan jersey Castelli bisa pas 100 persen mengikuti bentuk tubuh pembalap.

Smith menjelaskan, Chris Froome termasuk paling sulit untuk diukur. Selain komposisi badannya yang “unik,” Froome juga bisa berubah ekstrem dari bulan ke bulan.

“Ukuran dadanya hampir mendekati ukuran L kami, dia punya kapasitas paru-paru yang sangat, sangat besar. Tapi lantas bahunya antara S dan XS. Itulah yang membuat dia begitu cepat. Bahunya kecil. Semua pembalap TT hebat memiliki lebar bahu sama dengan badan, plus dia punya kapasitas paru-paru luar biasa,” ungkap Smith.

Ukuran badan Froome "unik", dadanya lebar hampir mendekati ukuran L dari Castelli sedangkan ukuran bahunya  antara XS dan S. 

Dia menambahkan, ada perbedaan besar antara “Froome musim dingin” dengan “Froome Tour de France.” Jadi, pengukuran harus dilakukan berkala, dan tanggal pengukuran harus dicatat dengan baik.

“Segala yang kami berikan kepadanya, kami tuliskan tanggal saat baju itu diukur. Dia punya sekitar empat ukuran yang berbeda di lemari. Dia satu-satunya orang yang pernah kami hadapi seperti ini. Dia bisa (membesar-mengecil),” pungkasnya. (mainsepeda)

Foto : cyclingnews, Getty, Twitter Team Sky

 

 

Populer

Bromangge Usung Misi Bangkitkan Pariwisata Palu
Pestanya Cyclist Cewek Thailand
Grupset 13-Speed Rotor sekarang Ada untuk MTB
Truebike, MTB Monster dengan Roda 36 Inchi
Membangun Endurance untuk Cyclist Perempuan
Ajang Silahturahmi Anggota Lama & Baru
Klaim Se-Aero Kepala Gundul
Factor ONE Baru Teruskan Tren “Lebar” Aerobike
Bertabur Batu Ruby, Berbalut Tali Kulit
Keranjang Titanium Sang Juara Artisan Bike